Anak pun bisa mengalami stres. Murung, mudah marah, uring-uringan hingga
menarik diri dari lingkungan sosial. Itulah beberapa tanda stres pada
anak yang ditemui oleh konsultan di Personal Growth, lembaga konsultasi
psikologi dipimpin psikolog Ratih Ibrahim, MM, Psi.
Pada
dasarnya, anak adalah makhluk yang sangat muda, dan rapuh. "Mereka
sedang tumbuh dan belajar banyak dari kehidupan di sekitarnya," ujar
Ratih.
Apa pun yang terjadi di sekitar anak akan menorehkan
banyak sekali warna dalam hidupnya. Jika yang ditorehkan adalah kesan
yang merusah atau memberi luka, di usianya yang sangat muda anak dapat
mengalami trauma.
Tak ada perbedaan spesifik antara stres di
usia balita dengan stres di usia anak yang lebih besar. Hanya saja, jika
pada anak yang lebih besar ternyata traumanya telah terakumulasi sejak
lama, maka tingkat stresnya menjadi lebih besar.
"Efek akumulasi
pengalaman stres itu dapat mengakibatkan ekspresi destruktif yang lebih
kentara, baik kepada diri sendiri maupun orang lain," terang Ratih.
Ekspresi
destruktif kepada diri sendiri dapat berupa membangun kecemasan yang
tidak masuk akal terhadap berbagai hal, fungsi sosial yang buruk,
menarik diri dari lingkungan, hingga melukai diri sendiri. Kebanyakan
dari mereka tumbuh sebagai anak yang pemalu, penakut, merasa minder atau
tidak berdaya, serta menghindari kontak dengan orang lain.
Sementara,
ekspresi destruktif kepada orang lain dapat berupa mudah marah atau
teriritasi atau mengamuk pada hal-hal yang oleh anak lain umumnya
ditanggapi secara netral. Anak-anak seperti ini kerap tumbuh sebagai
sosok yang negativistik, sering mencela orang lain, bahkan meremehkan
atau bersikap kasar kepada orang lain.
Gejala-gejala lain yang
perlu dicermati orangtua adalah perilaku anak, seperti mengompol, susah
makan, sulit tidur, dihantui mimpi buruk, berkeringan dingin atau mudah
sakit.
"Ada pula anak yang menunjukkan gejala rewel, mudah gugup, tidak berani menatap mata orang lain, hingga tantrum," ungkap Ratih.
(Tabloid Nakita/Amanda Setiorini)
buka jugayang ini :
Pelengkap Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui
Tanda Bayi Sudah Cukup Menyusu
Bermain Tanah Bangun Kekebalan Tubuh Anak
No comments:
Post a Comment