Menurut Pengacara Jessica, Ini Masterpiece di Kasus Mirna Salihin

DUNIA HAWA – Sidang kasus kematian Mirna Salihin yang terjadi di Cafe Olivier masih terus bergulir. Kali ini kuasa hukuam terdakwa Jessica Kumala Wongso membacakan replik tentang jaksa penuntut umun yang tak pernah membahas cairan lambung.

Otto Hasibuan mengaku bahwa JPU tak berani membahas lambung dari korban es kopi maut. Ia juga menyebutkan bahwa dalam lambung Mirna memang negatif kandungan sianida. Terlebih ia juga megatakan bahwa dokter memang tak melakukan otopsi.

“Dia menghindar bentul tentang ahli patologi,” ungkap Otto Hasibuan setelah membacakan replik di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. “Sama sekali tak berani masuk analisa tentang BB 4.” tambah Otto.

Setelah itu Otto juga mengatakan bahwa barang bukti cairan lambung adalah poin utamanya. “Padahal itu kan masterpiece,” ungkap Otto Hasibuan pada Senin lalu untuk memberikan tanggapan terhadap kematian Mirna Salihin.

Selain tentang poin utama Otto juga mengatakan bahwa jaksa hanya membahas tentang keterangan diluar bukti langsung yang telah diungkapkan pada persidangan. Salah satu contoh yang sering dibahas adalah grup dalam aplikasi chatting WhatsApp dari Jessica Kumala Wongso.

Kuasa hukum terdakwa menambahkan bahwa Mirna adalah korban pembunuhan berencana maka pihak jaksa harus menentukan terlebih dahulu barang bukti. Tak hanya bukti penyebab dari tewasnya Mirna salihin harus diketahui dengan cara melakukan outopsy.

Dalam pembicaraannya saksi ahli yang didatangkan ke persidangan seluruhnya menyatakan bahwa kematian Mirna Salihin bukan karena racun. “Dia tadi mengutip Slamet Prunomo yang dikatakan dalam persidangan bahwa dia bilang matinya korban karena sianida,” ucap Otto.

Slamet sendiri dianggap memberikan pernyataan tersebut karena berdasarkan pada pernyataan saksi lain. Nursamran Subandi sendiri mengatakan bahwa didalam kopi yang diminum oleh Mirna mengandung sianida sebanyak 290  miligram.

Mirna Salihin meninggal dunia di cafe setelah minum es kopi Vietnam dianggap memiliki penyabab lain. Otto mengatakan bahwa kematian dapat saja dipengaruhi oleh serangan jantung dan stroke mendadak.

[tempo]

Artikel Terkait