Thursday, July 14, 2016

Pemerintah Tak Respon, Demokrat Galang Donasi Tragedi 'Brexit'


Dunia Hawa -  Mudik Lebaran 2016 menyisakan duka nestapa. Sebanyak 17 pemudik dilaporkan meninggal dunia selama arus mudik Lebaran sejak 29 Juni hingga 5 Juli 2016 di wilayah Kabubaten Brebes, Jawa Tengah, yang dikenal dengan BREXIT (Brebes Exit).

Jumlah tersebut diperoleh dari data resmi Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes yang dibenarkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.

Tergerak untuk membantu dan menyantuni keluarga korban Tragedi Brexit, Partai Demokrat berinisiatif menggalang donasi.

Penggalangan Donasi untuk korban Brexit ini dishare via jejaring sosial dengan hestek :

#DemokratPeduliTragediBrebes.

"Dear Kader @PDemokrat #DemokratPeduliTragediBrebes
Ayo bantu saudara kita 
Sila dikirim
Bank Mandiri A/N DPP Partai Demokrat 0700071171172"

Demikian disampaikan koordinator penggalangan donasi, Imelda Sari, melalui akun twitternya @isari68.

Donasi yang digagas sampai 13 juli sudah terkumpul lebih dari 300 Juta Rupiah. 

Namun, yang mengejutkan pernyataan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Agus Rianto bahwa tidak ada pemudik tewas di jalur Brexit. Brigjen Pol Agus Rainto mengaku telah memastikan informasi tersebut kepada posko penjagaan di wilayah Brebes.

 "Kejadian itu sebenarnya tidak ada. Data yang kami dapat untuk korban meninggal di jalan tol, sampai saat ini belum kami temukan," ujar Agus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Menurut Agus, data 17 korban tewas tersebut merupakan akumulasi kecelakaan lalu lintas yang terjadi di luar jalan tol Brebes Timur.

Ia mengatakan, ada pemudik yang meninggal setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit setempat. Kemudian, ada juga yang meninggal karena kecelakaan motor yang dipastikan bukan terjadi di jalan tol Brebes.

Sehingga bila tidak ada korban dari Brexit, Donasi Domokrat untuk apa dan siapa? Namun andai setelah final ditelusuri ada korban seperti yang ramai diberitakan, mengapa Demokrat menggalang donasi? Untuk apa jadi partai politik? 
Jikapun tujuannya adalah meringankan beban korban meninggal, seharusnya tidak perlu donasi. Pakai saja uang partai atau minta ke SBY. 

Lalu untuk apa menggalang donasi?  Tanya saja pada rumput yang bergoyang.

Ingat kembali, tragedi tol Jagorawi. Kecelakaan maut di tengah suasana libur Idul Fitri terjadi di jalan tol Jagorawi. Enam orang tewas dan 10 orang luka-luka dalam peristiwa itu. Kecelakaan beruntun yang melibatkan 7 mobil tersebut terjadi sekitar 10 menit sebelum iring-iringan mobil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memasuki jalan tol Jagorawi melalui pintu tol Cibubur, Jakarta Timur.

Menurut juru bicara kepresidenan saat itu, Andi Alfian Mallarangeng, tidak ada satu pun kendaraan pengawal rombongan Presiden yang terlibat atau terkena tabrakan beruntun tersebut. Menurut Andi, kecelakaan terjadi 10 menit sebelum rombongan Presiden-dari kediaman pribadinya di Puri Cikeas Gunung Putri menuju Istana-lewat.

Andi juga membantah bila kejadian tersebut disebabkan oleh adanya penyetopan mendadak karena iring-iringan kendaraan Presiden hendak lewat. Andi menjelaskan, sesuai dengan protap sebelum rombongan pejabat negara akan lewat, maka petugas pengawal harus memberhentikan mobil-mobil lainnya 15 menit sebelum mobil pejabat itu lewat.

Andi mengatakan, Presiden menyatakan prihatin atas kejadian yang merenggut nyawa tersebut, serta meminta seluruh aparat untuk memberikan pengaturan yang lebih baik lagi, agar kejadian ini tidak terulang kembali.

Catat. Saat itu Presiden hanya menyatakan Prihatin, bukan minta maaf!! 

Dan selama 10 tahun kepemimpinan Demokrat, 7000 nyawa melayang selama mudik dan baru kali ini Demokrat terpanggil untuk melakukan aksi donasi.

Hebat....!!
Bagaimana menurut anda?

[dian ariyani/beritateratas]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment