Wednesday, June 29, 2016

Sepucuk Surat dari New York Buat Ibu Menlu


Dunia Hawa - 

29 Juni 2016

Kepada yth.
Ibu Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

Dengan hormat,

Saya sangat menyayamgkan langkah Kedubes dan Konsulat di luar negeri yang tidak bisa memberikan fasilitas antar jemput sanak dan kerabat pejabat pemerintah. Sesungguhnya hal itu sungguh membuat malu negara kita sebagai negara yang menurut Bank Pembangunan Asia ( ADB ) berpotensi besar memimpin ekonomi di Asia.

Sebenarnya masalahnya apa sih, bu ? 

Laporan dari KJRI New York bahwa mereka tidak ada anggaran untuk antar jemput itu sungguh memalukan. Itu menunjukkan bahwa tudingan jika ekonomi negara kita lemah dan sedang terpuruk adalah benar. Hanya sekedar anggaran untuk penjemputan itu saja tidak ada. Ini berarti membuka topeng bahwa pemerintahan Jokowi hanya pencitraan belaka.

Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka saya khawatir budaya yang sudah terbangun lama oleh orde-orde sebelumnya akan punah. Budaya minta fasilitas, budaya minta uang operasional dan terutama budaya katebelece atau surat sakti semakin lama akan semakin ditinggalkan. Jika ini terjadi, maka sulit sekali menemukan wajah Indonesia lama yang kita kenal selama ini. 

Dan berita ini tersebar sampai ke luar negeri dengan meme-memean yang bermacam-macam. Saking banyaknya meme, saya bahkan tidak menemukan pepe. Anang dan Krisda saja punya mimi dan pipi, masak kita tidak ? Apa kata Lionel Messi ? 

Saya rasa surat dari bapak Fadli Zon bisa segera ditanggapi dengam segera. Beliau sudah dengan ringan mengganti uang sebesar 2 juta rupiah untuk jarak 13 km. Itu sama dengan kurang lebih 150 rebu per km. Sisa 50 rebu sebagai tip supir. Lumayan besar tip-nya.

Sebagai catatan, di sini tarif Superman sekali terbang untuk antar-antar hanya 50 rebu per km. Sedangkan The Flash agak mahal sedikit, bu sekitar 55 rebu per km. Mereka makan sendiri di food court ( warteg ) terdekat.

Sebelum rezim Jokowi yg super ketat ini, The Avengers sering memberikan pengawalan untuk keluarga pejabat yg di fasilitasi Konsulat. Bahkan mereka sering menyewa Iron Man untuk setrika, karena laundry disini cukup mahal. Spider-man juga sering digunakan untuk menambal baju dan celana yang sobek. Kami tidak menyarankan Fantastic Four, karena harus menonton episode 1-3 dulu. Langsung ke 4 ntar jalan ceritanya gak paham. 

Jadi kami memohon, tolonglah longgarkan peraturan ketat anggaran ini karena kami jadi tidak punya kerjaan. Hanya pejabat Indonesia yang selama ini menjadi sumber pangan kami, sesuai arahan Kangmas Donal Trump. Untuk yang dari Gerindra memang ada diskon khusus, tapi kami nenolak yang dari PKS karena Catwoman sempat ingin mereka kasih jilbab supaya cepat dapat hidayah katanya. Hanya Valak yang mau mengikuti saran mereka, biar syari dan cepat mendapat penumpang.

Semoga Ibu Retno bisa memahami situasi kami disini. Jika perlu Ibu ketik amin dan bagikan. Semoga ibu mendapat pahala.

Hormat kami,

Cak Noris
New York Event Organizer (aseli Madura)

[dennysiregar.com]


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment