Thursday, June 2, 2016

Gerakan 1 Juni: Serbu Balai Kota, Gerindra melalui Serikat Buruh Bikin Macet Jalan, Desak Ahok Ditangkap


Dunia Hawa - Partai Gerindra melalui Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat siang ini. Kedatangan mereka sebagai rangkaian 'Buruh Geruduk Balai Kota dan KPK 2 Hari Berturut-turut'.

Orator yang ada di mobil komando menyerukan jika Gubernur DKI Jakarta telah mengedepankan uang DP dan CSR dari pengusaha dalam membangun ibukota.

"Kebijakan Ahok sangat membahayakan kedaulatan negara dan sistem demokrasi yang ada. Karena Ahok tunduk pada kepentingan pemilik modal," ujar orator didepan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Dalam keterangan rilis yang diterima, Presiden KSPI Said Iqbal yang merupakan kader Partai Grtindra mengaku saat ini kaum buruh mulai sadar jika banyak kebijakan Ahok yang dinilai anti terhadap demokrasi. Salah satunya kebijakan soal aksi unjuk rasa.

"Dia (Ahok) satu-satunya gubernur yang getol membuat Pergub mengenai larangan melakukan aksi unjuk rasa kecuali di tiga tempat. Aksi demonstrasi sesuatu yang sangat dibenci pemilik modal karena menganggu kepentingan menguasai negara," ujar Iqbal.

Tak hanya itu, menurut Iqbal dirugikan dengan kebijakan Ahok seperti pembatasan tempat aksi, adanya kebijakan upah murah, penggunaan outsourcing di perusahaan-perusahaan pemberi CSR, tidak ada rusun buru, dan ongkos transportasi yang mahal.

"Maka dari itu kami menuntut KPK untuk menetapkan Gubernur Ahok sebagai tersangka atas dugaan korupsi RS Sumber Waras, Reklamasi dan penyalahgunaan diskresi," tukasnya.

"Jika KPK tidak memperhatikan tuntutan buruh ini maka aksi buruh akan dilakukan terus menerus dan tidak menutup kemungkinan demonstrasi yang meluas dan melibatkan unsur masyarakat dan mahasiswa," tegasnya.

Sebelumnya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengancam akan menyiapkan jutaan buruh untuk melumpuhkan Jakarta dengan melakukan aksi unjuk rasa nasional.

Hal itu akan dilakukan dia apabila pemerintah tidak segera merespon beberapa tuntutan yakni, bebaskan aktifis buruh yang dkriminalisasi, Gubernur DKI agar menaikkan upah minimum 2017, cabut PP 78 tahun 2015 tentang upah murah, dan tolak reklamasi teluk Jakarta.

"Kalau tidak merepons, kami akan mempersiapkan aksi unjuk rasa nasional dan lumpuhkan Jakarta. Bisa jutaan orang kita siapkan," tegas Said di Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Sampai berita ini diturunkan, aksi demo sudah bubar. 
Tak ada Ahmad Dhani yang katanya akan berada paling depan.
Tak ada Ratna Sarumpaet, Habiburokhman, dan komplotan Orang Kita!
Tak ada jutaan buruh yang digembar - gemborkan Said Iqbal.
Habib Rizieq juga tidak kelihatan batang hidungnya.
Jalan pun tidak macet karena yang demo hanya ekstrak - ekstraknyanya saja.

Berikut ini foto - foto demo 1 juni, paling update yang turun cuma ekstraknya saja. Jaman Jokowi memang beda!! Bukan buah manggis saja yang ada ekstraknya, orang demo juga sekarang ada ekstraknya. Buktinya ini:







Memang kenyataan selalu tak seindah khayalan. Okelah kalo begitu. 

[beritateratas.com]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment