Sunday, May 22, 2016

Menjadi ISLAM Dengan Kafir


Dunia Hawa - Namanya Aisyah, sarjana ilmu pendidikan asal ciwedey. Cita-citanya ingin menjadi sarjana nomor satu, yaitu sarjana yang bisa memanfaatkan ilmunya untuk masyarakat luas, bukan sekedar untuk dirinya sendiri. 

Aisyah gadis manis berjilbab, idaman para laki-laki jomblo ngenes, jomblo bigot, jomblo alay, dan semua tipe laki-laki jomblo. Orangnya ramah, lembut, sopan. Sayangnya, dia NU. Keluarganya mengadakan tahlilan untuk acara 1000 hari kepergian ayahnya. Sudah gitu, Aisyah kadang suka pakai celana panjang, tidak pakai burqa, bahkan malah mau salaman dengan lawan jenis non muhrim, boncengan naik motor juga. Para bigot alay jahil murakkab akan menyebut Aisyah liberal. 

Aisyah memutuskan untuk berjihad. Tapi bukan pergi perang atau membunuh orang dengan bom diri. Aisyah memilih mengajar ke tempat yang jauh dan terpencil, yaitu di Atambua yang mayoritas penduduknya beragama katolik. Aisyah menjadi minoritas di sana.

Melihat kebersamaan Aisyah dengan umat katolik di sana, dijamin akan menguras air mata haru-biru. Kecuali bigot alay jahil murakkab mungkin tetap nggak bisa paham. Aisyah makan bersama mereka. Aisyah tinggal di rumah warga yang memelihara babi, yang sering makan babi. Jika pemahaman Aisyah tentang Islam dangkal, mungkin detik itu juga ia akan berdakwah tentang kafir, mengeluarkan ayat-ayat untuk menghadardik kafir, memaksa meraka bertobat dan masuk Islam. Lalu mereka akan membenci Islam.

Tidak semua warga memperlakukan Aisyah dengan baik. Ada salah satu murid Aisyah yang sama nyebelinnya seperti bigot alay jahil murakkab dari kalangan Islam. Ada bigot alay dari gama katolik yang membuli Aisyah. Tapi maklumlah, masih anak kecil klas 5 SD yang tidak pernah dididik orang tuanya. Ia didoktrin pamannya, bahwa Islam itu tukang bakar gereja dan tukang ngajak perang. Nah lo!

Tetapi, 99% umat katolik di Atambua itu orang-orang yang beragama dengan baik. Mereka tidak keberatan anak-anaknya dididik oleh seorang muslim. Mereka tulus menyayangi Aisyah. Demikian pula dengan Aisyah yakng menghormati keyakinan mereka. Makan tidur di rumahnya kafir, sholat di rumahnya kafir, bahkan membantu membuat pohon natal untuk mereka. 

Bigot alay jahil murakkab, tonton deh film ini. Judulnya Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara. Sudah tayang di bioskop sejak 3 hari ini. Buat penulis skenario, sutradara, produser,d an para pemain film ini: TOP. Kalian menginspirasi.

[nurul indra]


Nurul Indra

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment