Tuesday, May 31, 2016

Kasus Mirna: Gelapnya Pembunuhan Mirna


Dunia Hawa - Meskipun 37 barang bukti sudah diserahkan ke pihak kejaksaan, namun ada beberapa barang bukti yang mengundang tanda tanya besar dan menjadi polemik. Inilah yang mengudang tanda tanya besar selain 15 barang bukti yang sudah dianalisa sebelumnya, antara lain:

2 sample celana milik tersangka yang hilang, Satu buah contoh saucer atau piring kecil, Satu unit teko lock and lock plastic untuk tempat susu, Dua botol yang berisi sisa cairan minuman Ice Vietnamese Coffe, Satu gelas yang berisi sisa cairan minuman Ice Vietnamese coffe, Satu unit Jug Stainless untuk air panas, Satu unit mesin penggiling kopi grinder.

Pertama. 1 buah  sample saucer atau piring kecil. Penyidik menyertakan 1 sample saucer dalam 37 barang bukti yang telah diserahkan kepada jaksa. Pertanyaannya adalah sample saucer atau piring kecil ini hanya berfungsi sebagai tatakan gelas kopi di kafe, lalu apakah hubungannya dengan kematian Mirna jika yang disita hanya sebatas sample?

Karena diketahui bahwa apabila fungsi dari saucer itu hanya sebagai tatakan dari gelas kopi, pertanyaannya adalah mengapa penyidik hanya menyertakan sample saucer, mengapa tidak meminta kepada pelayan kafe untuk menyerahkan saucer atau piring kecil yang dijadikan tatakan bagi gelas kopi Mirna?

Tetapi jika yang dijadikan barang bukti adalah  piring kecil yang dijadikan tatakan gelas es kopi Vietnam milik Mirna , maka itu sangat masuk diakal, namun jika yang dijadikan barang bukti hanya sample piring kecil yang biasa digunakan untuk tatakan gelas kopi di kafe , pertanyaannya adalah apakah hubungan antara sample piring kecil itu dengan kematian Mirna? Tentu tidak ada, pembuktian menjadi tidak bernilai!

Yang jadi pertanyaan adalah mengapa pada saat olah tempat kejadian perkara penyidik tidak menanyakan kepada pelayan kafe, dimanakah saucer yang dijadikan tatakan pada gelas berisi es kopi Vitenam milik Mirna? Jika pelayan kafe menjawab bahwa piring itu sudah dicuci, maka celaka sudah! Menjadi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa pelayan kafe harus mencuci saucer yang dijadikan tatakan gelas es kopi Mirna,  padahal diketahui salah satu pengunjungnya meregang nyawa di kafe itu (Olivier Cafe)? Saya yakin soucer itu sudah dicuci sehingga penyidik hanya bisa mengambil samplenya saja sebagai barang bukti.

Kedua. Satu unit teko lock and lock plastic untuk tempat susu. Penyidik menyertakan juga satu unit teko lock anda lock plastic untuk tempat susu sebagai barang bukti yang akan dihadirkan di persidangan nanti, pertanyaannya adalah mengapa dari 37 barang bukti itu penyidik hanya mengambil sample dari 2 kaleng susu manis? Mengapa harus hanya sample yang diambil?

Walaupun susunya sudah habis, tetapi masih ada sisa setetes, dua tetes susu yang tersisa di dalam kaleng-kaleng susu itu, tetapi mengapa ini yang diabaikan oleh penyidik? Lalu mengapa penyidik hanya menyita satu unit teko lock and lock plastik untuk susu ketimbang menyita semua kaleng susu yang susunya sudah dituangkan kedalam gelas kopi para pengunjungnya?

Apa hubungan antara satu unit teko lock and lock plastic untuk susu dengan kematian Mirna? Nothing! Teko lock and lock plastic biasa digunakan di cafe-cafe untuk menuangkan susu ke kopi para pengunjung kafe, khususnya yang memesan kopi. Jadi pertanyaannya adalah apa yang mau dibuktikan oleh jaksa terkait teko lock and lock plastic untuk susu dengan kematian Mirna? Nothing!

Ketiga. 2 sample celana tersangka yang hilang dan barang bukti berupa sampel celana ini dibeli penyidik untuk diperagakan di pengadilan. Perlu dipahami bahwa barang bukti adalah barang yang memiliki kaitan langsung dengan tindak pidana atau kejahatan yang terjadi. Pertanyaannya adalah apakah 2 sample celana tersebut adalah barang bukti? Tentu bukan!

Mengapa begitu? Harusnya yang dijadikan barang bukti adalah celana Jessica yang dibuang lantaran sobek, tetapi berhubung tidak ditemukan, kemudian penyidik membeli sample celana Jessica? Pertanyaannya adalah celana seperti apa yang dipakai Jessica saat pertemuannya dengan Mirna?

Tak cukup sebatas itu, jika penyidik berpandangan bahwa cukup celana yang mirip, tidak cukup! tetapi perlu dicatat, semirip apapun celana itu dengan celana yang tertangkap dalam kamera CCTV, Tetap saja sample celana itu bukan barang bukti karena itu dibeli bukan celana yang dipakai Jessica.

Pertanyaan selanjutnya adalah jika penyidik berkeyakinan bahwa ada gerakan semacam menuangkan sesuatu yang tertangkap dalam kamera CCTV, Pertanyaannya kalau penyidik yakin ada gerakan itu, mengapa sampai harus membeli sample celana?

Yang paling utama harus dibuktikan jaksa pada saat pembuktian adalah membuktikan bagaimana cara menuangkan sianida itu?  Tentu kalau ada gerakan menuangkan sesuatu, pasti akan sangat jelas tertangkap kamera CCTV termasuk orang disekitar akan mencurigai Jessica (terlebih lagi di Olivier Cafe ada 8 kamera CCTV), karena harus membuka tutup botol lebih dahulu baru kemudian menuangkannya.

8 kamera CCTV itu bisa menangkap semua orang yang ada di kafe itu, termasuk semacam gerakan menuangkan sesuatu (kalau ada), tetapi mengapa sampai membeli sample celana? Kalau penyidik yakin ada gerakan menuangkan sesuatu maka pembuktiannya gampang, tinggal bukakan saja rekaman CCTV itu, tapi mengapa harus sampai membeli celana yang mirip dengan yang dikenakan Jessica saat bertemu dengan Mirna?

Jika ada orang yang mencurigai tentang apa yang dituangkan Jessica, pertanyaannya adalah mengapa tak ada satu saksi pun yang melihat Jessica memasukan sesuatu ke dalam es kopi Vietnam milik Mirna?

Keempat. Dua botol yang berisi sisa cairan minuman Ice Vietnamese Coffe. Loh ini apalagi? Mirna kejang-kejang tak lama setelah meminum es kopi Vietnam yang ada dalam gelas, pertanyaannya mengapa malah dua botol sisa cairan minuman es kopi Vietnam yang dijadikan barang bukti, mengapa tidak gelas es kopi yang diseruput Mirna?

Apa hubungan dua botol berisi sisa es kopi Vietnam sisa pengunjung ini dengan es kopi Mirna? Apa pula hubungan botol yang berisi sisa es kopi bekas pengunjung dengan kematian Mirna?

Harusnya yang disita dan dijadikan barang bukti adalah gelas dan sisa es kopi Vietnam yang diseruput Mirna, tetapi mengapa malah menjadikan dua botol sisa es kopi Vietnam sebagai barang bukti, sedangkan es kopi Mirna ada di dalam gelas buka di dalam botol? Logikanya dimana jika menjadikan sisa es kopi bekas pengunjung , bukan bekas Mirna sebagai barang bukti? Ini logikanya sudah dibolak-balik.

Kelima. Satu gelas yang berisi sisa cairan minuman Ice Vietnamese Coffe. Pertanyaan besarnya adalah satu gelas yang berisi sisa cairan es kopi Vietnam ini bekas siapa? Sisa pengunjung kafe atau Mirna?

Karena perlu diingat pula bahwa olah TKP baru dilakukan 5 hari pasca Mirna tewas, itu artinya tidak mungkin kalau penyidik berhasil mengamankan es kopi sisa yang diseruput Mirna? Mengapa? Karena dalam rangkaian 37 barang bukti yang disita justru penyidik hanya menjadikan 1 sample gelas yang digunakan saat penyajian kopi sebagai barang bukti.

Keenam. Satu unit Jug Stainless untuk air panas. Barang bukti ini juga tak ada hubungannya sama sekali dengan kematian Mirna apalagi dengan keberadaan Jessica di kafe itu, toh jug stainless hanya digunakan pelayan kafe untuk melayani pengunjung bukan pengunjung yang menggunakannya.

Ketujuh. Satu unit mesin penggiling kopi grinder. Wah satu unit mesin penggiling kopi pun dijadikan barang bukti, hebat sekali! Logikanya dimana? Ini barang hanya digunakan pelayan kafe pada saat melakukan penggilingan kopi, pertanyaannya adalah apakah Jessica ini yang menggiling kopi atau penggiling kopi?

Logikanya dimana menjadikan barang bukti berupa alat penggilingan kopi sebagai barang bukti Jessica menaburan sesuatu, sedangkan Jessica tak pernah ada sangkut pautnya dengan barang itu, ini dimana logikanya? Ini aneh, mengapa barang bukti yang tak ada kaitannya dengan Jessica pun dipaksakan jadi barang bukti di pengadilan?

Dan melihat keanehan 7 macam barang bukti itu ditambah lagi dengan keanehan pada 15 barang bukti lainnya (lihat analisa sebelumnya), maka saya semakin yakin bahwa Jessica bukan yang meracun Mirna.  Dengan kata lain racun sengaja digunakan untuk menjaga jarak dengan korbannya. Bahkan racun hanya ditujukan kepada tokoh-tokoh tertentu, lalu Hitler yang juga mengakhiri hidupnya dengan racun.

Logikanya dimana kalau Jessica secara terang-terangan memesan kopi, membayar, lalu menuangkan racun,  sementara di kafe ada 8 kamera CCTV juga kafe adalah salah satu kafe elit di Jakarta, menunggui sampai Mirna kejang-kejang, dimana logikanya? Saya yakin Jessica bukan pembunuh Mirna! 

[ricky vinando/ kompasioner]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment