Dunia Hawa - Setidaknya, ada dua fakta penting terkait insiden disanderanya 10 orang pelaut Indonesia oleh sebuah kelompok #teroris Filipina.
Fakta pertama, kelompok teroris yang bernama Abu Sayyaf ini, adalah sayap militer yang terhubung secara mulus dengan jaringan al Qaeda/Osama bin Laden, dan khilafah dengquliyyah #ISIS Abu Bakr al Baghdadi. Kelompok ini bahkan menjadi pionir dalam melakukan bai'at (sumpah setia) kepada ISIS tahun sebelumnya.
Fakta kedua, pendiri kelompok ini, Abdulrajik Abubakr Janjalani, mendapatkan pendanaan dari donatur Saudi, Muhammad Jamal Khalifa, yang pernah datang ke Filipina tahun 1987 dan 1988.
Pendanaan ini dikamuflase dalam bentuk pembangunan mesjid dan sekolah, namun porsi terbesar justru untuk keperluan sayap militernya yang banyak mengadakan aksi teror, termasuk pemboman, perusakan, dan penculikan dengan tebusan.
Dari dua fakta ini, semakin jelas isyarat perkataan cendekiawan Islam ribuan tahun silam, Ibnu Rusyd.
"Jika ingin menguasai orang bodoh, maka bungkuslah setiap kebatilanmu dengan "baju" agama."
Untungnya, baju agama yang dipakai, kerap tersingkap dan menunjukkan ketelanjangan otak. Otak yang tak pernah dipakai untuk memahami kemanusiaan.
Mengutip Dr. Naek Jakir, orang-orang ini tidak sekedar menjadikan agamanya sebagai kelamin yang dipamer-pamerkan, namun menjadikan alat kelaminnya sebagai senjata untuk menodong orang di pasar!
[jodi ananda]
No comments:
Post a Comment