Wednesday, November 7, 2012

Mitos Tentang Jenis Kelamin Bayi Dan Realitanya


  Mitos seputar kehamilan berkembang dari generasi ke generasi dari tiap daerah. Banyak orang mempercayai mitos tentang jenis kelamin bayi yang dikandungnya bisa dilihat dari bentuk kehamilan. Tapi apakah mitos tersebut benar?

Selama ini mitos yang beredar tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, namun banyak orang yang mempercayainya karena orang biasanya percaya dengan apa yang diucapkan oleh para tetua.  

Berikut beberapa mitos yang biasa beredar seputar jenis kelamin bayi yang dikandung, seperti :

1. Mitos: Bentuk dan tinggnya perut mengindikasikan jenis kelamin bayi.

Faktanya: Banyak orang yang percaya jika perutnya turun maka bayinya laki-laki tapi jika bentuk perutnya tinggi maka anak perempuan, tapi itu tidak selalu benar. Bentuk dan tingginya perut perempuan yang hamil dikaitkan dengan bentuk otot, uterin, dan posisi bayi. Itulah sebabnya orang berpikir memiliki bayi laki-laki jika memiliki perut yang ke bawah, bayi juga bisa turun ke bawah pinggul jika mendekati waktu melahirkan.

2. Mitos: Rata-rata detak jantung bayi mengindikasikan jenis kelamin bayi.

Fakta: Rata-rata detak jantung bayi normal antara 120-130 detak per menit (bpm), meskipun beberapa orang berpikir jika detak lebih cepat (misal 140 detak per menit) adalah bayi perempuan dan jika lebih lambat adalah bayi laki-laki. Tapi tidak ada penelitian yang mengindikasikan detak jantung dengan jenis kelamin bayi. Detak jantung bayi akan mungkin disebabkan oleh perbedaan usia janin dan tingkat aktifitas dari janin tersebut.

3. Mitos: Bentuk dan kesempurnaan wajah ibu bisa mengindikasikan jenis kelamin bayi

Fakta: Setiap perempuan yang hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang berbeda-beda selama masa kehamilannya, dan setiap perempuan memiliki perbedaan perubahan kulit. Jadi, jenis kelamin bayi tidak bisa ditentukan oleh bentuk wajah sang ibu.


Dan perlu diketahui bahwa setiap wanita hamil memiliki ciri yang berbeda-beda, yang berarti bahwa dokter dapat menyediakan sesuai dengan kondisi medis pasien tersebut.

Mungkin beberapa orang memang benar mengalami hal seperti dalam mitos tersebut, tapi tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.


Untuk mengetahui jenis kelamin sang bayi dengan tepat, hanya bisa menggunakan alat ultra sonografi (USG) selain bisa memprediksi jenis kelamin bayi juga bisa mengetahui perkembangan dari sang bayi.

sumber : shutterstock.com

Artikel Terkait