Ahok tidak terindikasi Korupsi karena KPK melihat kasus Sumber Waras dengan cara yang waras,
Hanya orang yang bersalah yang akan mendapat hukuman, sebaliknya orang yang tidak bersalah tidak bisa dihukum. Namun kadang dunia tidak adil, orang yang tidak bersalahpun mendapat hukuman. Satu-satunya cara menghukum orang yang tidak bersalah adalah dengan cara yang salah , dan hampir saja ada orang-orang yang hendak menjerumuskan Ahok.
Masalah kasus sumber waras yang digadang-gadangkan oleh sekelompok orang bahwa pembeliannya menyebabkan pihak Sumber Waras rugi, da nada indikasi Ahok korupsi, maka saat ini terkuak, KPK dengan cara jitu dan waras mengumumkan bahwa Ahok tidak bersalah, dan indikasi korupsi yang dituduhkan itu tidak ditemukan. Nah , jikalau KPK sudah ngomong begitu, lalu kalau ada orang yang masih ngotot hendak mempersalahkan Ahok, maka kewarasan orang tersebut perlu dicek.
Sebenarnya menurut penghematan penulis, bila Ahok itu semakin hendak dipojokkan oleh orang-orang maka dia bakal semakin kesohor dan tanpa disadari ia mendapat nilai tambah. Bagi Ahok tuduhan apapun yang dilemparkan kepada dia, selama ia tidak melanggar undang-undang maka ia tidak pernah takut. Jadi hanya tunggu waktu saja, nama Ahok makin harum dan makin melejit.
Bila lawan-lawannya waras, tentu mereka tidak mau mengutak-atik Ahok, semakin diutak-atik si Ahok, maka semakin kuat dan semakin banyak penggemarnya. Terus terang masyarakat telah muak dengan stagnasi, jalan di tempat, saat ini masyarakat pengin melihat yang dinamakan kemajuan. Masyarakat pengin menikmati perubahan yang lebih baik, dan itu mulai dirasakan sedikit-demi sedikit disegala bidang.
Birokrasi dibabat Ahok, dengan demikian setiap pengurusan surat-surat dapat dilakukan dengan gampang, Sampah menjadi musuh besar Ahok, ia ingin Jakarta tidak ada yang namanya sampah. Korupsi dibuang jauh-jauh, itu sebabnya ia tidak sungkan-sungkan memberikan gaji kepada pegawai Pemprov DKI dengan jumlah yang besar, dengan demikian ia mau mencegah tergodanya pegawai Pemprov DKI untuk korupsi. Kebersihan dan banjir juga menjadi perhatian penuh Ahok, hasilnya menakjubkan, Jakarta tidak banjir, adapun hanya genangan air yang sebentar saja sudah surut. Namun Ahok sempat marah, karena ia menemukan ada saja orang yang hendak menyabotase banjir, mereka membuang bekas-kabel ke dalam saluran air, jadi diharapkan agar bekas kabelnya menyumbat lubang saluran sehingga terjadi banjir.
Ahok bukan orang yang baru muncul kemarin makanya kepiawaianya menjadi seorang pemimpin sangat terlihat. KPK menilai Ahok bukan karena mereka kong kalikong, tetapi KPK itu sangat berhikmat, dengan demikian mereka melahirkan keputusan yang sangat bijaksana yang bernilai kebenaran. KPK masih waras, Ahok tidak bersalah, yang menuduhnya tinggal gigit jari kelingking.
[saumiman saud/ kompasioner]
No comments:
Post a Comment