Wednesday, March 2, 2016

Tere Liye, Jawablah !!!


Kamerad, gatal tangan dan panas kepalaku setelah aku membaca status seorang penulis fiksi bernama Tere Liye. Betapa ia bilang kalau kaum sosialis dan komunis tidak pernah punya kontribusi pada kemerdekaan negeri ini. Kali ini ia membuat fiksi yang keterlaluan !

Maka aku lewatkan penghujung senja ini dengan menyusuri teks-teks dan menuliskan ini semua padamu, semoga terbaca oleh semua generasi di negeri ini, betapa berartinya peran kaum sosialis dan komunis di negeri ini. Bahkan, aku yakin 1000 % Indonesia raya takkan pernah ada tanpa peran mereka. Aku mencoba mendaftar beberapa nama ini, masih sangat sedikit memang. Dan untuk itu semua aku mengundangmu, untuk melanjutkan daftar ini, dan jua, untuk meneruskannya kepada kawan-kawan dan adik-adikmu.

Ya teramat penting yang terakhir ini, adik-adikmu ! Karena nampaknya mereka silau pada pesona neokolonialisme baru : neokolonialisme kapital dan neokolonialisme religius. Semoga mereka tahu apa yang mereka warisi, semoga mereka tahu harta apa yang mereka miliki ! Semoga mereka tahu bahwa Indonesia raya dimulai dari 3 sosialisme : sosialisme internasionalis, sosialisme nasionalis, dan sosialisme religius. Dan bahwa sekalipun mereka bersitegang satu sama lain, mereka tetap berjuang bersama-sama, mereka bangga atas sejarah dan kebudayaan mereka sendiri, nusantara !

Sekarang aku minta tolong dirimu dan kawan-kawna yang lain, juga adik-adik muda penerus api negeri ini, buka kembali buku-buku sejarah, terlebih tulisan-tulisan asli para bapa ibu bangsa kita, kenali darah merah yang mengalir bersama karya pena dan hidup mereka !

1. Tan Malaka (mahaguru para pahlawan, wakil Komintern di Asia, mendirikan Murba)

2. Sukarno (mengagas Pancasila, maaf, Pancasila itu sosialisme religius, sosialisme nasionalis dan sosialisme internasional)

3. Muhammad Hatta (PI, sosialisme ekonomi, lewat gerakan koperasi)

4. Sutan Syahrir (mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948)

5. Dr. Soetomo (pendiri Boedi Oetomo, mantan ketua Perhimpunan Indonesia, studi buruh dan gerakan Samin)

6. Ki Hadjar Dewantoro, pendiri Indische Partij

7. Cipto Mangunkusumo, pendiri Indische Partij

8. Ernest Eugene Francois Douwes Dekker, pendiri Indische Partij, pendiri Ksatriaan Institute, penggagas nama "Nusantara" sebagai nama untuk Hindia Belanda yang merdeka

9. HOS Cokroaminoto (sosialisme Islam), penulis buku Islam dan Sosialisme juga baca : di sini.

10. Kartini feminis Indonesia, sangat dekat dengan sosialis-feminis Belanda

11. WR. Supratman (pencipta lagu kebangsaan, teman Sneevliet, penulis roman sosial "Perawan Desa")

12. R. Pandji Sosrokartono, (PI)

13. Radjiman Wwedyodiningrat (PI)

14. Nasir Pamuncak, (Perhimpunan Indonesia)

15. Achmad Subardjo (Perhimpunan Indonesia)

16. GSSJ Sam Ratulangi (mantan ketua Indische vereegening/PI, pendiri Algemene Levensverzekering Maatschappij Indonesia)

17. KH Agus Salim (penganjur sosialisme religius, Sarekat islam, penganjur "Sosialisme Berdasarkan Islam"

18. KH Ahmad Dahlan, perintis pendidikan rakyat.

19. Sri Sultan Hamengkubuwono IX (Tahta untuk rakyat, revolusi agraria ala Kraton Yogyakarta)

20. Chaerul Saleh (MURBA)

21. Adam Malik (MURBA)

22. Sukarni (MURBA)

23. Iwa kusumasumantri (MURBA)

24. Bahkan : Soeharto, rajin diskusi kiri di kelompok Pathuk Yogya, pusat gerakan pemuda kiri di ibukota di Yogyakarta

Kamu bisa lanjutkan kawan ?

[lilik krismantoro/ kompasioner]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment