Monday, August 27, 2012

Perubahan Kulit Kala Hamil

Menurut pakar kesehatan kulit, dr Vinda Ardiani Permata, SpKK, dari Brawijaya Women and Children Hospital, perubahan kulit yang terjadi saat kehamilan sangat lumrah dialami wanita. Perubahan-perubahan tersebut sebenarnya tidak berbahaya dan bisa diobati. Jadi sifatnya hanya mengganggu penampilan. Tapi meski begitu, sebagai wanita, kita tentu tidak ingin mengalaminya.


Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan perubahan kulit, misalnya, perubahan hormonal yang memicu perubahan pigmen kulit, faktor keturunan, dan tingkat stres yang umumnya dialami ibu hamil. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi saat hamil? Berikut ulasan lengkapnya:

* Timbul garis atau guratan
Umumnya tanda yang menyerupai garis ini muncul di atas kemaluan, memanjang sampai ke tulang ulu hati. Biasanya garis ini timbul di usia 7 bulan kehamilan. Gejala ini sangat wajar terjadi. Tidak perlu pengobatan khusus untuk menghilangkan guratan ini karena secara perlahan guratan atau garis ini akan menghilang dengan sendirinya.

* Lipatan kulit menjadi gelap
Perubahan warna kulit juga terjadi di seputar daerah puting susu dan daerah lipatan kulit seperti leher, paha, bokong, dan ketiak. Kulit di sekitar area tersebut akan menjadi lebih gelap warnanya karena ada perubahan pigmen. Kadang disertai dengan timbulnya bintil atau benjolan kecil yang banyak. Timbulnya bintil-bintil ini biasanya akibat faktor keturunan. Jumlah bintil tersebut akan makin banyak seiring usia kehamilan. Jika berukuran kecil, bintil-bintil akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika berukuran besar, hilangnya bintil memakan waktu lama. Hal ini bisa diobati dengan menggunakan krim yang dianjurkan dokter kulit. Jangan menggunakan obat sembarangan karena berisiko bagi janin atau bayi yang menyusui.

* Muncul topeng kehamilan
Topeng kehamilan merupakan perubahan warna kulit yang terjadi di sekitar wajah. Gejala yang timbul adalah bercak-bercak hitam pada area dahi, hidung, dan dagu. Umumnya, hal ini disebut dengan melasma, namun pada ibu hamil, gejala ini disebut kloasma. Gejala ini timbul akibat efek pil KB. Pengobatannya dapat dilakukan dengan krim khusus mengandung pemutih yang dianjurkan dokter.

* Stretch mark
Stretch mark atau peregangan kulit yang berlebihan biasanya dialami hampir seluruh ibu hamil. Peregangan kulit ini terjadi saat usia kehamilan 3 bulan, saat tubuh sang jabang bayi mulai membesar. Hal ini juga bisa disebabkan faktor keturunan. Gejalanya adalah berubahnya tekstur permukaan dan warna kulit menjadi merah muda keunguan. Perubahan ini bisa diobat dengan cara dilaser. Namun jika warnanya memutih, biasanya sulit dihilangkan. Pengobatan sebaiknya dilakukan setelah melahirkan. Untuk meminimalkan timbulnya stretch mark, Anda juga bisa menggunakan krim khusus yang dianjurkan dokter kesehatan kulit.

* Perubahan rambut
Saat kehamilan, para ibu akan mengalami gangguan siklus pertumbuhan dan kerontokan rambut yang juga diakibatkan perubahan hormon. Jadi jangan heran jika saat hamil terjadi pertumbuhan rambut yang lebat, bahkan tumbuh rambut-rambut halus di sekitar wajah. Setelah 1-5 bulan kehamilan, akan terjadi kerontokan rambut. Ini merupakan gejala yang wajar dan tak perlu ditakuti. Kerontokan akan terjadi selama 6 bulan sampai setahun.

Oleh karenanya, ibu hamil dianjurkan menjaga kebersihan rambut menggunakan kondisioner dan hair tonic. Potong pendek rambut agar folikel atau akar rambut tidak berat menopang pertumbuhan rambut tersebut. Perawatan tradisional juga dianjurkan, seperti penggunaan lidah buaya. Selain faktor hormon, perubahan rambut juga bisa dipicu stres berlebih dan makan tidak seimbang.

(Ira Nursita/Majalah Sekar)


Sumber: Majalah Sekar

buka juga yang ini :
Pernikahan Meningkatkan Kesehatan Istri  
Mendengarkan Keluhan Orang Bisa Bikin Otak Korslet  
Makanan untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment