Orgasme merupakan salah satu hal yang paling ingin dicapai saat
bercinta. Namun, sayangnya masih banyak perempuan yang belum mampu
mencapai orgasme saat bercinta dengan pasangannya, termasuk di
Indonesia."Dari banyak penelitian, ditemukan fakta bahwa saat bercinta hanya para pria saja yang sering mencapai orgasme," tukas Firliana Purwanti, Program Officer Hak Asasi Manusia & Demokratisasi di Hivos Asia Tenggara sekaligus penulis The 'O' Project dalam acara Young Caring Profesional Awards di Jakarta beberapa waktu lalu.
Diakui Firliana melalui
penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, sekitar perempuan yang
menikmati saat-saat bercinta dan mencapai orgasme hanya berkisar 30
persen saja, sedangkan pria yang bisa mencapai orgasme berkisar 70
persen. Angka ini termasuk cukup mengejutkan karena sebenarnya dalam
bercinta seharusnya bisa dinikmati oleh kedua belah pihak sehingga
mereka bisa sama-sama mencapai orgasme. Firliana mencoba
membuktikan penelitian di Amerika Serikat terhadap masyarakat Indonesia.
Ia pun melakukan survei terhadap 16 orang perempuan di Indonesia
tentang kepuasan orgasme saat bercinta, bertajuk The 'O' Project.
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara terhadap perempuan di Aceh, Jakarta, Surabaya,Makassar dan beberapa kota lainnya dari berbagai status sosial dan pekerjaannya. Melibatkan perempuan lajang, sudah menikah, punya anak, lesbi, transgender, pekerja seks komersil, mengidap HIV, dan juga perempuan yang pernah disunat.
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara terhadap perempuan di Aceh, Jakarta, Surabaya,Makassar dan beberapa kota lainnya dari berbagai status sosial dan pekerjaannya. Melibatkan perempuan lajang, sudah menikah, punya anak, lesbi, transgender, pekerja seks komersil, mengidap HIV, dan juga perempuan yang pernah disunat.
Dari penelitian yang
dilakukannya, ia mengungkapkan bahwa para perempuan Indonesia juga
mengalami kecenderungan yang sama. Artinya, hanya 30 persen perempuan
Indonesia yang mengalami orgasme. Ia mengungkapkan
bahwa rendahnya persentase perempuan yang bisa mencapai orgasme dalam
kehidupan percintaannya ini banyak disebabkan oleh pola pikir yang
salah.
"Banyak perempuan Indonesia yang mengalami the cinderella syndrome, yaitu sebuah kondisi dimana mereka diajarkan untuk selalu menunggu dan bersabar sembari menunggu seorang pangeran datang menjemput," tukasnya.
"Banyak perempuan Indonesia yang mengalami the cinderella syndrome, yaitu sebuah kondisi dimana mereka diajarkan untuk selalu menunggu dan bersabar sembari menunggu seorang pangeran datang menjemput," tukasnya.
Tokoh Cindrella ini lekat dengan image
perempuan baik-baik yang pada akhirnya akan menemukan seorang pangeran
tampan sebagai pasangannya. Yang terjadi kemudian, perempuan cenderung
pasrah dan pasif menunggu. Dianggap sebagai perempuan baik-baik, menjadi
sebuah prestasi tersendiri. Lain halnya dengan pria yang tumbuh
sebagai pribadi dengan wawasan lebih luas dan bebas mengekspresikan
dirinya, karena pria cenderung dibolehkan untuk menjalani apa saja dalam
hidupnya.
Menurut Firli, hal inilah yang
menyebabkan adanya pola pikir yang salah dalam kehidupan seksual seorang
perempuan. Adanya anggapan bahwa perempuan harus selalu pasif dan hanya
laki-laki yang boleh aktif akan membuat perempuan kurang merasakan
kepuasan dalam kehidupan seksualnya.
Sedikitnya jumlah perempuan yang menikmati orgasme juga disebabkan sikap perempuan yang selalu mendahulukan kesenangan seksual pasangan daripada dirinya sendiri. Kesulitan untuk mengekspresikan keinginan dan kebutuhan seksualitasnya juga menghambat perempuan Indonesia untuk menikmati aktivitas seksual bersama pasangan sehingga ia lebih sulit orgasme dibandingkan pria.
Sedikitnya jumlah perempuan yang menikmati orgasme juga disebabkan sikap perempuan yang selalu mendahulukan kesenangan seksual pasangan daripada dirinya sendiri. Kesulitan untuk mengekspresikan keinginan dan kebutuhan seksualitasnya juga menghambat perempuan Indonesia untuk menikmati aktivitas seksual bersama pasangan sehingga ia lebih sulit orgasme dibandingkan pria.
sumber :
No comments:
Post a Comment