 Tidak salah jika selama kehamilan, seorang wanita disarankan untuk 
banyak mengkonsumsi vitamin D yang bisa didapat dari meminum susu atau 
suplemen. Studi yang dilakukan oleh tim dari McGill University, Kanada 
atas 300 wanita hamil menunjukkan konsumsi vitamin D selama kehamilan 
erat kaitanya dengan berat badan bayi saat dilahirkan.
 Tidak salah jika selama kehamilan, seorang wanita disarankan untuk 
banyak mengkonsumsi vitamin D yang bisa didapat dari meminum susu atau 
suplemen. Studi yang dilakukan oleh tim dari McGill University, Kanada 
atas 300 wanita hamil menunjukkan konsumsi vitamin D selama kehamilan 
erat kaitanya dengan berat badan bayi saat dilahirkan.
Karena 
jika seorang wanita hamil hanya sedikit mengkonsumsi vitamin D maka akan
 membuat bayi yang dilahirkan juga akan memiliki berat badan yang 
ringan.
Bagi para periset dari McGill University, seperti yang 
dipublikasikan melalui `the Canadian Medical Association Journal` 
menemukan bahwa vitamin D memiliki peran penting dalam perkembangan 
janin.
Kepada 300 wanita hamil yang dilibatkan dalam penelitian ini, tim memberikan sebuah kuesioner yang harus dijawab.
Pertanyaan
 berupa diet dan gaya hidup para wanita hamil termasuk berapa banyak 
susu yang mereka konsumsi dan jumlah suplemen saat mereka menjalani masa
 kehamilan.
Susu banyak mengandung protein, riboflavins dan kalsium yang merupakan sumber dari vitamin D. 
Selain susu, vitamin D bisa didapat secara alami dari pancaran sinar matahari. Dengan kondisi seperti itu masih banyak orang yang mengalami kekurangan vitamin D dan mereka sulit mendapatkan vitamin D dari sumber makanan sekalipun.
Pada penelitian atas 300 wanita hamil ini, tim periset
 menemukan fakta bahwa para wanita yang setidaknya mengkonsumsi 250 ml 
susu setiap harinya memiliki jumlah vitamin D dan protein yang dianggap 
kurang bila dibandingkan dengan wanita hamil yang mengkonsumsi diatas 
jumlah 250 ml.
Setiap konsumsi tambahan 250 ml susu setiap harinya, tim mencatat ada kenaikan 41 gram pada berat badan bayi saat dilahirkan.
Jika kurang maka, sang wanita akan melahirkan bayi yang berat badanya kurang.
Konsumsi vitamin D untuk setiap satu mgram akan memiliki kaitan kenaikan berat badan bayi saat dilahirkan sebanyak 11 gram.
Sementara tingkat protein dan kalsium tidak ditemukan kaitanya dengan berat badan bayi.
Dalam
 paparanya melalui `the Canadian Medical Association Journal` ini para 
peneliti menyatakan kekuatiranya dengan semakin meningkatnya para wanita
 yang membatasi konsumsi susu selama kehamilan.
Menurut para 
peneliti, tindakan para wanita hamil itu tidak bisa disalahkan karena 
mereka melakukanya dengan sejumlah alasa termasuk untuk membatasi 
tingkat lactosa dan melindungi bayi dari alergi.
Dengan 
pertimbangan itulah, tim periset masih menyakini bahwa susu dan vitamin D
 sanagt penting sebagai nutrisi selama kehamilan termasuk untuk 
perkembangan sang anak nantinya.
Temuan tim dari McGill 
University ini mendapatkan dukungan dari Professor Bruce Hollis yang 
merupakan periset asal `Medical University of South Carolina` (AS).
Pada
 jurnal yang sama Profesor Bruce Hollis, melihat vitamin D sangat erat 
kaitanya denagn `neurodevelopment`, fungsi kekebalan dan kemungkinan 
terjadinya penyakit kronis.
“Penelitian ini sangat penting karena mampu menunjukan keuntungan dari vitamin D,’ ujar Profesor Hollis.
Sebuah
 penelitian menyebut berat badan yang rendah saat bayi dilahirkan akan 
berkaitan dengan penyakit diabetes yang akan dialami oleh anak 
dikemudian hari.
Hubungan konsumsi vitamin D dengan berat badan 
bayi saat dilahirkan sebelumnya juga pernah disoal hanya saja penelitian
 sebelumnya menyebut bahwa konsumsi vitamin D selama kehamilan akan 
membuat anak memiliki kesehatan tulang yang kuat dikemudian hari.
 



