Saturday, April 15, 2017

Soal Lagu Kopi Dangdut, Fahmi Shahab Buka Boroknya Sendiri


DUNIA HAWA - Setelah sekian lama lagu “Kopi Dangdut” itu beredar, kini baru ketahuan boroknya Fahmi Shahab yang ternyata menjiplak (Baca: Plagiat) lagu itu dari lagu aslinya yang berasal dari Venezuela. Lagu asli itu judulnya “Moliendo Cafe” dan sangat populer di Venezuela.

Lagu “Moliendo Cafe” adalah lagu yang diciptakan oleh komposer Jose Manzo Perroni yang sudah populer sejak tahun 1961 yang silam. Lagu itu juga menjadi salah satu hits di Argentina.

Saat ini lagu “Moliendo Cafe” ciptaan komposer Jose Manzo Perroni tersebut telah memiliki lebih dari 800 versi dalam berbagai bahasa. Di Jepang, judul lagu ini adalah “Coffe Rumba”, di Indonesia diubah Fahmi Shahab jadi “Kopi Dangdut”. Nah lo.


Fahmi Shahab sebelumnya menuding timses Ahok-Djarot telah membajak lagu “Kopi Dangdut” yang diklaim ciptaannya karena digunakan sebagai lagu kampanye pasangan calon nomor urut dua, Ahok-Djarot.

Fahmi lalu melaporkan timses Ahok-Djarot ke Polda Metro Jaya melalui kuasa hukumnya, Johanes Simanjuntak,  karena merasa tidak terima lagunya dibajak timses Ahok-Djarot.

Fahmi Shahab bilang dia merasa rugi karena lagu Kopi Dangdut ciptaannya itu diputar di stasiun televisi tanpa seizin dia sebagai pencipta lagu.

“Saya sangat menyesal sekali lagu saya diambil tanpa permisi, tanpa izin dan liriknya diubah total dengan konten kampanye Ahok-Djarot. Saya berasa sakit hati tanpa izin, jadi saya melapor,” ujar Fahmi.

Melalui kuasa hukumnya, Fahmi lalu melaporkan timses Ahok-Djarot ke Polda Metro Jaya dengan nomor Tanda Bukti Laporan (TBL) bernomor LP/1564/IV/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus. Fahmi Shahab melampirkan bukti berupa kepingam cakram kopi tayangan pemutaran lagu kampanye Ahok-Djarot di televisi.

“Hal ini tentu menimbulkan kerugian bagi klien kami Fahmi, baik kerugian moril maupun kerugian materil. Oleh karena itu kami dengan klien sependapat untuk melaporkan persoalan ini kepada pihak yang berwajib.” ujar Johanes Simanjuntak selaku kuasa hukum Fahmi.

“Pasal yang kami laporkan yaitu Pasal 113 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta,” lanjutnya.

Alih-alih popularitas yang diterima, justru menuai malu yang tak terkira. Maksud hati ingin meraup keuntungan dari laporannya ke Polda Metro Jaya, malah justru kena skak mat dari tim pemenangan Ahok-Djarot.

Tim Ahok-Djarot justru menilai aduan Fahmi Shahab tidak beralasan dan salah alamat karena lagu itu justru aslinya berasal dari Venezuela. Lagi pula lagu itu tidak digunakan secara resmi sebagai yel-yel kampanye Ahok-Djarot.

Lagu “Moliendo Cafe” itu adalah yel-yel populer penggemar sepak bola di seluruh dunia. Melodi lagu itu secara luas dikenal sebagai “Dale Cavese” dan memiliki lagu yang sama seperti lagu “Kopi Dangdut” itu.


“Jadi salah alamat kalau melaporkan tim pemenangan, dan di sini saya tegaskan dia salah besar dan terkesan hanya mencari popularitas saja. Sepengetahuan saya, timses secara resmi juga tidak pernah menjadikan lagu tersebut sebagai jingle resmi,” tutur Ronny Talapessy selaku pengacara tim pemenangan Ahok-Djarot.

Pilkada DKI Jakarta kali ini adalah pilkada yang paling heboh dibandingkan pilpres 2014 yang lalu. Semakin mendekati hari H pencoblosan, semakin banyak hal konyol yang terjadi. Berbondong-bondong orang mencoba keberuntungan mereka melalui momen pilkada DKI Jakarta ini, siapa tahu bisa meraup untung besar. Kan lumayan itu.

Mereka berkoar-koar memposisikan diri sebagai pihak yang paling benar dan terzolimi, ahli manipulasi dan propaganda yang sepertiya dilatih untuk menciptakan manuver isu politik praktis.

Sekalipun timses Ahok-Djarot memiliki hak konstitusional untuk melakukan serangan balik dengan melakukan proses hukum terhadap Fahmi Shahab karena ternyata justru Fahmi Shahab lah yang telah melanggar Pasal 113 Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan menjiplak lagu orang lain, tapi saya yakin hal itu tidak akan dilakukan karena dengan ketahuan boroknya Fahmi Shahab saja sudah cukup membuatnya kejet-kejet menahan malu.

Kali ini Fahmi Shahab sukses mempermalukan dirinya sendiri. Salam dua jari.

Kura-kura begitu.

@argo


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment