Saturday, March 11, 2017

Setelah ke Prabowo, Kali ini Sandi Ngemis ke Bahtiar Nasir


DUNIA HAWA - Paslon Anies-Sandi memang sangat dibantu oleh kocek Sandi. Nyaris 90% dana kampanye Paslon Anies-Sandi berasal dari kocek Sandi. Saya pikir Sandi mulai berpikir dua kali untuk mengeluarkan uang pribadinya untuk kampanye. Modal yang keluar tidak sedikit. Sebagai pengusaha, tentu tidak ingin dirugikan terus menerus. Dimana-mana yang namanya pengusaha harus mendapat profit.

Pasangan nomor urut 3 ini mengaku dananya mulai menipis dan tengah memutar otak untuk tetap lancar menghadapi persaingan. Salah satu cara dilakukan mereka, meminta dana dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Permintaan itu langsung dilakukan Sandiaga bersama pimpinan Partai Gerindra dengan mengunjungi Prabowo. Di hadapan Prabowo, Sandi juga menjanjikan kepada Prabowo untuk seefisien mungkin menggunakan dana kampanye yang ia nilai sangat minim. Kepada Prabowo, ia meminta untuk dibantu terkait pendanaan kampanye.

Sifat asli Sandi sebagai seorang pengusaha mulai keluar. Dirinya sudah tidak mau lagi mengeluaran uang pribadi untuk kepentingan kampanye. Dana kampanye Paslon 3 ini memang menipis. Namun sebenarnya hartaSandi masih teriltunan. Hanya saja, Sandi sudah enggan keluar kocek lagi.

Setelah meminta bantuan ke Parabowo, Kali ini dia mencoba mengemis ke Bahtiar Nasir agar mau menggalang dana untuk kepentingan kampanye.

Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mendatangi Kantor Ar Rahman Quranic Learning (AQL) Islamic Center, di Jalan Tebet Utara, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2017) sore.

Kedatangannya ke kantor yayasan yang dipimpin oleh Bachtiar Nasir itu untuk membahas penggalangan dana kampanye yang kini sedang diupayakannya.

Dalam kedatangannya itu, Sandi sempat mengadakan pertemuan selama sekitar satu jam.

Ditemui usai pertemuan, Sandi menyebut dirinya sedang mengajak AQL untuk terlibat dalam penggalangan dana kampanye.

“Saya sampaikan, saya lagi menghitung pendanaan yang lagi saya coba galang,” kata Sandi.

Dari perbincangannya dengan para jajaran pengurus AQL, Sandi menyebut AQL menyatakan siap membantu pengerahan relawan untuk menjaga TPS saat hari pencoblosan.

“Saya minta kepada Ustaz Erik Yusuf mungkin kalau dari pendanaan agak memberatkan, bisa dibantu dengan relawan yang bisa membantu,” ujar Sandi.

Menurut Sandi, peraturan KPU mengatur bahwa pagu maksimal dana kampanye putaran kedua Rp 35 miliar.

Namun, Sandi yakin pihaknya dapat mengeluarkan dana kampanye maksimal di bawah jumlah tersebut.

“Kita harus jauh lebih rendah dari itu. Saya beri tantangan ke tim kampanye untuk sekarang kita pastikan harus ditekan serandah mungkin. Oleh karena itu, kita lebih banyak gunakan relawan,” kata Sandi.

Saya yakin Shandi bukan orang bego. Shandi tentu tidak mau dimanfaatkan terus hartanya oleh partai pengusung (PKS dan Gerindra). Bahwa pada putaran pertama, Shandi mengeluarkan kocek yang tidak sedikit karena memang dia sangat berambisi menjadi pejabat public. Dia sudah sukses menajdi pengusaha, dan tentu ingin mencoba hal baru yang lebih prestis yang akan menaikkan kehormatannya di mata masyarakat.

PKS dan Gerindara tentu tidak mau dirugikan dengan mengusung paslon. Disini terlihat strategi licik mereka. Mereka memlih Sandi sebagai penyandang dana utama, dan Anies sebagai sosok yang pintar dan dikagumi masyarakat. PKS dan Gerindra tidak mungkin mengusung paslon yang keuangannya minim semua.

Di putaran kedua, Sandi tetntu mulai menyadari bahwa dirinya terus dimanfaatkan hartanya untuk membiayai kampanye. Tidak mau rugi yang kedua kali, Shandi berani mengajukan proposal kepada Bahtiar Nasir agar dibantu pendanaan kampanye.

Mengapa Sandi berani? Sekarang dirinya mulai dikenal banyak orang dan mulai memiliki banyak penggemar. Dia sudah tidak sungkan lagi untuk meminta bantuan dana untuk biaya kampanye karena sudah punya ‘nama’.

Bahtiar Nasir memang memiliki yayasan yang sanggup mengumpulkan uang yang besar. Aksi-aksi damai selama ini juga dibiayai melalui yayasan beliau yang katanya dikumpulkan dari sumbangan warga. Tidak hanya itu, yayasan Bahtiar Nasir juga disinyalir menyalurkan dana ke Turki.

Saya pikir, Bahtiar Nasir tidak akan keberatan untuk ikut membantu pendanaan kampanye Anies-Sandi. Mereka memang sudah klop dan memiliki misi yang sama, yaitu ingin menjegal Ahok. Dan bukan perkara susah bagi Bahtiar Nasir untuk mengumpulkan dana umat. Dengan diiming-imingi janji surga bagi siapa yang membantu Anies-Sandi, saya pikir banyak umat Islam yang awam akan tergerak hatinya untuk membantu Anies-Sandi.

Fakta ini memang semakin menjadi bukti bahwa Anies-Sandi memang tidak memiliki pendukung yang loyal. Nyaris dana kampanye putaran pertama tidak ada yang dari relawan. Jika dibandingkan dengan Ahok, dana kampanye Ahok justru mayoritas berasal dari relawan.

Sekrang kita lihat bersama, relawan Sandi tak ada yang berinisiatif membantu Sandi. Bertolak belakang dengan Ahok. Ahok bahkan tak perlu meminta bantuan dana, namun relawan Ahok lah yang berbondong-bondong memberikan bantuan untuk Ahok.

@saefufin achmad


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment