Thursday, March 9, 2017

Menilik Strategi Jokowi Dalam Pemenangan Ahok


DUNIA HAWA - Akhirnya terjadi pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau lebih dikenal SBY. Setelah melalui jalan berliku dengan segala prasangka baik atau buruk, akhirnya pertemuan itu terjadi.

Setelah sebelumnya SBY menyatakan bahwa dalam lingkar Presiden ada segelintir orang yang tidak menginginkan pertemuan kedua sahabat ini, padahal ada keinginan Jokowi untuk menemui sahabatnya. Statement yang dibuat oleh SBY tersebut menjadi blunder tambahan sehingga putra mahkota kalah dalam Pilkada DKI Jakarta.

Kekalahan AHY dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 secara otomatis akan mempengaruhi suara Partai Demokrat kedepannya. Untuk menyelematkan Partai Demokrat, maka sudah saatnya SBY harus melakukan langkah-langkah yang bijak agar Partai Demokrat yang dulu disayang oleh masyarakat Indonesia dapat tampil kembali dalam konstelasi politik di Indonesia.

Sebelum pertemuan hari ini, Kamis 9 Maret 2017 di Istana Negara, Jokowi pernah menuturkan bahwa tidak ada orang dalam lingkar Istana atau lingkar Presiden Jokowi yang menghalangi niat SBY bertemu Jokowi. Jokowi lebih menekankan supaya mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh protokol Istana yaitu mengkomunikasikan kepada bagian Sekretariat Negara.

Uniknya penolakan ini dilakukan oleh Jokowi dengan elegan dengan menyatakan bahwa SBY tidak pernah menyatakan keinginannya untuk bertemu dirinya bahkan kalau mau sebenarnya SBY pun dapat melakukan kontak langsung kepada Jokowi, hal ini dikarenakan SBY adalah mantan Presiden Indonesia yang ke – 6

Penolakan pertemuan itu terjadi ketika putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, kemungkinan besar adalah Jokowi menjaga perasaan Ketua Umum PDI Perjuangan yang sampai saat ini hubungannya dengan SBY boleh dikatakan masih jauh panggang dari api.

Sekarang setelah putaran pertama Pilkada berlalu dengan AHY kalah, selanjutnya Jokowi berkenan bertemu dengan SBY. Hal ini dikarenakan Jokowi sudah tidak memilik beban lagi apabila bertemu dengan SBY. Situasi justru menarik, pertemuan ini membuat geliat di akar rumput. Pertemuan ini menunjukkan bahwa kedua pimpinan ini sudah bersatu sehingga seluruh akar rumput harus juga bersatu.

Pertemuan ini menurut Jokowi membicara banyak hal mulai dari kedatangan Raja Salman, pertemuan IORA, Politik bahkan ekonomi. Sekali lagi Jokowi menunjukkan kelasnya sebagai seorang politikus yang sepak terjangnya tidak bisa dipandang sebelah mata lagi. Bukan sebagai petugas partai seperti yang selama ini dibicarakan banyak orang.

Seperti masyarakat Indonesia telah mengetahui, walaupun Jokowi tidak secara langsung menyatakan mendukung Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 tetapi gestur tubuh Jokowi tidak dapat menampik keinginannya agar Ahok bisa menduduki kembali orang nomor 1 di Ibukota Jakarta.

Jokowi membutuhkan orang yang sinergi dan bebas korupsi untuk merubah wajah Indonesia dari yang tadinya konsumtif menjadi produktif. Jokowi sangat paham bahwa keberhasilan dalam penataan dan pengorganisiran daerah Ibukota Jakarta akan memberikan dampak kepada seluruh daerah Indonesia.

Sinergitas inilah yang diinginkan oleh Jokowi untuk merebut simpatik Indonesia, sinergitas inilah yang diinginkan oleh Jokowi untuk revolusi mentalnya, sinergitas inilah yang diinginkan oleh Jokowi untuk Poros Maritimnya dan sinergitas inilah yang dibutuhkan oleh Jokowi untuk merubah Java sentris menjadi Indonesia Sentris.

Dalam pertemuan antara Jokowi dan SBY terselip satu pesan bahwa seluruh akar rumput dibawah bendera Partai Demokrat untuk mendukung Cagub dan Cawagub yang saat ini didukung oleh Partai PDI Perjuangan dan Partai pendukung pemerintah lainnya yaitu Ahok-Djarot.

Setelah pertemuan ini, sangat dimungkinkan akan adanya satu gerakan yang dikomandoi oleh Partai Demokrat untuk mengusung Ahok-Djarot menuju DKI-1. melihat pertemuan ini, boleh dikatakan akan terjadi perubahan peta politik di DKI Jakarta.

Pertemuan ini, bagi toko sebelah mungkin akan menjadi warning bahwa genderang perang telah dibunyikan. Seluruh persiapan untuk Paslon Cagub dan Cawagub 2 beserta relawannya sudah siap untuk bergerak. Pertemuan ini semacam lonceng yang dibunyikan sebagai langkah awal untuk kemenangan Ahok-Djarot.

Bravo….Partai Demokra

@nixson manurung


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment