Sunday, December 11, 2016

Sudah Jatuh Tertimpa Gajah, Ahmad Dhani Dipecat Dari Lesbumi NU

DUNIA HAWA - Seolah masih belum lepas dari bayang-bayang masalah yang dibuatnya sendiri, Ahmad Dhani kini kian apes, seolah kesialan terus membuntuti dan membayanginya ke mana pun dia pergi. Setelah ditangkap pada 2 Desember 2016 di pagi hari dengan dugaan makar, sekarang Dhani kembali harus menghadapi kenyataan pahit. Oh, iya. 


Ahmad Dhani telah dipecat dari jabatan sebagai Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU). Alasannya karena ada dua. Pertama, Dhani melanggar komando PBNU karena ikut dalam aksi 411. Saat itu NU sudah mengeluarkan aturan bahwa warga NU tidak usah mengikuti aksi tersebut. Dhani memang melanggar karena dia ikut serta dalam aksi 411. Bukan hanya ikut demo tapi juga berorasi sambil menyebut nama hewan seperti yang sudah kita ketahui. Sebagai pengurus lembaga NU, Dhani dinilai membangkang dari instruksi PBNU.

Alasan kedua adalah, dan ini yang menurut mereka fatal, Dhani menyamakan sosok pendiri NU Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dengan pimpinan ormas FPI Habib Rizieq Shihab. Menurut Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq mengatakan bahwa menyamakan Kyai Hasyim Asy’ari dengan Habib Rizieq adalah perilaku jelek terhadap guru. Katanya, Kyai Hasyim Asy’ari adalah guru dari segala guru. Intinya pernyataan Dhani tidak layak diucapkan.

Nah, lho. Sekali lagi mulut Ahmad Dhani kembali menuai masalah. Kali ini mulutnya yang membuat dirinya dipecat. Kemarin-kemarin mulutnya yang membuatnya dilaporkan polisi atas penghinaan terhadap Presiden. Mulutnya juga menimbulkan provokasi yang meresahkan. Mulutnya juga yang mengantarkannya menjadi terduga makar. Dan sekarang mulutnya mengeluarkan pernyataan yang membuatnya di pecat dari NU.

Bagaimana tanggapan Ahmad Dhani sendiri?


Dia menduga ada alasan lain di balik pemecatannya. Dia menduga ada unsur muatan politisnya. Ia mengatakan, “Kan di Bekasi ada calon PKB, NU juga jadi calon Wakil Bupati Bekasi mendampingi calon dari PDIP. Saya menduga kuat sekali nuansa politik.” Pasangan calon yang dimaksud Dhani adalah Melina Kartika Kadir dan Abdul Kholik yang mendapat nomor urut 1, dan diusung oleh PDIP, PKB, PPP dan PBB.

Sementara itu mengenai alasan dirinya dipecat, ia menganggap itu bisa saja dibuat-buat mungkin biar terlihat negatif. Pernyataan ini membuat saya sedikit tidak paham. Apa maksudnya biar terlihat negatif? Apakah maksudnya dirinya terlihat negatif? Kalo benar seperti itu maksudnya, lagi-lagi logikanya kurang masuk akal. Bukankah dari dulu dia sudah dicap negatif oleh banyak orang atas kelakuan yang telah dilakukannya selama ini. Dulu dia adalah musisi hebat dengan segudang prestasi, sekarang dia malah banting setir dengan membuat segudang kontroversi. Dia sendiri yang telah mengukir label ‘negatif’ di jidatnya sendiri, bahkan sudah terlalu banyak. PBNU tentu saja tidak ingin mengambil risiko dengan memiliki pengurus seperti ini. Bisa-bisa mereka ikut dicap sama. Alasan mereka masuk akal, mengingat nama besar lembaga sangat dipertaruhkan di sini. Tidak heran jika Ahmad Dhani kemudian dipecat dari jabatannya.

Ilustrasinya begini. Sebuah perusahaan mempekerjakan pegawai. Akan tetapi pegawai ini selalu melakukan sesuatu yang membawa image buruk bagi perusahaan. Apa yang biasanya dilakukan perusahaan? Biasanya pegawai tersebut akan diberikan surat peringatan beberapa kali. Jika pegawai tersebut masih belum berubah juga, maka biasanya diambil jalan terakhir yaitu pemecatan daripada image perusahaan rusak parah. Apa yang dilakukan Ahmad Dhani ini ditakutkan akan merusak NU, sehingga mungkin lebih baik mengambil jalan terakhir.

Saya tidak tahu bagaimana reaksi Dhani mengenai apa yang telah terjadi pada hidupnya hingga sekarang ini? Apakah dia pernah (sekali saja) introspeksi? Karirnya di bidang musik hampir dipastikan redup. Karir politiknya pun sepertinya akan hancur berantakan akibat ulahnya sendiri. Dengan label negatif seperti ini, sepertinya kecil kemungkinan dia akan memenangi pemilihan Bupati Bekasi. Kalau sampai benar-benar terjadi, tamatnya karirnya. Dia seperti sedang menggali kuburan untuk dirinya sendiri.

Mungkin jika ingin diibaratkan, Ahmad Dhani seperti sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Bahkan ada seorang teman saya yang menciptakan peribahasa ini dengan versi yang lebih canggih. Ahmad Dhani ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga. Sudah tertimpa tangga, diserempet mobil. Sudah diserempet mobil, dilindas bus. Sudah dilindas bus, diinjak gajah pulak lagi.

@xhardy


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment