Thursday, December 1, 2016

SBY Membuat Langkah Blunder Untuk Kesekian Kalinya

DUNIA HAWA - Hari ini Saya sempat membaca artikel di salah satu media online yang berjudul “SBY Tulis Petuah Panjang Lebar, Jokowi Geleng Kepala”. (lihat_disini)

Tulisan itu dimuat pada 29 November 2016, jadi Saya anggap masih hangatlah beritanya.


Jika disimpulkan, maka ada 2 point penting yang ingin Saya bagikan kepada teman-teman terkait motif dari tulisan SBY yang dimuat di sosial media…

Point pertama,


SBY ingin agar Jokowi menemui tokoh-tokoh atau organisasi politik yang berseberangan dengan pemerintahannya.

Salah satu saran yang diberikan oleh SBY adalah Presiden Joko Widodo harus menemui tokoh-tokoh atau organisasi politik yang berseberangan dengan pemerintahannya. Menurut SBY, para tokoh atau organisasi yang berseberangan jangan ditakuti-takuti, tetapi dirangkul agar tidak bertindak berlebihan.

Kita semua pasti tau maksud dari saran tersebut…

Apalagi kalo bukan mengandung permintaan halus agar Pak Presiden mengundang dirinya (menurut Saya sih, kalo salah ya mohon dikoreksi…)

Ya, menurut Saya, point pertama ini lebih mengarah pada sebuah harapan (kode halus) agar Jokowi juga mengundang dirinya untuk diajak bicara mengenai masalah kebangsaan.

Ada kesan yang sepertinya Pak SBY lagi ngarep banget untuk ditemui Jokowi…

Sepertinya sulit bagi Jokowi untuk mengikuti saran tersebut ketika Presiden Kita melihat bahwa orang-orang dan organisasi politik yang dimaksud adalah yang justru selama ini membuat situasi sempat memanas terkait kasus yang menimpa Bang Ahok

Point kedua,


Membuat himbauan ke Presiden dengan bahasa terkesan menaku-nakuti Pemerintah:

“Dan pemerintah harus mencegah jangan sampai ada martir yang sengaja dijadikan pemicu terjadinya kerusuhan atau kekerasan yang lebih besar. Cegah, jangan sampai ada kekerasan yang meluas,” ujar SBY dalam tulisan panjangnya itu.

Saya jadi teringat denga pidato Pak SBY sebelum aksi demo tanggal 4 November 2016. Dalam pidatonya, SBY juga mengeluarkan kata-kata yang terkesan nakut-nakutin Pemerintah.

Bahkan pake bawa-bawa nama kuda lagi hehehehe

Kali ini juga begitu, Pak SBY membuat tulisan yang terkesan baik, tapi didalamnya mengandung unsur menakut-nakuti.

Kayaknya Pak SBY lupa ya sama sifatnya Pakde Jokowi? Dia itukan orangnya gak bisa ditakut-takutin Pak?…

Ada pepatah yang mengatakan “Lu jual, Gua Beli”, itulah salah satu sifat tersembunyi dari Pak Jokowi yang badannya kalah gagah dibandingin Bapak.

Jadi, semakin ditakut-takutin, beliau malah makin berani lho Pak?

Itulah 2 point penting dari tulisan SBY yang dimuat di sosial media yang bisa Saya simpulkan kepada Anda semua…

Dan menurut Saya, apa yang di lakukan SBY kali ini adalah sebuah langkah blunder yang kesekian kalinya yang justru akan semakin membuat publik makin kehilangan simpatik darinya dan membuat Pak Presiden makin males ngundang atau nemuin beliau.

Selain 2 point diatas, ada hal lain yang juga ingin kembali Saya angkat…

Ada kesan kalau SBY ini…

Saya sempat teringat dengan salah 1 tulisan saya yang berjudul “Ini alasan jokowi tidak bertemu dengan SBY”.

Dalam tulisan tersebut, Saya sempat menyimpulkan bahwa yang menyebabkan sampai saat ini pertemuan antara Jokowi dan SBY belum juga terealisasi adalah dari cara dan sikap SBY selama ini ketika memberikan masukan maupun kritikan terhadap Pemerintahan Jokowi…

Menurut Saya, SBY cenderung lebih suka dan sering menyampaikan opininya maupun pendapatnya lewat twit, konfrensi pers di kediamannya, dan dengan cara membuat video yang diupload ke Youtube.

Ternyata kali ini lewat media online yang Saya baca, SBY mengulangi lagi cara yang Saya pandang kurang tepat dalam menyampaikan pendapatnya..

Ada kesan bahwa Pak SBY ini ngeremehin Pakde, ada kesan seolah-olah Pak SBY ini masih menganggap dirinya lebih tinggi posisinya dibandingin Pak Jokowi, dan ada kesan sepertinya Pak SBY ini gak ngerti bagaimana cara menyampaikan pendapat dengan baik dan benar.

Saya tidak tahu kesan mana yang paling benar dintara 3 kesan yang ada diatas…

Bagaimana kedepannya, apakah kira-kira Pak Jokowi akan mengundang atau menemui SBY setelah mengetahui tulisannya? Apakah Jokowi akan merespon tulisan Pak SBY?

Sepertinya hanya Pak Presiden yang bisa menjawab pertanyaan tersebut…

Begitulah kura-kura ninja…

@aru martino



Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment