Tuesday, December 6, 2016

Ahok Tidak Bersalah

DUNIA HAWA - Banyak analis politik yang berkata bahwa Ahok akan dikorbankan dalam kasus ini.


Saya juga sering mendengar dalam pembicaraan ketika sedang ngopi bahwa Ahok akan habis dalam sidang ini. Saya senyum-senyum saja.

Benarkah?

Salah satu kehebatan lawan politik Ahok - yang harus saya akui - adalah kehebatannya dalam menciptakan situasi dan bermain propaganda disana. Hanya memang kehebatannya bersifat negatif karena memainkan wilayah sensitif yaitu SARA.

Dengan memainkan isu "penistaan", mereka melakukan tekanan kepada Ahok. Disini memang yang sempat saya sesalkan, ketika Ahok terpancing umpan mereka sehingga keluarlah karakternya yang spontan. Siapapun yang waras dan sehat akalnya bisa melihat bahwa Bela Islam itu tidak lain adalah bagian dari permainan politik dengan memanfaatkan agama.

Sesudah melakukan tekanan kuat, akhirnya Ahok menjadi tersangka. Sampai disini mereka tidak menyerah..

Sekarang dimainkan lagi isu melalui analisa amalisa politik bahwa Ahok akan dikorbankan. Ini sudah jelas proxy war, menyerang lawan dengan menggunakan pihak ketiga. Tujuannya adalah melemahkan militansi pendukung Ahok, sehingga mereka ragu untuk memilihnya nanti.

Salah satu strategi mereka juga menjauhkan pendukung Ahok yang beragama Islam supaya mereka ragu untuk memilihnya karena merasa "Jangan-jangan bener dia sudah menistakan agama gua.."

Dan lumayan, isu itu berpengaruh terhadap elektabilitas Ahok meski juga tidak bisa dibilang signifikan. Karena biar bagaimanapun kinerja Ahok sangat terasa terutama bagi mereka yang tinggal di Jakarta dan merupakan penilih potensial.

Belum cukup sampai disitu, isu dimainkan lagi bahwa Jaksa penuntut Ahok beragama Kristen. Dan karena agamanya sama, maka objektifitasnya diragukan. Mereka memainkan serangan dari berbagai arah untuk menekan.

Kenapa mereka harus begitu?

Perhatikan, sebenarnya mereka juga tidak yakin bahwa Ahok akan terbukti bersalah dalam kasus ini. Ketidak-yakinan itu terlihat dari langkah langkah panik dengan menyebar isu kemana-mana yang kadang tidak masuk akal. Mereka mencoba meng-intervensi hukum supaya Ahok ditahan. Bukan itu saja - lucunya - mereka juga meminta Jokowi melakukan intervensi pada pengadilan supaya Ahok bersalah.

Tujuan isu isu itu jelas adalah pelemahan, menyerang mereka yang lemah hatinya yang punya hak memilih di Jakarta supaya ragu untuk memilihnya. "Wong sudah tersangka, kok dipilih.. sia sia nanti juga masuk penjara.. "

Meskipun belum ada sejarahnya - koreksi saya jika salah - bahwa tersangka penistaan agama itu lolos dari hukum karena bersifat subjektif, kali ini tidak berlaku untuk Ahok. Dijadikannya Buni Yani sebagai tersangka juga bisa menjadi poin penting untuk membebaskan Ahok karena terciptanya unsur penistaan itu tidak lepas dari editannya.

Saran saya, jangan lemah dan jangan terpengaruh semua model analisis maupun survey yang lebih banyak condongnya ke calon tertentu. Ini propaganda, bagian dari perang.

Yakinilah apa yang kamu yakini, maka itu saja cukup sebagai alasan untuk memenangkan pertarungan. Selebihnya tinggal bagaimana tim kampanye Ahok menaikkan keyakinan bahwa Ahok berada di jalan yang benar.

"Kamu mau bertaruh lagi, Den?"
"2 tahun gak pake celana dalam masih belum kapok juga???"

"Kali ini siapa yang salah iket pake karet.. !!"

Rasanya kopiku hari ini berwarna biru lebam....

@denny siregar


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment