Sunday, October 23, 2016

Santri yang Teraniaya


DUNIA HAWA - Di Hari Santri ini saya ingin mengisahkan tentang santri yang teraniaya. Gambar di atas ini bisa mengisahkan perumpamaan seribu makna. Seorang santri kecil yang tengah menangis dan berdoa sambil memeluk bendera Nahdliyin dengan memakai pakaian dengan lambang bendera Indonesia di lengannya. Gerangan apakah yang membuatnya menangis seperti itu? Itulah perumpamaan kisah santri di Indonesia.

Saat ini mereka sedang teraniaya. Bukan teraniaya oleh penjajah. Bukan teraniaya oleh pemerintah. Bukan pula teraniaya oleh orang kafir, konspirasi Amerika dan Yahudi ataupun teraniaya oleh media global. Tapi mereka teraniaya oleh saudaranya sendiri yang mengaku muslim tapi telah menciderai hati dan perasaannya.

Sebelum jaman kemerdekaan para santri sudah berjasa bagi kemerdekaan negeri ini. Mereka banyak mengorbankan darah dan air mata demi kemerdekaan negeri ini. Tapi kini setelah merdeka, ada banyak saudaranya yang mengaku sesama Islam namun ingin menumbangkan dan mengganti dasar negara ini. Bukan saja itu telah tidak menghargai perjuangan mereka namun juga telah mengkhianati dan menciderai serta menghina perjuangan mereka selama ini yang ingin menjaga negara ini tetap tegak dan bersatu.

Mereka juga teraniaya karena para Guru mereka yang sangat dihormati telah demikian banyak dihina dan dinistakan bahkan dianggap sesat oleh saudara saudara mereka sendiri yang mengaku beriman namun perilakunya seringkali menunjukkan hal yang sebaliknya. Mereka teraniaya karena nilai-nilai yang mereka agungkan telah begitu banyak dikhianati sehingga citra agama yang mereka anut ikut menjadi rusak dan ditertawakan orang. Para santri sejati ini kini teraniaya oleh ulah saudara saudara mereka sendiri yang telah semakin merusak citra dan menodai kesucian serta keagungan agamanya. 

Para santri ini sungguh sangat sedih melihat kelakuan para saudaranya yang telah begitu banyak menciderai perasaan dan perjuangan mereka. Sambil menangis berdoa para santri ini juga melantunkan lagu “ Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati. Air matanya berlinang, merintih dan berdoa.....”

[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment