Sunday, October 23, 2016

Misteri Yesus / Al Masih


DUNIA HAWA - Yeshua (bahasa Ibrani) atau Yesus (bahasa Latin) atau Isa (bahasa Arab) adalah seorang tokoh luar biasa yang banyak dikagumi oleh manusia dari berbagai agama di sepanjang jaman. Dalam agama Islam, Isa termasuk salah satu dari Ulul Azmi. Ulul Azmi adalah sebuah gelar khusus bagi golongan nabi pilihan Allah. Umat Islam juga percaya bahwa Nabi Isa telah terangkat ke sorga dan hidup abadi hingga akhir jaman nanti. Banyak juga ayat dalam Al Quran dan Al Hadist yang menunjukkan keutamaan Isa sebagai seorang Nabi di antaranya adalah :

“ Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan Dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya: 91)

“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al-Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).” (Al-Imran 3:45)

“Setiap anak Adam yang baru lahir disentuh oleh setan… kecuali Maryam dan anaknya.” (Shahih Bukhari 1493)

“Aku adalah orang yang paling dekat dan paling mencintai Isa bin Maryam di dunia maupun di akhirat. Para nabi itu adalah saudara seayah walau ibu mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu.” (HR. Bukhari dalam Kitab Ahadits al-Anbiya’. Diriwayatkan pula oleh Imam Muslim dalam Kitab al-Fadha’il)

Sedangkan bagi kaum Nasrani, Yeshua/Isa/Yesus diyakini sebagai Putra Allah yang Hidup Abadi. Ada banyak kisah mengenai perjumpaan dengan Yesus. Salah satunya adalah kisah seorang anak bernama Colton Burpo. Pada 2003, Colton Burpo yang berusia 3 tahun mengalami koma dan hampir mati setelah apendiksnya pecah. Semasa dalam pembedahan, dia merasa telah dibawa pergi ke surga dan melihat Yesus. "Yesus dan beberapa malaikat datang dan menerbangkanku ke surga." katanya. Pengalaman tersebut kemudian dituliskan dalam sebuah buku berjudul “Heaven is For Real” yang diterbitkan pada November 2010, dan telah terjual lebih dari 8 juta copy, diterjemahkan dalam lebih 30 bahasa dan telah diangkat ke layar lebar. 

Ayah Colton yang heran dengan pengalaman anaknya berusaha menunjukkan kepada Colton berbagai gambar wajah Yesus tapi Colton mengatakan bahwa semua gambar tersebut tidak sama dengan wajah Yesus yang pernah dilihatnya. Namun pada suatu hari, Colton melihat gambar Yesus di laptop ayahnya dan dia memberitahu ayahnya, "Itulah dia. Itulah Yesus." Dan gambar itu ialah lukisan "Prince of Peace". Gambar itu dilukis oleh seorang anak gadis berusia 8 tahun bernama Akiane Kramarik. Lukisan itu dibuat berdasarkan penglihatan yang dialami oleh anak gadis itu. Akiane telah mulai mendapat penglihatan surga dan Yesus sejak dia berusia tiga tahun. Hal itu itu sangat mengherankan kedua ibu bapaknya sebab ibu bapaknya adalah ateis dan tidak pernah mengajarinya mengenai agama Kristen dan Yesus. 

Sedangkan menurut kaum Hindu dan Buddha Yeshua/Yesus/Isa bisa saja dianggap sebagai seorang Bodhisatva, Resi atau Pertapa Agung. Maha Acharya Lu Sheng Yen seorang Maha Guru Vajrayana (Tantra Tibet) juga pernah bertemu dengan Yesus. Sebagai seorang yang tercerahkan dan telah mampu mengetahui berbagai rahasia alam yang rumit beliau bersaksi sebagai berikut : “ Beliau (Yesus) adalah seorang yang dapat menggerakkan rohnya, beliau dapat mengatasi hal hidup dan mati, dapat setiap saat berkomunikasi dengan alam semesta, dan dapat meramalkan apa yang akan terjadi. Meskipun Yesus telah kembali ke tempatnya yang semula, kekuatan roh beliau masih berada di bumi ini. Karena banyak umat Kristen tidak mempunyai kemampuan kontak batin, maka mereka tidak dapat melihat serta mendengar suara Yesus. Saya suatu kali pernah melihat Yesus di daerah Fung Yen. Dan ini adalah hal yang benar benar terjadi.”

Pada abad 19 juga pernah muncul kehebohan tentang adanya spekulasi mengenai Yesus yang pernah pergi dan berguru ke India. Dalam Injil Perjanjian Baru memang tidak pernah diceritakan kehidupan Yesus antara umur 12 hingga 29 tahun seolah dalam periode tersebut beliau menghilang begitu saja. Pada tahun 1887 terbit sebuah buku dengan judul “Life of Saint Issa” (Kehidupan Orang Suci Isa) karya Nicolas Notovich seorang jurnalis yang kemudian tahun 1894 diterjemahkan dalam bahasa Prancis dengan judul La vie inconnue de Jesus Christ (Unknown Life of Jesus Christ). 

Menurut pengakuannya, terjemahan dalam buku tersebut dia peroleh berdasarkan informasi dari sebuah manuskrip di Himis yang berada di Ladakh, Tibet kecil. Seorang Lama menunjukkan salinan teks dalam bahasa Pali yang mengisahkan bahwa Yesus (dengan nama Isa) telah berada di Tibet pada usia 17 tahun. Pada tahun 1908 Levi H. Dowling juga menerbitkan buku dengan judul the Aquarian Gospel of Jesus the Christ, dimana melalui bukunya Dowling melaporkan hasil penelusurannya mengenai tahun-tahun Yesus yang hilang. Dalam buku The Lost Years of Jesus: Documentary Evidence of Jesus' 17-Year Journey to the East (Tahun - Tahun Yesus Yang Hilang) karya Elizabeth Clare Prophet, dikisahkan mengenai penemuan manuskrip Himis oleh Notovitch di Ladakh, Tibet sbb:

Setelah perang Rusia-Turki tahun 1877-1878, Notovitch melakukan perjalanan ke Timur. Dia tertarik dengan masyarakat dan arkeologi India. Sampailah Notovitch di India melalui Afghanistan. Pada tanggal 14 Oktober 1887, Notovitch meninggalkan Lahore menuju Rawalpindi dengan tujuan Kashmir dan Ladakh di Tibet. Dari tempat itu dia berencana menuju Rusia melalui Karakorum, Cina dan Turki. Dalam perjalanannya, dia mengunjungi biara Budha di Mulbekh. Di Mulbekh Notovitch diterima seorang Lama (sebutan biksu Tibet) yang menginformasikan mengenai adanya dokumen yang tersimpan di Lhasa, ibu kota Tibet dan kediaman Dalai Lama yang menyimpan naskah kuno mengenai Isa (nama Timur untuk Yesus). Notovitch ingin mendapatkan dokumen tersebut dan meninggalkan Mulbekh. Dalam perjalanannya ke beberapa biara, sampailah dia di biara Himis yang berada di Ladakh, Himalaya.

Saat bertemu dan bercakap-cakap dengan Lama di biara Himis, Notovitch mendapatkan keterangan bahwa Agama Budha menghormati Isa dan salinan kisah kehidupannya disimpan di Himis dalam bahasa Tibet. Menurut pengakuan Lama di Himis, naskah tersebut dibawa dari India ke Nepal lalu ke Tibet dan ditulis dalam bahasa Pali dan diterjemahkan dalam bahasa Tibet dan disimpan di biara Himis. Notovitch akhirnya diperlihatkan dokumen tersebut yang dideskripsikannya sebagai dua buah naskah diselimuti daun yang menguning termakan waktu. Biksu tersebut membacanya keras-keras dan penerjemah yang mendampingi Notovitch menerjemahkannya dalam bahasa Inggris dan Notovitch menyalinnya dalam notes.

Dalam manuskrip tersebut dikisahkan bahwa mulai usia 13 tahun Isa meninggalkan Yerusalem dan pergi ke Timur dengan menaiki kereta kuda pedagang untuk menyempurnakan dirinya dalam mempelajari agama Budha. Pada usia 14 tahun Isa menyebrangi Sind di bagian Lembah Sungai Indus, Tenggara Pakistan dan berada diantara bangsa Aryan. Namun Isa pergi ke Juggernaut dimana dia diterima dengan tangan terbuka oleh para pendeta Brahmin yang mengajarkannya membaca Vedas untuk kepentingan mengajar, menyembuhkan dan mengusir setan. Setelah enam tahun belajar, Isa yang telah mencapai kesempurnaan ilmu mengenai agama Budha, meninggalkan Himalaya dan menuju Barat, berkotbah menentang para pemuja berhala di sepanjang perjalanan dan akhirnya kembali ke Palestina pada usia 29 tahun.

Sedangkan menurut versi Theosofi, Yeshua/Yesus/Isa adalah salah satu diantara para Adept. Adept bukanlah manusia namun juga bukan Tuhan. Adept adalah pembimbing bagi semua makhluk yang berada di bawah tingkat evolusinya. Theosofi menyebut Hirarki Suci persaudaraan para Adept yang berpelayanan bagi evolusi planet bumi ini sebagai The Great White Brotherhood (Persaudaraan Putih Agung). Hirarki ini kadang disebut juga sebagai Pemerintahan Jagad Gaib karena merekalah yang sebenarnya menjalankan semua skenario dan Rencana Agung Illahi di planet bumi ini. Mereka juga disebut sebagai Master atau Mahatma atau Chohan. Para Adept adalah para entitas abadi yang sudah berhasil melampaui jenjang evolusi kemanusiaan dan sudah berhasil mengaktualisasikan potensi Illahiah yang ada di dalam dirinya secara utuh dan penuh sehingga mereka memiliki kebijaksanaan dan kasih yang sempurna. 

Yesus juga disebut sebagai Master Sananda, Chohan dari sinar keenam mengenai idealisme abstrak, pengabdian, empati, kesetiaan, pelayanan, kasih dan ketulusan. Chohan ini mewakili dan mengepalai evolusi dari jiwa-jiwa dengan monad sinar keenam di planet bumi. Para pelayan sosial, pengabdi, biarawan, pengajar agama dan pejuang kebenaran adalah termasuk dalam monad sinar keenam. Beliau dilahirkan di Tanah Palestina, berjanggut hitam, bermata bening dan umumnya memakai jubah berwarna putih. Beliau suka berada di pegunungan di Lebanon dan kadang muncul di antara kaum Druze yang mengenalinya sebagai guru dan orang suci. Konon sebelum menjadi Adept, beliau adalah monad yang dulu berinkarnasi sebagai David / Daud, Joseph / Yusuf, Joshua, Elisha, Apollonius of Tyana, Shri Ramananujacharya dan terakhir sebagai Jeshua ben Joseph (Yesus) dimana beliau berhasil mencapai kesempurnaannya sebagai Adept dan lulus dari jenjang evolusi kemanusiaan.

Walahualam......

[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment