Sunday, October 2, 2016

Mengenal Agama Sikh


DUNIA HAWA - Agama Sikh berasal dari India dan didirikan oleh Guru Nanak (1469-1539). Kepercayaan Sikh, atau lebih dikenal dengan nama “Khlasa” atau “yang murni” berasal dari agama Hindu, muncul dalam tahun 1699 M. Sikh berarti murid, dan Sikha berarti murid atau pengikut Sikh. Agama Sikh merupakan agama sinkretis antara Islam dan Hinduisme. Di seluruh dunia, saat ini ada sekitar 25,8 - 30 juta orang Sikh. Sekitar 75% dari kaum Sikh tinggal di Punjab, bagian utara India, di mana mereka merupakan 60% dari populasi wilayah ini. 

Kaum Sikh juga bisa ditemukan di Afrika Timur, Afrika Barat, Timur Tengah, Asia Tenggara, Kanada, Inggris serta Amerika Serikat dan Australia. Populasi yang lebih kecil dari Sikh ditemukan dalam banyak negara di Eropa Barat, Mauritius, Malaysia, Fiji, Nepal, Cina, Pakistan, Afghanistan, Irak, Singapura, Meksiko dan banyak negara lainnya. Umat Sikh dapat dikenali melalui namanya yang kebanyakan diakhiri nama Singh untuk pria dan nama Kaur untuk wanita.

Kepercayaan-kepercayaan utama dalam Sikhisme adalah :
• Percaya pada satu Tuhan yang bersifat pantheistik. Kalimat pembuka dalam naskah-naskah Sikh mencerminkan kepercayaan dasar seluruh umat yang taat pada ajaran-ajaran dalam Sikhisme yaitu : Ek Onkar yang berarti Satu Tuhan.
• Ajaran Sepuluh Guru Sikh (serta para cendekiawan Muslim dan Hindu yang diakui kaum Sikh) dapat ditemukan dalam Guru Granth Sahib, yang merupakan kitab suci bagi kaum Sikh.

Ajaran sentral dalam Sikhisme adalah keyakinan dalam konsep keesaan Tuhan. Sikhisme menganggap kehidupan spiritual dan kehidupan duniawi adalah sebagai sebuah kesatuan. Sikh juga percaya bahwa semua tradisi agama-agama adalah sah dan mampu mencerahkan pengikutnya. Guru Nanak mengilhami orang untuk menjalani kehidupan yang jujur dan juga kebutuhan untuk mengingat nama ilahi (Tuhan). Guru Nanak menjalani kehidupan yang "aktif, kreatif, dan praktis" dalam hal "kebenaran, kesetiaan, pengendalian diri dan kemurnian".

Agama Sikh adalah sebuah agama sinkretisme antara agama Hindu dan Islam yang lahir sebagai respon atas pertengkaran dan konflik yang sering terjadi pada penganut kedua agama itu di India. Guru Nanak terkenal dengan kata-katanya “Tidak ada Hindu dan tidak ada Muslim.” Pengikut awalnya terdiri dari kaum Hindu dan muslim di India. Guru Nanak sebenarnya tidak secara terang-terangan menyatakan bahwa dirinya telah membawa agama baru ataupun membentuk satu masyarakat yang terpisah dari penganut-penganut agama lain. Namun setelah beliau meninggal maka banyak pengikutnya yang menghimpun diri dalam satu golongan atau sekte tersendiri.

Kaum Hindu mengatakan bahwa Nanak adalah orang Hindu sebab ia dilahirkan di rumah dan keluarga Hindu, sementara umat Islam mengatakan, bahwa Nanak adalah seorang Muslim karena percaya pada syahadat Islam dan sudah melaksanakan rukun Islam yang kelima yaitu haji. Pertengkaran itu berakhir dengan sendirinya, karena sewaktu Guru Nanak meninggal pada 22 September 1539 mereka membuka penutup jenazahnya dan hanya menemukan setumpuk kembang dan tidak mendapati jasadnya.

Ajaran Agama Sikh :
1. Tentang Tuhan Yang Maha Esa
2. Tentang Sabda adalah Kata Tuhan
3. Tentang Guru sebagai Penuntun Hidup Abadi
4. Tentang Praktek Spirituil (Sadhana)
 Dasasila Ajaran Guru Nanak:
1. Engkau harus percaya pada Tuhan Yang Maha Esa
2. Engkau harus menghormati manusia sesamamu, baik laki-laki maupun wanita, dengan respek yang sejajar.
3. Engkau harus mempunyai rasa peri-kemanusiaan yang luas dan mendalam.
4. Engkau harus memajukan watak pribadimu dengan perbuatan kebajikan yang mulia dan luhur.
5. Engkau harus selalu ingat kepada Tuhan.
6. Engkau tidak boleh buta akan kepercayaan.
7. Engkau harus menolak perbedaan kasta.
8. Engkau tidak boleh berjanji dengan mempergunakan bentuk dan adat istiadat agama.
9. Engkau tidak boleh menyangkal kenyataan dunia ini.
10. Engkau tidak boleh percaya bahwa seorang pemimpin rohani akan menyelamatkan dirimu dari hukuman Tuhan.

Konsep KeTuhanan kaum Sikh berbunyi “Hanya ada Allah Tuhan Yang Esa”. Tuhan disebut Dadru, ‘Sang Pencipta’, atau ‘Dia yang terbebas dari rasa takut dan rasa kebencian’, ‘Dia Yang Kekal’, ‘Dia yang tidak dilahirkan’. Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak tampak wujudnya disebut ‘Ek Omkara’, sedangkan Tuhan yang tampak wujudnya disebut ‘Omkara’. Guru Granth Shahib memberikan nama-nama yang beragam kepada bentuk penampakan Tuhan ini (Omkara), atau yang disebut dengan ‘Kartar’ (Sang Pencipta), ‘Akal’ (Yang Abadi), ‘Satyanama’ (Yang Maha Suci), ‘Shahib’ (Tuhan), ‘Parvadigar’ (Sang Pemelihara), ‘Rahim’ (Sang Pengasih), ‘Karim’ (Yang Mulia) dan ‘Wahe Guru’, (Satu Tuhan yang sejati). 

Nanak menyatakan bahwa pemahaman tentang Allah berada di luar manusia, tetapi pada saat yang sama tidak sepenuhnya diketahui. Allah Mahahadir (sarav viāpak) di semua ciptaan dan terlihat di mana-mana. Nanak menekankan bahwa Allah harus dilihat dari "mata batin" atau "hati" seorang manusia dan manusia harus bermeditasi untuk menuju pencerahan kehidupan surgawi. Agama Sikh juga menentang ajaran Avtarvada, yakni konsep titisan (inkarnasi) Tuhan. Orang-orang Sikh meyakini bahwa Tuhan tidak bisa mengambil wujud berupa manusia. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan bisa melakukan inkarnasi, dan mereka juga melarang penyembahan terhadap berhala. 

Ajaran Guru Nanak bukan pada tujuan akhir akan pencapaian surga atau menghindari neraka, tetapi pada kesatuan spiritual dengan Tuhan yang menghasilkan keselamatan atau Jivanmukta. Menurut Nanak tujuan tertinggi kehidupan manusia adalah untuk berhubungan kembali dengan jiwa spiritualnya, namun nafsu dan egoisme adalah penghalang terbesar manusia dalam melakukan hal ini. Salah satu praktek spiritual Sikh adalah dengan mengingat Nama Ilahi yang dilakukan melalui Nam Japna (pengulangan nama ilahi) atau Naam Simran (mengingat Nama ilahi melalui bacaan).

Guru Nanak mengajarkan bahwa seluruh umat manusia adalah satu dan ia sangat menentang ajaran tentang kasta. Menurutnya, manusia harus hidup dengan mengutamakan kesempurnaan moral karena nilai manusia terletak pada tinggi rendahnya moral itu. Nanak mengajarkan bahwa alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan, dan tidak abadi. Yang kekal dah abadi hanya Tuhan, karena Tuhan adalah Realitas Mutlak. Dengan kodrat dan iradat Tuhan seluruh alam ini terjadi, dan melalui Hukum Tuhan alam ini menjalani kehidupannya. Tidak ada sesuatu yang bisa berjalan di luar Kehendak dan Hukum Tuhan. 

Tradisi dan filosofi Sikh didirikan oleh 10 orang guru dari tahun 1469 sampai 1708. Setiap guru menambahkan dan memperkuat pesan yang diajarkan oleh guru sebelumnya, sehingga terciptalah agama Sikh. Guru Nanak adalah guru pertama dan menunjuk seorang murid sebagai penggantinya. Guru Gobind Singh adalah guru terakhir dalam bentuk manusia. Sebelum kematiannya, Guru Gobind Singh memutuskan bahwa kitab Guru Granth Shahib akan menjadi guru terakhir dan abadi bagi kaum Sikh. Berikut adalah urutan dari 10 guru Sikh : Guru Nanak (1469-1539), Guru Angarh (1539-1552), Amar Das (1552-1574), Ram Das (1574-1581), Arjun (1581-1606), Har Gobind (1606-1645), Har Rai (1645-1661), Hari Krishen (1661-1664), Tegh Bahadur (1664-1675), Govind Singh (1675-1708).

Guru Arjan Dev pertama kali mengkompilasikan kitab suci Adi Granth. Penganiayaan dan kematian Guru Arjun oleh kerajaan Islam Mughal menginspirasi penerusnya yaitu Guru Har Gobind untuk menciptakan sebuah organisasi sayap militer dan politik masyarakat Sikh untuk membela diri terhadap serangan pasukan Mughal. Sikh membentuk mekanisme yang memungkinkan agama Sikh untuk bereaksi sebagai suatu masyarakat untuk bisa mengubah keadaan. Sikh kemudian tumbuh sebagai sebuah komunitas yang terorganisir dan mengembangkan kekuatan tempur terlatih untuk mempertahankan kemerdekaan mereka. Guru Gobind Singh mengukuhkan teks suci Adi Granth sebagai guru abadi bagi kaum Sikh.

[dh©]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment