Friday, September 16, 2016

Surat Terbuka Yusuf Muhammad Kepada Amien Rais


DUNIA HAWA – Hari Raya Idul Adha baru saja terlewati. Umat muslim di seluruh dunia, merayakannya dengan penuh riang gembira. Ada fenomena yang beda dengan perayaan Idul Adha kali ini. Dalam beberapa hari terakhir, publik, khususnya warga DKI Jakarta kembali diramaikan dengan materi khutbah yang disampaikan oleh Amin Rais ketika menjadi Khatib di salah satu masjid di Jakarta. Tepatnya, di Masjid Rumah Sakit Islam Sukapura, Jakarta Utara. Amin Rais mendengungkan dan menyerukan kepada jamaah yang hadir dalam masjid tersebut, agar tidak memilih pemimpin yang “tukang gusur”. 

Sontak mendapat respon dari pegiat politik muda di media sosial Yusuf Muhammad, dia mengeluarkan surat terbuka kepada pak Amien Rais, berikut tulisannya:

Asslamu’alaikum ustadz Amien, apa kabar? Semoga masih sehat jasmani dan rohani. Saya dengar beberapa hari lalu Anda jadi pengkhutbah sholat Id di Masjid Rumah Sakit Islam Sukapura, Jakarta Utara. Saya lihat foto Anda di media online sungguh mempesona penampilannya dengan balutan kalung sorban putih yang melingkar pada leher Anda. Keren sudah seperti ustadz.

Saya tahu Anda sebagai tokoh Muhammadiyah yang disegani dan juga yang pernah saya kagumi. Saking kagumnya hingga saya rela jauh-jauh naik motor pawai beserta rombongan hanya untuk sekedar mendengarkan orasi Anda

Dahulu orasi Anda bagaikan ‘amunisi’ yang menancapkan semangat reformasi di dalam hati. Orasi anda memberikan semangat menggelora dan berapi-api membuat banyak orang terkesima dan ingin menemui Anda.

Namun lain dulu lain sekarang. Zaman telah berubah dan seiring berjalanya waktu kebenaran pun mencari jalanya.

Maaf dengan tegas melalui tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa Anda adalah tokoh paling munafik. Saya lebih kagum dengan Tokoh lain seperti Buya Syafi’i Ma’arif. Meskipun umur beliau makin senja, namun keilmuan dan pandangan politiknya sangat bijak, konsisten serta dapat jadi representasi bagi masyarakat pada umumnya. 

Saya ingin jelaskan beberapa alasan mengapa Anda saya sebut tokokh paling munafik.

Anda dulu bicara lantang soal reformasi hingga mengimajinasi ribuan bahkan mungkin jutaan mahasiswa melakukan aksi turun di jalanan mengepung gedung MPR/DPR menggulingkan Soeharto. Saat semua mengharapkan Anda memimpin aksi itu, Anda justru tidak ikut bergabung dan seakan memilih bersembunyi dibalik layar.

Sikap dan prilaku Anda mirip Provokator banci yang hanya bisa bersuara lantang lalu takut dan bersembunyi.

Anda menentang Jokowi dengan memperdalam berbagai isu negatif yang muncul, seperti dikatakanya “Jokowi Presiden Boneka” dan “Jokowi Antek Asing”. Bahkan Anda sampai berjanji akan jalan Jogja- Jakarta jika Jokowi jadi Presiden. Jokowi pun terpilih jadi Presiden tapi Anda justru mengingkari janji sendiri dengan berdalih jalan kaki Jogja-Jakarta cuma guyonan politik.

Jangan salahkan kalau ada yang panggil Anda sebagai “Badut Politik”.

Kemunafikan Anda sudah jelas dan masyarakat tidak buta dengan apa yang pernah Anda lakukan sebelumnya. Anda jadikan mimbar Masjid untuk berpolitik dan meprovokasi menyudutkan Ahok. Harusnya Anda tahu bahwa mimbar Masjid bukan panggung untuk berpolitik, tapi untuk mengajarkan ilmu-ilmu keagaman yang menyejukkan.

Saya khawatir diusia yang makin senja, kondisi kejiwaan Anda jadi bermasalah. Kebanggaan saya terhadap Anda pun perlahan mulai sirna, dan itu disebabkan karena kemunafikan Anda yang makin menggila.

Berhentilah memprovokasi melalui mimbar Masjid. Jangan kotori rumah ibadah dengan pernyataan kotor yang keluar dari mulut Anda. (dh)


Sumber: Akun Facebook Yusuf Muhammad

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment