Monday, September 26, 2016

Perawan di Sarang Penyamun


DUNIA HAWA - Waktu Yusril, Lulung dan Ahmad Dhani hingga “wanita emas” mau jadi calon Gubernur, saya berpikir wah sial banget nih nasib warga Jakarta, dapat calon Gubernur kok konyol semua. Tapi perkembangan terakhir ternyata cukup menggembirakan karena yang maju adalah orang-orang yang baik dan berpotensi semua, Alhamdulillah wa Syukrulillah wa Haleluyyah. Sungguh bagus jika pertarungan jabatan penting diisi dan dilakukan oleh orang orang baik saja. Makin banyak orang baik yang terjun ke dunia politik maka akan makin baik nasib bangsa Indonesia ke depan.

Apalagi Pak Anies. Orang ini orang hebat. Pernah jadi rektor termuda (38 tahun) di Universitas Paramadina, menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh cendekiawan Muslim kaliber kelas berat, Nurcholish Madjid. Pernah jadi Menteri Pendidikan bahkan juga masuk nominasi Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat. Dia juga pernah dapat penghargaan dari The Royal Islamic Strategic Studies Center, Jordania, serta masuk dalam daftar The 500 Most Influential Muslims pada Juli 2010. Dia juga pendiri dan Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Soal kecerdasan, sikap toleransi dan wawasan kebangsaan juga sudah tidak diragukan lagi meskipun dia sebenarnya keturunan Arab kayak Habib Rizieq. Sama kulitnya tapi beda isi otaknya.

Tapi yang agak disayangkan adalah bahwa dia maju karena diusung oleh Partai Ajaib PKS dan Gerindra. Siapa sih yang ga hapal track record partai yang satu ini? Dulu PKS selalu menganggap Anies sebagai tokoh Islam liberal bahkan juga men-syiah-syiah-kan Anies selama dia menjabat sebagai menteri. Tapi kita juga tidak heran dengan kelakuan PKS yang hobi menjilat muntahannya sendiri. PKS gitu lohh..... Lagian mereka juga cukup sadar diri kalo ga punya kader yang populer dan dicintai rakyat makanya mereka berusaha memanfaatkan Anies demi kepentingan mereka sendiri.

Mereka juga pernah mengharamkan memilih Rieke di Jawa Barat dengan alasan haram pemimpin wanita, tapi mereka justru mengusung Airin di Tangerang Selatan padahal keduanya sama-sama wanita. Mereka juga mengharamkan memilih Ahok di DKI dengan alasan haram pemimpin kafir, tapi mereka mengusung FX Rudi di Solo padahal sama-sama kafir - katanya. Namanya juga Partai Ajaib......capek deeeh !!!

Anies bagaikan karya sastra legendaris “Anak Perawan di Sarang Penyamun” karya Pujangga Sutan Takdir Alisjahbana (terbit tahun 1932 oleh Balai Pustaka). Anies juga bisa dianggap seperti Karna di barisan para Kurawa. Anies menghargai kesopanan dan etika politik yang elegan dan bermartabat, tidak seperti kelompok pengusungnya yang gemar tebar fitnah, hoax, survey dan quick count palsu hingga isu SARA.

Jika tidak percaya lihat saja bagaimana ekspresi Anies saat mendengar Fadli Zonk membacakan puisi kritiknya yang kurang sopan, kurang cerdas dan kurang beradab itu. Semuanya tertawa terbahak-bahak termasuk sang mantan jenderal pecatan dan pengusaha ganteng yang mendadak jadi politisi. Mungkin saat itu Anies cuma bisa berpikir : “ Ya ampyuun.....apa dosaku ya Allah? Kok ternyata yang mengusungku isinya Mukidi semuwaaa.... Tobaaaattt!!!!”

#Oalah.....Diiii......Mukidi......


[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment