Monday, September 26, 2016

Kedewasaan Beragama


DUNIA HAWA - Menurutku umat Kristen jauh lebih dewasa dalam menanggapi kritik atas agamanya dibandingkan umat islam. Novel Da Vinci Code karya Dan Brown yang mengkritik dan melecehkan dasar dasar agama Kristen bahkan justru laku keras sebanyak 80 juta copy di 44 negara serta filmnya mencetak box office 758 juta dollar. 

Padahal novel tersebut menceritakan bahwa Yesus sebenarnya hanya manusia biasa yang menikahi pengikutnya yaitu Maria Magdalena (yang konon wanita pezina) serta memiliki keturunan hingga sekarang yang kemudian dirahasiakan oleh otoritas gereja demi menjaga status quo dan kekuasaan mereka. Dalam novel itu juga diceritakan bahwa doktrin dokrin agama Kristen sebenarnya adalah buatan kaisar Contanstius yang beragama pagan/penyembah berhala melalui konsili Nicea tahun 381 M.

Uniknya meski novel dan film tersebut habis-habisan menyerang dasar dasar agama Kristen tapi tidak terjadi gejolak yang berarti bahkan justru laku keras menjadi international best seller in box office, meski ada juga sedikit demo di Philipina yang menentang buku dan film tersebut. Bandingkan dengan reaksi umat islam atas kasus semacam ini. Saat ada kartun Nabi di majalah Charlie Hebdo langsung terjadi gelombang demonstrasi di seluruh dunia bahkan mengakibatkan kerusuhan yang menewaskan beberapa orang di seluruh dunia, diikuti dengan penyerangan di majalah tersebut yang menewaskan 12 orang. 

Ada juga novelis Salman Rushdie yang difatwa hukum penggal melalui fatwa Khomeini ke seluruh dunia karena dianggap menulis novel yang melecehkan agama. Ada lagi penyair Arab yang dianggap murtad oleh pemerintah yang kemudian dihukum pancung serta ulama yang dipenggal karena mengkritik keluarga penguasa Saudi. Di Turki ada aktivis LGBT Hande Kader berusia 23 tahun yang diperkosa, dimutilasi dan dibunuh karena dianggap menyimpang. 

Di Bangladesh dua orang editor majalah gay dibunuh. Di Irak & Suriah yang dikuasai ISIS lebih ngeri lagi. Sudah ada 30 pelaku LGBT dieksekusi oleh ISIS dengan cara dilempar dari gedung tinggi atau dilempari batu sampai mati. Korban termuda adalah remaja berusia 15 tahun setelah sebelumnya diperkosa oleh komandan ISIS yang bernama Abu Zaid al-Jazrawi. Saya juga tidak mendukung LGBT tapi menurut saya cara-cara seperti ini sungguh biadab dan tidak manusiawi.

Di Pakistan seleb medsos cantik Qandeel Baloch dibunuh oleh kakak kandungnya sendiri hanya gara-gara suka tampil seksi di FB. Dulu di Pakistan juga ada anak wanita usia 9 tahun Malala Yousafzai yang ditembak kepalanya hanya karena menginginkan pendidikan bagi anak wanita di Pakistan. Yang terbaru ada penulis dari Jordan bernama Nahid Hattar yang dibunuh hanya karena membuat kartun satire. Kalo Indonesia sudah berubah menjadi Indonistan sebagaimana cita cita sebagian kaum radikal di negeri ini mungkin kepalaku juga sudah hilang gara gara sering nulis kritis hehe....

Banyak orang Islam yang kadang merasa disudutkan, difitnah dan dipermainkan. Tapi tidak ada asap kalo tidak ada api. Reaksi dan ketidakdewasaan umat islamlah yang membuat citra kekerasan dan kebodohan kerap disematkan kepada mereka. Padahal dulu Nabi dilempari batu sampai berdarah-darah saja tidak marah bahkan mendoakan mereka yang telah melemparinya. Kelakuan sebagian umat Islam yang keras kepala, sok benar sendiri, anti kritik, egois, gampang marah dan ngamuk, suka memaksakan kehendak dan mau menang sendiri rupanya sangat jauh menyimpang dari contoh dan ajaran Sang Nabi.


[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment