Friday, July 8, 2016

Pelaku Bom Bangladesh Terinspirasi Khotbah Kebencian Wahabi Dr. Zakir Naik


Dunia Hawa - Pengkhotbah kontroversial Dr Zakir Naik telah sekali lagi menuai kehebohan setelah ditemukan bahwa dua dari tujuh teroris yang menyerbu kafe elit di Dhaka dan menewaskan 20 orang, adalah pengikut dan penggemar khotbah-khotbah kontroversialnya. Pelaku penyerangan yang tewas dan diidentifikasi bernama Nibras Islam dan Rohan Imtiaz adalah para pemuda yang sangat terinspirasi oleh khotbah-khotbah, pidato dan sesi Tanya jawab yang dipandunya secara online.

Setelah pembantaian di Dhaka berakhir pada hari Sabtu pagi, pembela islam dibuat kelu saat mengetahui bahwa sang penyerang ternyata adalah seorang yang berpendidikan, dan bukan orang yang kurang mampu, buta huruf, serta bukan pria pengangguran. 

India.com melaporkan bahwa Plot teror ini bahkan berubah lebih menarik setelah ditemukan bahwa para penyerang adalah penggemar intelektual Islam seperti Dr Zakir Naik dan Anjem Choudary. Hal ini juga menegaskan kenyataan bagaimana para pemuda bisa begitu rentan terhadap indoktrinasi teror ala Wahabi seperti yang didengungkan Zakir Naik.

Penting untuk dicatat bahwa keduanya, Zakir Naik dan Anjem Choudary adalah pengkhotbah Wahabi garis keras, yang popularitasnya semakin pesat di Bangladesh, sebuah negara dengan dominasi Muslim moderat.

Sputnik melaporkan bahwa Zakir Naik, selama salah satu kuliahnya di Peace TV, saluran satelit Islam internasional, telah dilaporkan mendesak semua umat Islam untuk menjadi teroris. Zakir Naik sangat populer di Bangladesh karena dakwah Salafinya di Peace TV.

Naik, seorang penceramah Salafi Wahabi, yang disebut telah banyak membuat orang masuk Islam melalui sesi ‘Pertanyaan & Jawabannya’ telah dilarang di beberapa negara karena memberikan pidato kebencian. Inggris, Kanada, Malaysia telah melarang masuknya, sedangkan, beberapa negara lain sangat membatasi kegiatannya
Gaya khotbah supremasi Islamnya disebut memiliki sikap merendahkan terhadap agama lain, terutama bentuk praktek paganistik seperti Hindu. Atas tuduhan melukai sentimen dari Hindu, ia telah dilarang mengadakan acara di beberapa kota di India.

Pemerintah India kini mewaspadai pidato kebencian dari Zakir Naik setelah diketahui bahwa khotbah-khotbahnya menginspirasi pembunuh Dhaka dan tersangka pemimpin Daesh di India.

“Pidato Naik adalah masalah keprihatinan bagi kita. lembaga kami bekerja dalam hal ini,” ungkap Menteri Dalam Negeri India, Kiren Rijiju kepada media sebagaimana dikutip Sputnik.

[arrahmahnews]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment