Thursday, July 7, 2016

Giliran Polisi yang Jadi Korban Teroris, Pada Kemana Bacotnya Komnas HAM?


Dunia Hawa - Dulu tuh ya gegara Siyono, teroris yang dibekuk Densus 88 yang meninggal lantaran fight habis-habisan melawan Densus 88 itu, Komnas HAM mati-matian belain itu teroris sampai Kapolri babak belur pontang panting kesana kemari dikerjain sama mereka. Padahal tujuan Polri tuh jelas banget, melindungi dan memberi rasa aman kepada masyarakat dari tindak pidana terorisme.

Yang lebih reseh lagi, Komnas HAM juga ajak masyarakat supaya keras mengkritisi Revisi UU Terorisme itu. Menurut mereka revisi UU Terorisme hanya melemahkan kehormatan Hak Asasi Manusia, salah satunya yaitu proses penahanan yang sebelumnya 30 x 24 jam menjadi 7 x 24 jam. Enak benar tuh ya nasibnya para teroris. Habis bom orang sampai jadi dendeng dan abon, penahanan mereka pun diatur seringan-ringannya sama para Komnas HAM itu.

Asli reseh banget ya, tugas mulia aparat Kepolisian diobok-obok sama Komnas HAM itu. Kalau Polisi masa bodoh, udah biarin ajah nggak usah diurusn bodoh amat lah teroris merajalela, apa kita-kita nggak pada amsiong? Bisa-bisa disaat lagi enak-enak makan bakso urat dipinggir jalan tiba-tiba duaaarrrrr, menghadaplah kita ke Sang Pencitpta dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya, padahal dosa kita kan masih banyak banget.

Sekarang giliran Polisi yang jadi korban teroris yang meledakkan dirinya di halaman kamtor Polresta Solo, kok tak ada suara koar-koarnya para malaikat sorgawi yang duduk manis di Komnas HAM itu ya? Pada kemana sih mereka?

Lama-jadi curiga aku, jangan-jangan mereka adalah teroris yang sesungguhnya karena sering banget bela teroris dengan dalih teroris merupakan bagian dari masyarakat yang harus dilindungi hak asasi mereka. Enak benar jadi tetoris, mereka saja enggak peduli dan nggak mikirin hak asasi orang, lha ini ada yang peduli banget sama hak asasi mereka.

Lagipula, memangnya Polisi bukan bagian dari masyarakat juga? Memangnya mereka mesin atau hanya robot belaka atau bagaimana? Polisi kan bagian dari masyarakat juga, bagian dari rakyat Indonesia yang harusnya dibela hak asasi mereka ketika mereka terluka saat menunaikan tugasnya.

Lihat tuh kondisi Bripka Bambang Adi Cahyanto yang jadi korban bom bunuh diri di Mapolresta Solo hari ini. Sekarang lagi dirawat di Rumah Sakit Panti Waluyo Solo. Wajahnya luka-luka, sebagian tubuhnya melepuh, mana suara kalian? Jangan mingkem ajah. Minimal sampaikanlah rasa simpati kalian yang sedalam-dalamnya kepada korban yang lagi tergeletak lemah di Rumah Sakit itu.

Nanti ya tunggu kalau anak kalian atau orang tua kalian, atau sanak saudara, kerabat dan handai taulan kalian tewas berkeping-keping dihajar bom teroris, kira-kira masih ada nggak bacot kalian koar-koar berteriak lantang membela teroris?

Pengen tau ajah sich..

[mawalu/kompasioner]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment