Sunday, April 17, 2016

Surabaya Banjir Parah Lagi


Dunia Hawa - Dari banyak sisi kebijakan, sisi banjir-lah yang masih belum mampu di tangani bu Risma.

Kemungkinan besar bu Risma hanya melakukan banyak kebijakan yang dilakukan pejabat2 sebelumnya, yaitu "mengatasi" dan bukan "mencegah". Cara mengatasi itu adalah membeli pompa2 tanpa menyelesaikan sumber utama banjir yaitu hilangnya daerah resapan air yang banyak dijadikan perumahan dan perumahan2 pinggir kali sebagai sumber utama sampah.

Bu Risma memang dikenal sebagai "ibu"nya orang Surabaya. Karena sifat keibuan inilah yang membuat beliau masih rada enggan melakukan sesuatu yg ekstrim, seperti yg dilakukan Ahok. Sementara ini banyak kebijakan masalah banjir lebih bersifat tambal sulam. Entahlah, mungkin karena sifat kewanitaannya, sehingga tidak mau memindahkan warga yang menduduki tanah yg bukan peruntukannya. Daripada dipindahkan - kasihan mereka - di cat saja rumah2nya supaya lebih bagus. Padahal ini bukan masalah bagus atau tidak, tetapi sifat manusia yang tidak bisa menjaga lingkungan sekitarnya-lah yang menjadi penyebab utama.

Pada titik ini, saya angkat topi untuk Ahok. Tahun ini, tidak ada lagi gambar2 yang menyeramkan di banyak titik di Jakarta, terutama di jalan2 utama. Tidak ada perahu karet, dan FPI dan PKS yg sedang berjibaku menolong org2 kebanjiran dengan baju2 dan bendera kampanye yg besar2.

Tapi jauh lebih lumayan daripada Aher, yang tidak perduli banjir atau tidak. Solusi Aher adalah menetapkan fatwa haram buang sampah, berdoa supaya hujan tidak turun dan bagi2 Fortuner supaya situasi tenang dan damai.

Sungguh varokah sekali kofi fagi ini... Seruufffuuttt...

[denny siregar]

Bahan celotehan : 
http://surabaya.tribunnews.com/2016/04/15/surabaya-banjir-parah-lagi-padahal-dana-cegah-banjir-tembus-rp-550-miliar

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment