Saturday, April 9, 2016

Demi Bisa Nyagub untuk Ngelawan Ahok, Yusril Rela jadi "Jongos" di PDIP


Dunia Hawa - Setelah Ahok tegas menolak diusung PDIP dan melaju melalui independen dan relawan Teman Ahok. Hal ini mengguncang para ketum Parpol terutama Megawati. Sampai-sampai Mega mengeluarkan pernyataan deparpolisasi untuk merujuk pada senjakala para parpol.

Nah akhirnya PDI menjadi partai terbuka dan membuat konvensi cagub DKI untuk memberikan tumpangan kepada siapa saja yang ingin menjadi gubernur DKI melalui kendaraan politiknya. Ibarat angkot kini PDIP menarik sewa untuk siapa saja yang mau numpang angkotnya.

Tersebutlah Yusril demi ingin melawan Ahok kini dia numpang angkot nya Mega dan rela menjadi "jongos" di PDIP. Jongos dalam artian petugas partai. Saya memakai tanda petik agar tidak disalah arti dan bikin sensi para hater sekalian.

Dulu Jokowi diejek dan dihina sebagai petugas partai yang diidentikan sebagai jongos dan bonekanya bu Mega. Tapi hal itu tak terbukti. Semua hinaan hater kepada Jokowi tak terbukti.

Hal ini terbukti bahwa Yusril memang napsu dan ingin mengalahkan Ahok. Jadi tak perduli dia menjilat ludahnya sendiri atau pun nebeng di PDIP yang penting tujuannya ngalahin hok bisa terwujud. 

Mau jadi petugas partai kek, mau jadi jongos kek tak perduli. Mumpung PDIP buka kesempatan bikin konvensi calon gubernur DKI maka rame-rame ingin ikutan. Selain Yusril dengar-dengar si wanita mas (wanita kok dipanggil mas hehehe). juga ikutan mau jadi "jongos" maklum karena udah capek-capek bagi-bagi sembako 5 ribuan nggak ada yang dukung juga jadi terpaksa dech ikutan ambil formulir ke PDIP.

Demi bisa maju menjadi cagub DKI melawan Ahok Yusril yang kemarin pakai baju miki mosuse kini pun rela jadi "jongos" di PDIP.

Ya kita lihat saja, jangan-jangan konvensi hanya akal-akalan saja. Keputusan selalu ada ditangan Megawati sang The Gode Mother PDIP. Bisa saja kan ditengah jalan PDIP malah mendukung Ahok. Akhirnya para hater pun nyahok.

[gunawan/kompasioner]


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment