Sunday, April 10, 2016

Agama Bekasnya di Ahlak, Bukan di Jidat


Dunia Hawa - "Nyunnah (meniru nabi Muhammad) BUKAN hanya dengan berjenggot, karena MUSUH Nabi Muhammad juga berjenggot. Berjenggot tapi penuh marah, itu bukan mengikuti nabi Muhammad, tapi mengikuti Abu Jahal", wasiat KH. Mustofa Bisri (Gus Mus).

"kafir bang...t!"
"cina anj....ng!"

Berapa kali kita dengar caci maki sumpah serapah seperti ini keluar dari Muslim yang mengaku "nyunnah" mengaku ingin tegakkan syariat Islam? Tidak terhitung banyaknya.

Katanya untuk menjaga "kesakralan" agama dan "kesucian" iman, kita tidak bisa menggunakan logika, karena logika itu nafsu, oleh sebab itu menggunakan akal & logika adalah SESAT.. jadi hanya berpegang pada Al-Quran & As-Sunnah.

Mereka yang memberhalakan dalil, mendewakan ayat sampai MEMBUANG akal & logika ke tempat sampah, bila mereka ditanya mana Ayat & Hadits yang berbunyi,  

"Caci makilah dengan kata-kata kasar!"

Pasti mereka tidak sanggup menunjukkan. Karena memang TIDAK ADA. Salah satu contoh dari sekian banyak ERROR kelompok yang katanya "berpegang teguh kepada Al-Quran & As-Sunnah".

NYUNNAH TAPI ERROR

Dalam Al-Quran, lebih dari 300 ayat berisikan firman Allah SWT yang memerintahkan manusia untuk menggunakan AKAL , berikut ini hanya beberapa diantaranya:

وَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

“...Dan merupakan peringatan bagi orang-orang yang mempunyai AKAL.” (Al-Quran, Surat Al-Shaad, ayat 43)

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الأَلْبَابِ

"Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang-orang yang BERAKAL lah yang dapat menerima pelajaran." (Al-Quran, Surat Az-Zumar, ayat 9)

فَبَشِّرْ عِبَادِ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

“...Sebab itu sampaikanlah berita (gembira) itu kepada hamba-hamba-Ku yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang mempunyai AKAL.” (Al-Quran, Surat Az-Zumar: 17-18)

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ

“Dan mereka berkata: ‘Sekiranya kami mendengarkan atau MEMIKIRKAN (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni Neraka yang menyala-nyala.” (Al-Quran, surat Al-Mulk, ayat 10)

1. YANG BERAKAL YANG DAPAT HIDAYAH
2. ORANG BERAKAL TAU YANG TERBAIK
3. BERPIKIR TERHINDAR DARI NERAKA

Allah S.W.T hanya menyampaikan kalam-Nya kepada orang yang BERAKAL, karena hanya mereka yang dapat memahami agama-Nya. Jadi dalam Islam, kedudukan akal sebenarnya sudah sangat jelas.. 

AKAL SAMA BOBOTNYA DENGAN AYAT

Tanpa akal, mahkluk tidak bisa menerima agama. Manusia bisa menerima agama Tuhan karena diberikan akal untuk mempelajari firman-firman-Nya, dan mengingat wasiat-wasiat Nabi-nya.

Dengan akal, manusia belajar cara membaca, lalu dengan kemampuan membaca barulah manusia dapat belajar agama, mempelajari perintah-Nya agar bisa menjauhi larangan-Nya.

Tidak ada satu ayat pun Allah SWT memberikan perintah untuk "Taqlid" (percaya buta) tanpa menggunakan akal, atau menjalankan sesuatu secara ikut-ikutan tanpa mencerna mudharatnya.

Tanpa akal tidak akan ada islam.
Akidah tanpa akal akan tersesat.

Islam bertolak belakang dengan pemahaman yang diajarkan oleh kelompok SAWAH (Salafi Wahabi) yang mengharamkan penggunaan akal, yang mengatakan menggunakan akal & logika adalah "sesat" <= ini bukan ajaran Islam.

Kaderisasi Calon Teroris

Mengapa kelompok SAWAH memiliki doktrin yang mengharamkan akal? Karena bertujuan untuk meradikalisasi umat Muslim, untuk kaderisasi calon teroris-teroris di masa depan.

Karena seorang Muslim Berakal tidak akan sudi diajak "jihad bahlul" ala kaum SAWAH dengan cara menjadi "suicide bomber" melakukan bom bunuh diri.. karena sudah jelas hal tersebut dilarang keras dalam Al-Quran,

يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنوا لا تَأكُلوا أَموالَكُم بَينَكُم بِالباطِلِ إِلّا أَن تَكونَ تِجارَةً عَن تَراضٍ مِنكُم ۚ وَلا تَقتُلوا أَنفُسَكُم ۚ إِنَّ اللَّهَ كانَ بِكُم رَحيمًا

Hai orang-orang beriman! Jangan memakan kekayaan yang bukan hakmu, melainkan harus melalui 
perdagangan, ..Jangan pernah bunuh diri... Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Al-Quran, An-Nisa : 29)

Bunuh Diri Dosa Tak Diampuni

Hanya kebodohan yang bisa membuat seorang Muslim percaya bahwa melakukan bom bunuh diri adalah "jihad", apalagi bom tersebut diledakkan di tempat umum yang membunuh wanita & anak-anak tak berdosa yang juga dosa tidak diampuni.. #DobelBodoh

Ini berkat cuci otak ala kaum SAWAH "menggunakan akal adalah sesat". Karena tanpa doktrin seperti ini, akan sulit untuk meyakinkan muslim agar mau diajak melakukan kebodohan EPIC bunuh diri membunuh orang tak bedosa.

Ini juga alasan kaum SAWAH akan menyerang siapa saja yang berani membongkar tipu-tipu keji mereka dengan tuduhan "KAFIR", "LIBERAL", "SESAT" karena mereka begitu takut kehilangan kader-kader calon teroris.

[Ustad Abu Janda al-Boliwudi]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment