Monday, May 1, 2017

Kaum Buruh di Negeri Pertiwi


DUNIA HAWA - Buruh, sebutan umum untuk para pekerja di Indonesia bahkan dunia. Para buruh, worker, pekerja, labor, karyawan adalah orang yang bekerja dengan mengandalkan kemampuannya guna mendapatkan upah berupa uang atau bentuk lainnya untuk mencukupi kebutuhannya dari atasan. Para pekerja, buruh, karyawan pada intinya sama. 

Namun, dalam penyebutan di Indonesia buruh adalah pekerja dengan kelas rendahan, hina, dan kasar dalam pekerjaannya. Sedangkan, untuk pekerja dengan kelas lebih tinggi disebut dengan karyawan yaitu pekerja yang lebih mengandalkan otaknya ketimbang ototnya, pekerja yang mengandalkan ilmu teorinya beserta prakteknya.

Jam kerja yang pasti, tanggung jawab yang terbatas terhadap atasan, penghasilan yang pasti dan dapat merencanakan rencana kedepannya adalah salah satu kecil keuntungan seorang buruh. Namun, selain itu seorang buruh harus mau diperintah oleh atasannya, bertangung jawab terhadap pekerjaannya, menerima pendapatan yang tetap, dan yang paling identik adalah seorang buruh sukar untuk menyampaikan ide-idenya, ya.. para atasan sering mengabaikan ide-ide dari seorang karyawan yang dianggap kelas rendahan.

Namun, ada keistimewaan tersendiri bagi kaum buruh. Setiap tanggal 1 Mei di Dunia diperingati hari buruh Internasional atau lebih familiar dengan sebutan May Day, hari yang identik dengan demonstrasi dan mogok kerja para kaum buruh dalam konteks sejarahnya. Di Indonesia sendiri peringatan hari buruh sangat identik bahkan setiap 1 Mei dijadikan sebagai Hari Libur Nasional, peringatan hari buruh di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang bahkan sempat memiliki perubahan-perubahan tergantung kondisi politik. 

Bahkan pada era Orde baru Peringatan hari buruh ditiadakan karena sangat dilarang oleh ideologi komunisme, Orde baru, Orde dimana kekuasaan pemerintah sangat berkuasa, apapun yang pemerintah mau rakyat harus menurutinya. Jadi teringat cerita dari seorang nenek bernama Suminah yang tinggal di pesisir Marunda, Jakarta Selatan, ibu tua dengan usia 64 tahun yang hidup  sebatang kara beliau menceritakan: jaman dulu apa-apa kita harus nurut sama pemerintah, apa yang pemerintah mau ya harus dilaksanakan kalau nolak ya dipaksa, tapi ibu ya kadang bohongi pemerintah didepan pura-pura mau melaksanakan di belakang ya melaksanakan yang lain yang benar menurut pendapat pribadi, orang ibu ya tau mana yang baik dan bener ya dipilih yang sesuai dengan pedoman kita, gambaran cerita singkat era Orde baru yang begitu meminimalisir pendapat rakyat.

Namun, setelah era reformasi semua orang berhak mengeluarkan pendapat nya baik secara tulisan maupun lisan termasuk para kaum buruh. Pada demonstrasi para buruh biasannya menyuarakan pendapatnya meminta kenaikan upah, meminta kesejahteraan kaumnya. Pada 2016 tahun lalu peringatan hari buruh di Indonesia dilaksanakan di Bunderan HI seberang Istana kepresidenan yang dilanjutkan ke GBK, banyak hal yang disuarkan para kaum buruh pada demonstrasi pada tahun lalu seperti kenaikan upah kerja, penghentian kriminalisasi dan aktivasi sosial serta pemutus hubungan kerja (PHK) dan yang paling identik adalah pendeklarasikan dua organisasi massa yang terdiri dari kaum buruh, guru honorer, mahasiswa dan nelayan. 

Pendeklarasian ini bukanlah yang pertama kalinya sudah lama terhitung sejak tahun 1998 para buruh menginginkan adanya partai politik yang berbasis buruh, yang mengharapkan dapat menampung para ide-ide serta pikiran-pikiran para kaum buruh. Namun, selalu gagal karena tidak dapat menarik dukungan masyarakat sehingga bubar. Begitu sulit memang mencari dukungan apalagi melawan para petinggi-petinggi politik yang sudah lama terjun di Indonesia.

Dengan adanya peringatan hari buruh yang sudah sekian tahun, semoga pemerintah semakin memperhatikan kaum buruh dan sejenisnya sehingga kehidupannya semakin layak dan sejahtera, tidak dipandang karyawan rendahan, dipandang sebelah mata sehingga dapat meningkatkan tingkatan di masyarakat. Selamat hari buruh, semoga pemerintah melirik nasib-nasibmu dan memperhatikan kaum-kaummu. Selamat hari buruh, pekerja dengan tenaga kuda dengan upah yang tidak seberapa guna memenuhi kewajibannya.


@robi chul bais


SHARE ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment