Sunday, March 12, 2017

Secangkir Kopi untuk Pembela Islam


DUNIA HAWA - Temanku yang baik, pahamkan ini. Bela Islam itu adalah dengan mempertontonkan akhlak yang bagus di depan non muslim, karena Nabi Muhammad SAW turun untuk memperbaiki akhlak manusia dan dimulai dari akhlak umatnya.

Bela Islam itu bukan menjadikan negara yang sudah disepakati bersama sejak awal berdasar Pancasila menjadi negara Islam, tetapi bagaimana mempertahankan negara dari serangan ideologi asing yang ingin menghancurkan kesatuan dengan dalih agama.

Bela Islam itu bukan dengan mempertontonkan kebanggaan terhadap agama dan golongan, tapi bagaimana seorang muslim mampu menjadi ilmuwan yang dihargai oleh banyak orang dan karyanya bisa membantu banyak umat manusia.

Bela Islam itu bukan dengan turun ke jalan berteriak-teriak agama telah dinistakan, wong agama diturunkan sebagai petunjuk umat manusia di bumi oleh Tuhan, lalu bagaimana bisa ternista?
Yang menista sebenarnya adalah yang menganggap bahwa Tuhan mudah dinistakan.

Bela Islam itu bukan dengan mempertontonkan kebodohan seperti tidak menshalatkan jenazah yang berbeda pilihan politik. Islam itu agung sehingga bisa memisahkan mana perkara dunia dan mana yang akhirat, mana yang materi dan mana yang non materi.

Bela Islam itu bukan dengan sibuk menghias diri dengan pakaian yang seolah menggambarkan keimanan. Karena Iman hanya diketahui melalui dalamnya ilmu dan bagaimana ia tunduk membumi dan menjadikannya berfungsi.
Yang suka berpakaian iman adalah iblis. Iblis sangat bisa berpakaian gamis, tapi ia tidak akan pernah mampu menyembunyikan ahlaknya yang tidak humanis..

Bela Islam itu bukan dengan sibuk mempertontonkan bacaan Alquran yang indah dan ritual yang tidak pernah ketinggalan. Pernahkah kamu mendengar bahwa iblis dulu dianggap malaikat oleh bangsanya karena ketaatannya yang luar biasa pada Tuhan selama ribuan tahun, hingga ia jatuh karena kesombongannya?
Bela Islam itu ibarat secangkir kopi. Ia hitam dan pahit, sebuah keburukan sempurna bagi yang tidak mampu menikmatinya secara mendalam.

Sebelum membela Islam, tanyakan dulu benarkah anda Islam? Karena Islam itu bukan berbasiskan klaim semata. Islam adalah usaha pencapaian menuju ketundukan total kepada Tuhan dengan mengikuti petunjuk Nabi-Nya.

Islam-mu tidak perlu dibela, dirimu sendirilah yang membutuhkan pembelaan..

Jadi, tidak perlu mengukur keIslamanku, teman.. karena bukan urusanmu, itu urusanku dengan Tuhan. Kamu bukan Tuhan, Malaikat pun bukan. Mungkin saja dibandingkan aku kamu jauh lebih bajingan, hanya kamu tidak merasakan..
"Aku hanya menyampaikan satu ayat, brother, untuk kebaikanmu.." Begitu katamu kepadaku. Hei kamu lupa, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi dengan akhlak yang agung sehingga beliau dinamakan "Yang dipercaya", sebelum menyampaikan satu ayat kepada umat manusia.

Pertanyaanku, apakah akhlakmu sudah cukup untuk menyampaikan satu ayat kepadaku? Atau jangan-jangan kamu yang lebih membutuhkan penyampaianmu sendiri.

Lebih baik seruput kopi dulu dan pastikan itu kopi sebelum kamu menyampaikannya kepadaku. Jangan-jangan itu air comberan, karena kamu meminum kopi hanya berdasarkan "katanya".

@denny siregar


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment