DUNIA HAWA - Cara membuat anak kembar mungkin tidak semudah mendapatkan satu anak dalam sekali kelahiran. Perlu setidaknya cara khusus dan pemicu lain yang dapat meningkatkan kemungkinan sepasang suami istri mendapatkan anak kembar.
Kembar dapat terjadi karena adanya dua zigot atau dua sel telur yang berbeda dan dibuahi oleh dua sel sperma yang terpisah. Bayi yang dihasilkan bisa dengan jenis kelamin yang berbeda ataupun dengan jenis kelamin yang sama. Kembar ini dinamakan kembar non identik dan lebih umum terjadi. Selain itu, kembar juga dapat terjadi karena adanya satu zigot yang kemudian membelah menjadi dua embrio. Pada hal ini, anak yang lahir biasanya adalah kembar identik.
Cara membuat anak kembar sampai saat ini masih dalam penelitian karena masih belum ada cara yang dapat menjamin bahwa anak yang lahir adalah anak kembar. Setidaknya ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan mendapat anak kembar, salah satunya dengan melakukan proses bayi tabung.
Cara Membuat Anak Kembar
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kemungkinan mendapatkan anak kembar.
• Bayi tabung. Untuk mendapatkan anak kembar, program bayi tabung bisa menjadi salah satu cara. Program bayi tabung adalah proses penggabungan sel telur dan sperma di ruangan laboratorium, bukan di dalam organ kelamin wanita. Embrio yang dihasilkan dari penggabungan itu baru kemudian akan ditransfer ke rahim wanita, dan akan tumbuh menjadi bayi. Dengan melakukan program bayi tabung, kemungkinan Anda untuk mendapatkan anak kembar setidaknya sekitar 1:5. Hal ini tergantung dari berapa banyak embrio yang diletakkan di dalam rahim.
• Obat subur. Selain bayi tabung, mengonsumsi obat subur juga diperkirakan mampu meningkatkan kemungkinan Anda mendapatkan bayi kembar. Karena dengan mengonsumsi obat subur dapat meningkatkan kemungkinan Anda mengeluarkan sel telur lebih dari satu pada saat yang bersamaan. Berati metode ini meningkatkan kemungkinan mendapatkan bayi kembar non identik.
• Inseminasi intrauterine dan obat subur. Inseminasi intrauterine adalah proses di mana sperma disuntikan ke dalam rahim. Sebagian wanita yang menggunakan cara ini dan dibantu dengan mengonsumsi obat subur, dapat mendapatkan anak kembar. Meski sebenarnya proses inseminasi intrauterine sendiri tidak meningkatkan kemungkinan lahirnya bayi kembar.
Faktor Kehamilan Bayi Kembar
Hingga kini, belum ada cara yang benar-benar dapat menjamin 100% seseorang dapat mendapatkan anak kembar. Namun, beberapa hal di bawah ini dapat meningkatkan kemungkinan Anda memiliki anak kembar.
• Usia. Mungkin tidak disangka-sangka bahwa usia seseorang bisa menjadi salah satu faktor seorang wanita melahirkan bayi kembar. Wanita berusia 35 tahun ke atas mengalami kesuburan yang menurun yang ditandai dengan hormon perangsang folikel (FSH) yang meningkat. Tapi meningkatnya FSH ini malah memungkinkan lepasnya lebih dari satu sel telur dalam setiap satu siklus menstruasi. Sehingga memungkinkan wanita tersebut untuk melahirkan anak kembar.
• Riwayat memiliki anak kembar. Jangan kira setelah Anda mengandung anak kembar, Anda tidak memiliki kemungkinan untuk bisa mendapatkan anak kembar di kemudian harinya. Justru, jika Anda pernah memiliki anak kembar, Anda memiliki kemungkinan dua kali lipat untuk memiliki anak kembar lagi di kemudian hari.
• Riwayat keluarga. Jika di dalam keluarga Anda ada yang memiliki anak kembar atau bahkan Anda sendiri adalah anak kembar, Anda mungkin akan memiliki anak kembar.
• Bentuk tubuh. Seorang wanita dengan bentuk tubuh yang tinggi dan besar lebih mungkin memiliki anak kembar dibandingkan dengan wanita yang memiliki tubuh kecil.
• Angka kehamilan. Semakin banyak anak yang sudah Anda lahirkan, maka semakin meningkat kemungkinan Anda untuk mendapatkan anak kembar.
Jika Anda sedang berusaha memiliki anak kembar, Anda dapat mengonsultasikan beberapa cara membuat anak kembar di atas. Namun perlu diingat, anak kembar atau tidak itu adalah anugerah dari Tuhan. Hal yang terpenting dari kehadiran buah hati adalah mereka tetap sehat dan terlahir dengan selamat.
No comments:
Post a Comment