Sunday, January 15, 2017

DI/TII, FPI dan HTI: Ekstrem Kanan di Indonesia

DUNIA HAWA - Bayang-bayang DI/TII makin terlihat jelas pada FPI dan HTI. Apalagi yang ditunggu? Saatnya negara bertindak sebelum terlambat dan konflik horizontal pecah. Kita sudah terlalu toleran dengan anasir-anasir intoleran radikal itu. Ingat...memaksakan suatu agama menjadi hukum positif negara sama saja dengan membangkitkan lagi DI/TII dari alam kuburnya. 


Omong kosong menegakkan NKRI dengan memaksakan agama menjadi hukum negara sebab apabila hal itu terjadi, NKRI tidak akan ada lagi. Begitu juga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika akan tinggal cerita.

Eksisnya kelompok-kelompok intoleran radikal itu adalah berkat jasa yang luar biasa dari Susilo Bambang Yudhoyono. Selama 10 tahun kepemimpinannya, Rizieq dan kawan kawan memperoleh dukungan untuk memantapkan eksistensi mereka.

Berat memang PR yang harus dikerjakan oleh Jokowi. Namun bila pemerintah setengah hati menindak mereka, maka NKRI yang ber-Pancasila hanya akan tinggal kenangan.

Kelompok kelompok yang merupakan manifestasi baru dari DI/TII inilah yang meramaikan wacana waspada kebangkitan PKI dan komunisme gaya baru. Komunisme ( marxisme-leninisme ) adalah ekstrem kiri yang sama buruknya dengan ekstrem kanan Islamo Fasisme ( wahabi - takfiriisme ) . Mereka terus menghujani masyarakat dengan bahaya laten PKI dan Komunisme tanpa pernah bisa membuktikan keberadaan anggota PKI dan organisasi PKI saat ini serta aktivitasnya. Masyarakat dibuai oleh jargon-jargon yang agamis dengan penampakan mereka yang seperti serigala berbulu domba.

Saat ini FPI dan HTI serta kelompok Wahabi-Takfiri yang sudah menyusup kemana-mana termasuk MUI adalah bahaya nyata, bahaya aktual, bahaya yang sedang menerkam kita, bukan sekedar bahaya laten.

Mereka menjadi proxy dari kepentingan-kepentingan asing yang hendak menguasai dan menghegemoni bangsa Indonesia.

Mereka tidak ambil pusing bila Indonesia terpecah dan terjerumus dalam konflik yang berkepanjangan seperti di Suriah dan Timur Tengah. Mereka adalah kelompok-kelompok anti-nasional. Mereka mau NKRI dan Pancasila hancur dan dihancurkan.

Ingat...Indonesia akan hancur apabila mayoritas orang yang baik memilih untuk diam dan terus membiarkan para ekstrem kanan intoleran radikal itu menguasai panggung publik.

Saatnya bergerak ! Apabila anda berminat untuk bersama-sama menggalang dukungan dan gerakan untuk melawan wacana dan gerakan ekstrem kanan, mari mengorganisir diri kita demi ibu pertiwi. 


@guntur wahyu nugroho


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment