Monday, January 9, 2017

Denny Siregar ; FPI Suruh Hormat Bendera Dulu Ajah

DUNIA HAWA - Dandim Lebak Banten pun akhirnya dicopot. Pencopotan Dandim oleh Pangdamy Siliwangi ini terkait pelatihan bela negara antara TNI dan beberapa anggota FPI yang viral di media sosial. Dandim Lebak Banten menyalahi prosedur hirarkis karena tidak melapor ke Danrem dan Pangdam terkait pelatihan itu.


Diluar masalah prosedur yang dilanggar itu, memang aneh jika TNI melatih anggota FPI. FPI selama ini dikenal sebagai ormas yang cenderung anarkis. Sungguh tidak pada tempatnya TNI berlatih bersama FPI karena itu akan menguatkan tuduhan bahwa FPI dipelihara oleh "alat negara". Dan ketika isu itu semakin menguat, maka TNI akan kehilangan kepercayaan dari masyarakat.

Sejak aksi 411 dan 212, beberapa ormas begitu jumawanya berkoar bahwa mereka adalah kesatuan yang kuat. Angka "7 juta manusia" yang sangat tidak masuk akal memenuhi Monas dan sekitarnya, adalah bagian dari menumbuhkan kebanggaan sebagai motivasi untuk melakukan aksi-aksi selanjutnya.

Dan ketika akhirnya tersebar bahwa FPI -salah satu ormas yang terlibat dalam aksi itu- berlatih dengan TNI, bayangkan mereka semakin merasa mendapat angin untuk memperbesar barisan mereka. Bisa tumbuh kepercayaan dari banyak orang untuk masuk FPI dan siap dicuci otak untuk melakukan aksi kekerasan atas nama Islam.

Seharusnya jika memang TNI ingin menerapkan konsep bela negara kepada FPI, yang pertama harus dilakukan adalah mengubah mindset mereka dahulu. Selama ini banyak anggota FPI yang mindsetnya sama sekali tidak menunjukkan kerukunan umat beragama dan berpotensi memecah persatuan di negara ini.

Pengenalan-pengenalan kembali terhadap konsep negara dan persatuan inilah yang hilang dari banyak ormas termasuk FPI, sehingga anggota mereka merasa bahwa hanya merekalah yang berhak tinggal di negara ini dan yang lain ngontrak.

Lagi juga, jika ingin menerapkan latihan bersama konsep bela negara kenapa FPI tidak disuruh melepas atribut ormas mereka? Ini yang mau dilatih orangnya atau ormasnya? Ormas-ormas termasuk FPI itu memang beberapa waktu ini condong kepada TNI daripada merapat ke Polri. Mereka selalu mengagung-agungkan Panglima TNI, bahkan menyandingkannya sebagai "pimpinan pengganti" berpasangan dengan Prabowo. Ini jelas berbahaya, ada indikasi untuk mengadu TNI dan Polri.

Dan tidak bisa disanggah, bahwa ada beberapa anggota TNI mungkin juga Polri yang masih menggunakan paradigma Islam versi ormas seperti FPI. Ketika anggota-anggota TNI seperti ini dibiarkan, maka ada kemungkinan mereka akan mudah terprovokasi atas nama "Bela Islam".

Bahaya sekali, karena mereka memegang senjata. Nanti terbelah lagi TNI ada yang hijau, ada yang merah dan malah ada yang pelangi.

Keputusan Pangdam Siliwangi langsung mencopot Dandim Lebak Banten itu sungguh langkah yang tepat, cepat dan tegas. Ini menunjukkan bahwa TNI tetap solid di bawah pemerintah dan tidak mudah disusupi untuk kepentingan ormas-ormas tertentu.

FPI, HTI, MIUMI, FUI dan ormas-ormas atas nama agama itu lebih bagus jejerkan dan suruh hormat bendera dulu saja.. Lihat ketangguhan mereka karena selama ini banyak diantara mereka yang berfikir bahwa hormat bendera itu musyrik dan mereka ada di negara kafir karena tidak menerapkan syariat Islam. Atau ajak minum kopi dan suruh mengucapkan keras-keras sila-sila Pancasila. Paksa mereka mengucapkan 1000 kali sila kedua, "Kemanusiaan yang adil dan beradab.." Biar gak kofar kafir mulu kayak wong kenthir yang jarang ditraktir.

Dan taruh foto Presiden besar-besar di hadapan mereka semua, sambil mengeja pelan-pelan, "Ini Presiden. Presiden kita adalah Jokowi. Presiden kita bukan Erdogan". Eh, seruput... ada yang ngamuks nanti..

@denny siregar


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment