Friday, January 13, 2017

Abu-Abu Islam

DUNIA HAWA - Ini hanya cerita,..suatu hari di musim semua sahabat sedang eforia berpestapora tentang surga yang lagi cuci gudang, saya di undang untuk bersiraturahmi ke markas ormas keagamaan yang super reaktif, padahal sesungguhnya saya sadari undangan itu bukan untuk minum kopi, seperti biasanya itu hanya tes case adu kanuragan pendapat mereka dengan pendapat saya terhadap isu cuci gudang yang mata uangnya dari mengkafirkan si penista


Mengapa saya dipilih ?, itu cerita masa lampau, sebenarnya mereka dulunya teman saya juga, dikarenakan saya dianggap menyimpang cenderung tersesat bahkan mendekati kaum yang mereka hinakan, maka saya dipilih untuk diluruskan di ruqyah kata mereka

Pernah dulu beberapa tahun yang lalu disaat Gusdur masih ada, saya juga pernah di undang, untuk membahas tentang ucapan Gus Dur yang membuat mereka marah, perdebatan saya dengan mereka membuahkan pecahnya gelas kopi dihadapan mereka, bukannya saya yang memecahkan gelasnya tetapi mereka yang melakukannya, karena tidak ada kata kata lagi untuk mendebat ucapan saya, maka gelaslah menjadi sasarannya

Padahal peristiwa pecahnya gelas itu banyak sekali maknanya, mereka tak menyadari peristiwa pecahnya gelas itu menggambarkan bagaimana cara akal mereka didalam menyerap ilmu yang diajarkan oleh guru guru kami, bukan isi gelasnya yang mereka renungkan dan dinikmati, tetapi malah isi gelasnya mereka buang dan pecahan gelasnya mereka punguti

Mungkin ini yang dimaksud oleh Bung Karno barisan Islam Sontoloyo, bukan Api Islam yang dipelajari tapi Abu-Abu Islamnya yang disanjung sanjung dijadikan Nabi

Kembali lagi kepada undangan tadi, dalam undangan itu saya tidak banyak berkomentar atau berdebat, saya hanya mendengar uneg uneg mereka saja, sepertinya mereka lagi latihan bergantian orasi dimuka saya. Tiba tiba tanpa disadari bedug maghrib menyelamatkan saya bertanda sudah waktunya untuk sholat, tapi mereka terus tanpa peduli bergantian orasi

Akhirnya saya menyela untuk mengajak sholat magrib bersama, tiba tiba mereka kompak menjawab "nanti dulu, dengarkan orasi kami ini, ini masalah super penting, ini masalah kafir, masalah surga, sholat magrib masih ada waktunya tapi masalah kafir hanya ini momennya", saya berdiri meninggalkan mereka sambil tertawa terbahak bahak tak sengaja terkentut dihadapan mereka

Sepertinya tidak perlu dilanjutkan lagi,..sholat magrib saja mereka remehkan apalagi pendapat saya hahahahahaha.

@de fatah


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment