Sunday, November 6, 2016

Parade Kebodohan 411

DUNIA HAWA - Ada sebuah formula dan kombinasi mematikan yang bisa menghancurkan sendi sendi bermasyarakat serta bernegara yaitu : Kebodohan + Kebencian + Sikap mau benar / menang sendiri. 

Irak, Suriah, Libya dan negara negara lain di wilayah Timur Tengah sudah membuktikan keampuhan rumus ini. Tapi saat negara negara tersebut hancur mereka bukannya instropeksi dan memperbaiki diri tapi justru akan sibuk mencari kambing hitam dan menyalahkan pihak lain dan mengatakan bahwa sebab kehancuran tersebut adalah karena ulah Amerika, Zionis dan musuh Islam, padahal mereka hancur karena kebodohan dan kekonyolan mereka sendiri. Mereka suka menyulut dan bermain api tapi saat terjadi kebakaran mereka akan menyalahkan pihak lain.

Nah rumus yang sama juga sedang terjadi dan diterapkan di negeri ini. Rezek Brizik dan Geng Senggol Bacoknya (FPI) merupakan pionir dan pelopornya di negeri ini, ditambah para pendukungnya dari HTI, PKS dan kelompok kelompok Islam radikal dan garis keras lainnya. Contohnya adalah Parade Kebodohan yang dipertontonkan pada tanggal 4 November kemarin. Jauh jauh hari kepala preman jalanan berjubah ini sudah meminta anggotanya untuk bikin surat wasiat untuk berjaga-jaga seandainya mereka mati ditembak polisi pada saat demo nanti. Sebenarnya ini adalah trik provokasi untuk memanaskan situasi agar demo menjadi anarkis.


Buktinya demo bayaran tersebut kemudian berakhir anarkis dimana terjadi penjarahan, pembakaran dan perlawanan terhadap aparat. Tujuannya adalah agar aparat menembak mereka dan kemudian mereka akan menggunakan kejadian tersebut untuk menyulut aksi yang lebih besar dan lebih panas lagi sehingga negara ini terpecah belah, kacau dan hancur karena perang saudara persis seperti trik yang dilakukan oleh saudara saudara mereka kaum Wahabi di Timur Tengah. Mereka akan “playing victim” (bermain sebagai korban) sebagai alasan dan pembenaran untuk melakukan kekacauan, makar dan pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah yang dituduhnya telah melakukan “kezaliman terhadap umat Islam.”

Inilah akibatnya jika Habib Dajjal penghasut seperti dia terus dibiarkan hidup dan berkeliaran di negeri demokratis ini. Mereka bilang demokrasi haram buatan orang kafir tapi mereka menggunakan sarana demokrasi (seperti demo dan orasi umum) untuk menghancurkan demokrasi dan mendirikan pemerintahan otoriter. Dia hidup mewah bergelimang harta dengan cara menghancurkan negara dan menipu ribuan orang bodoh lainnya. Dia bisa terima order demo bayaran senilai 100 milyar untuk gonta-ganti mobil mewah baru dengan cara memprovokasi orang untuk berani mati dibenturkan dengan aparat cukup dengan bayaran 50-100 ribu saja.

Habib Dajal ini ingin membangkitkan ISIS di Indonesia. Secara terang-terangan dia sudah menyatakan dukungan serta sumpah setianya kepada ISIS yang merupakan teroris pemenggal ribuan kepala (termasuk anak usia 4 tahun) dan pemerkosa ribuan orang (termasuk anak usia 8 tahun). Anehnya lagi orang tak berguna, benalu dan parasit semacam ini juga banyak didukung dan dibela oleh ribuan orang bodoh lainnya. Pemerintah harus berani bersikap tegas. Biang kerok seperti ini harus dipenjarakan dan organisasinya harus dibubarkan. Tapi ini juga akan menjadi dilema karena jika hal itu dilakukan maka mereka akan koar-koar dan berteriak lagi seperti orang kesurupan setan bahwa “Pemerintah sudah memusuhi Islam. Wajib hukumnya melakukan perlawanan jihad berani mati terhadap pemerintah. Take Beer...... Take Beer... Take Beer !!!”

Salam Waras Seribu Kali Lipat

[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment