Thursday, November 3, 2016

Jasa Ahok untuk Islam di Jakarta


DUNIA HAWA - Hanya gara gara keseleo lidah, Ahok didemo besar-besaran bahkan Bibib Brizik Sedunia selalu koar koar dan teriak teriak seperti orang kesurupan setan : “Bunuh Ahok.... Bunuh.... Bunuh... Bakar kantor Balai Kota.... Take Beer !!!” Padahal menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, pernyataan Ahok mengenai Al Maidah 51 bukanlah penistaan. Menurut dia penistaan tidak tergambar dalam kalimat Ahok. Kalimat Ahok menyatakan surat Al Maidah digunakan orang lain untuk mempengaruhi pilihan politik.

Yang disebut penistaan agama itu adalah seperti ketika pada Kamis 27 Oktober yang lalu ada sebuah patung Buddha di Vihara Tri Ratna di kota Tanjung Balai yang diturunkan paksa oleh Wali Kota Tanjung Balai M Syahrial yang bersekongkol dan berkonspirasi dengan MUI dan ormas FKUB (semacam FPI juga lah). Inilah sesungguhnya bentuk penistaan agama yang sesungguhnya dimana pejabat pemerintah kota bekerjasama dengan lembaga2 radikal untuk menurunkan paksa sebuah simbol suci agama tertentu. Tapi tidak ada satupun tokoh agama Buddha yang teriak “Bunuh... Bunuh... Bunuh...!!” dan gerakkan demo besar-besaran. Bahkan tokoh agama Buddha, Karma Zopa Gyatsho mengatakan :

Beberapa umat Buddha bertanya kepada saya ketika melihat patung Buddha yang terletak di lantai atas sebuah wihara di kota Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara diturunkan: "Lama (Guru), kenapa rupang(arca/patung) di wihara diturunkan"? Saya jawab begini," Tidak apa-apa rupang Buddha turun, sing penting welas asihmu terhadap semua makhluk tidak ikut turun, semua makhluk hidup mendambakan kebahagiaan. Apabila dengan turunnya patung Buddha bisa memberikan kebahagiaan kepada orang lain, maka bukankah doa khas umat Buddha yaitu "semoga semua makhluk hidup berbahagia" menjadi kenyataan?"

Dua tokoh agama tadi sangat jauh berbeda bagai langit dan bumi. Yang satu mencerminkan kebijaksanaan, welas asih dan kedamaian sedang yang satunya mencerminkan kebencian, kejahatan dan amarah. Yang satunya memiliki kedewasaan dan kecerdasan spiritual yang tinggi sedang yang satunya masih kanak-kanak dan memiliki kecerdasan spiritual yang sangat rendah bahkan Nol Besar. Tidak ada satupun umat Buddha yang teriak "Bunuh walikota Tanjung Balai" sementara ada puluhan ribu muslim radikal yang teriak "Bunuh Ahok, Bunuh....!!!"

Padahal kalo mau jujur ada banyak sekali jasa Ahok bagi kaum muslim di Jakarta antara lain :

1. Dari era gubernur Suwirjo tahun 1945 s/d 1951 hingga 15 Gubernur selanjutnya, hanya Ahok yang mau dan berhasil membangun Masjid di Balai Kota diberi nama Masjid Fatahillah dengan dana sebesar Rp. 18.8 M. 

2. Dari 16 Gubernur Jakarta sejak tahun 1945 hanya Ahok yang membangun Masjid Agung Jakarta dengan anggaran Rp. 170 M di lahan 17,8 Hektar dan total bangunan seluas 2 Hektare di Daan Mogot, Jakarta Barat. yang akan selesai akhir 2016. Ini adalah Masjid Provinsi Pertama yang di miliki oleh DKI Jakarta. 

3. Selain dua Masjid itu, Ahok juga Membangun belasan masjid di rusun-rusun yang dibangun, seperti Masjid al-Hijrah untuk Rusun Marunda, Jakarta Utara dan Masjid Al-Muhajirin di Rusun Pesakih, Jakarta Barat. Ahok juga berhasil menutup tempat - tempat prostitusi, perdagangan manusia, transaksi narkoba, dan pusat2 maksiat, seperti Kalijodo, Diskotik Milles dan Stadium.

4. Ahok juga Membangun belasan Mushola untuk setiap RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak). Ahok Memajukan Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) Jakarta Utara sebagai Etalase Keilmuan Keislaman dan Wisata Religi. Ahok juga secara intensif memberikan bantuan ke Masjid-Masjid, Musholla-Musholla dan Majelis-Majelis Taklim.

5. Berdasarkan SK GUB Nomor 2589 Tahun 2015 ada 118 musholla, mesjid dan Majelis Taklim yg mendapat bantuan, dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 75 juta rupiah. Berdasarkan SK GUB Nomor 308 Tahun 2016 ada 125 musholla, masjid dan majelis taklim yang mendapat bantuan dengan kisaran bantuan sebesar 15 juta s/d 100 juta rupiah.

6. Ahok membeli tanah-tanah warga di sekitar Masjid untuk dijadikan ruang terbuka hijau dan membuat taman yang nyaman. Mulai tahun 2016, KJP (Kartu Jakarta Pintar) diberikan ke pelajar-pelajar sekolah-sekolah Islam: Madrasah (dari Ibtida'iyah sampai Aliyah). Total anggaran KJP 2016: Rp2.5 Triliun. Mulai tahun 2016, Ahok memberikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul kepada penerima KJP yang kuliah di Perguruan Tinggi, dengan tiap tahunnya memperoleh 18 juta.

7. Ahok mengumrohkan Penjaga Masjid/Musola (Marbot) dan Makam (kuncen). Berdasarkan data, Ahok sudah mengumrohkan 30 orang Marbot dan Kuncen Tahun 2014. Pada tahun 2015 Ahok mengumrohkan 40 orang Marbot dan di tahun ini, Ahok siap mengumrohkan 50 orang Marbot. Dan pada tahun 2017 akan mengumrohkan 100 orang Marbot.

8 . DKI Juara Umum Seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) tahun 2015, dan diberi bonus. Juara 1: Rp 40 juta, juara 2: Rp 30 juta, juara harapan 1: Rp 12,5 juta, dan juara harapan 2: Rp 10 juta. DKI Juara ke-2 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) 2016 di NTB dan pemenangnya diberi bonus gaji bulanan selama 2 tahun untuk mengajari ngaji. Ahok memajukan jam pulang PNS selama bulan Ramadhan 2016, pkl 14.00 agar bisa buka puasa bersama keluarga. 

9. Ahok juga sangat perhatian menjelang Lebaran Hari Raya harga-harga sembako naik, ada diskon untuk pemegang KJP, misal: daging dari harga Rp.120.000/kg di pasaran jadi Rp.39.000/kg dengan KJP. Ahok mengapresiasi guru ngaji dengan memberikan gaji di masjid-masjid dengan UMR DKI: Rp. 3.1 juta. Ahok mempersiapkan beasiswa untuk ribuan Santri asal DKI Jakarta yang menuntut ilmu di berbagai Pesantren di luar Jakarta.

10. Ahok rutin memberikan infaq, shadaqah dan zakat. Tahun 2016, zakat Ahok Rp. 55 juta. Ahok juga peduli pada Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah (Bazis) DKI yang setiap tahun menyalurkan zakat, tahun 2016: Rp. 6 Miliar zakat disalurkan ke mustahiqq (orang yang berhak menerima zakat). Selalu berqurban setiap tahun dari dana pribadi, tahun 2016 memotong 55 ekor sapi untuk warga Rusun dan dikirimkan ke masjid, musola dan majelis taklim. 

Orang seperti Bibib Brizik Sedunia perlu diwaspadai karena dialah penjahat dan biang provokasi yang sesungguhnya. Itulah sebabnya KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) berkata : "Para pemimpin yang menggunakan agama atau aliran-aliran agama untuk kepentingan politik hingga orang-orang bodoh terprovokasi dan kehilangan akal sehat maka merekalah kelak yang paling bertanggung jawab di hadapan Allah di Yaumul Hisab."

Selamat menyaksikan Parade Kebodohan dan Lebaran Kuda besok pada tanggal 4 November 2016.

Salam Waras.....

[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

1 comment:

  1. AHOK IS BY FAR, THE BEST EVER!. JASA AHOK UNTUK KESEJAHTERAAN UMAT ISLAM DI JAKARTA JAUH MELEBIHI JASA PARA GUBERNUR DALAM SEJARAH NEGERI INI. AHOK HERO, PAHLAWAN. MEREKA YANG INGINKAN AHOK MASUK PENJARA, KARENA FITNAH MENODA AGAMA ISLAM, MEMILIKI PIKIRAN DAN PERASAAN HATI BUSUK. MEREKA AKAN MENDAPAT HUKUMAN SETIMPAL DARI ALLAH YANG MAHA KUASA DAN YANG MAHA ADIL.

    ReplyDelete