Monday, October 24, 2016

Ayat Diputar, Dunia Bergoyang


DUNIA HAWA - Jagad politik Indonesia rame saat Ahok dianggap melecehkan Al Quran surat Al Maidah ayat 51. Ribuan muslim radikal turun ke jalan menuntut Ahok mundur karena berdasar ayat tersebut katanya haram pemimpin non muslim. Setiap menjelang Pemilu / Pilkada, putar memutar ayat adalah cara yang paling efektif untuk menghipnotis massa yang memang mayoritas masih belum cerdas dan mudah dimanipulasi. 

Padahal yang namanya ayat selalu memiliki makna yang multi tafsir dan bisa dimanfaatkan dan disalahgunakan orang sesuai kepentingannya sendiri. Bahkan ISIS perkosa ratusan wanita tahanan perang dan penggal kepala ratusan orangpun juga pake landasan penafsiran ayat sesuai mau mereka sendiri. Al Qaedah meledakkan bom yang bunuh ribuan orang juga katanya berdasar tafsir ayat juga kok. 

Kemudian saat ada Al Quran terbitan Departemen Agama yang mengatakan bahwa Al Maidah ayat 51 sebenarnya bukan bermakna soal pemimpin maka timbul berbagai fitnah dan tudingan keji dari para kelompok radikal ini mulai dari anggota DPD RI Fahira Idris hingga Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain yang menganggap bahwa ini adalah konspirasi Depag / Pemerintah yang meng-edit atau memalsukan Al Quran demi membela Ahok. Geng Senggol Bacok bahkan sudah berulangkali teriak "Bunuh...Bunuh....Bunuh.... Take Beer....!!!"




Padahal tafsir versi Depag tersebut sudah ada sejak tahun 2002, jauh sebelum ada kasus Ahok dan bukan dibuat baru-baru ini saja. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kemenag yang juga Doktor Tafsir Al-Quran lulusan Universitas Al Azhar Mesir, Muchlis M Hanafi, menjelaskan bahwa terjemahan Al-Quran tersebut merujuk pada edisi revisi 2002 Terjemahan Al Quran Kementerian Agama yang telah mendapat tanda tashih dari LPMQ. "Tidak benar kabar yang menyatakan bahwa telah terjadi pengeditan terjemahan Al-Quran belakangan ini. Tuduhan bahwa pengeditan dilakukan atas instruksi Kementerian Agama juga tidak berdasar."

Apalagi Al Quran versi Depag dibuat oleh para ulama ahli dan bukan sekedar ustadz artis atau ulama abal-abal kemarin sore yang gemar teriak kopar kapir. Al Quran versi Depag diterjemahkan oleh tim ahli yang terdiri dari para ulama Al-Quran dan ilmu-ilmu keislaman serta pakar bahasa eperti : Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Prof. Dr. Huzaimah T Yanggo, Prof. Dr. M. Yunan Yusuf, Dr. KH. A. Malik Madani, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, Dr. Muchlis M Hanafi, Prof. Dr. Rosehan Anwar, Dr. Abdul Ghofur Maemun, Dr. Amir Faesal Fath, Dr. Abbas Mansur Tamam, Dr. Umi Husnul Khotimah, Dr. Abdul Ghaffar Ruskhan, Dr. Dora Amalia, Dr. Sriyanto, dan lainnya.

Tapi aaah.....sudahlah memang sulit dialog sama orang yang IQnya di bawah standar, wawasan dangkal, ilmu minim tapi kalo ngamuk setengah mati kayak orang kesurupan demen ngomong kasar kotor sampah sumpah serapah. Lebih baik nonton kartun daripada harus ngomong n diskusi sama Mukidi jenis cacat logika akut macam gitu.....

Salam Waras

[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment