Friday, October 7, 2016

Pemfitnah Ahok Lecehkan Islam itu Ternyata ...


DUNIA HAWA - Setelah ditelusuri, ternyata penyebar pertama fitnah dan tukang plintir yang memotong video cuplikan Ahok adalah akun bernama Buni Yani. Dalam akunnya, sangat jelas Buni Yani menulis:

PENISTAAN TERHADAP AGAMA? (menggunakan tanda tanya, tapi seolah-olah menyatakan)


“Bapak ibu (pemilih muslim)…dibohongi surat Almaidah 51….(dan) masuk neraka (juga bapak ibu) dibodohi”

Padahal perkataan Ahok yang asli adalah:

“Jadi saya cerita ini supaya bapak ibu semangat. Ga usah kepikiran ‘ah nanti kalau ga kepilih, pasti Ahok programnya bubar’ nggak, saya sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pake surat almaidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya.

Jadi kalau bapak ibu perasaan ga bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, gapapa. Karena ini kan panggilan pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu ga usah merasa ga enak. Dalam nuraninya ga bisa pilih Ahok, ga suka sama Ahok nih, tapi programnya kalo gue terima ga enak dong gue hutang budi, jangan!”

Sangat jelas ya bedanya.


Ahok: karena dibohongin pake surat almaidah macem-macem itu.

Buni Yani: “Bapak ibu (pemilih muslim)…dibohongi surat Almaidah 51….(dan) masuk neraka (juga bapak ibu) dibodohi”

“dibohongin pake surat almaidah” berarti ada orang yang menakut-nakuti masyarakat agar tidak memilih Ahok, karena diancam masuk neraka. Ahok menilai itu membohongi masyarakat, menggunakan (pake) surat almaidah.

“Bapak ibu (pemilih muslim)…dibohongi surat Almaidah 51….(dan) masuk neraka (juga bapak ibu) dibodohi” berarti surat Almaidahnya yang bohong, artinya Ahok menganggap surat Almaidah bohong, yang membodohi dengan masuk neraka.

Sebenarnya ini sangat sederhana untuk dipahami. Namun karena sudah difitnah dan diplintir, orang-orang jadi mendadak emosi. Sekarang semuanya sudah terlanjur, mereka yang emosi itu saya yakin sangat paham dan menyadari bahwa dirinya salah. Namun karena sudah terlanjur marah, ya sudah lanjut marah-marah.

Ada banyak pertanyaan, jangan-jangan yang menyebar video sepotong tersebut relawan Ahok? Yang sengaja buat provokasi agar Ahok dikasihani? Ini menurut bisik-bisik tetangga yang sangat kreatif berpikir tentang konspirasi. Saya pun sempat berpikir seperti itu. Namun setelah ditelusuri lebih jauh, akun Buni Yani ternyata merupakan pendukung Anies Sandi.

Sampai di sini, semuanya jadi terang benderang dan masuk akal. Saya tidak akan pernah kaget kalau pendukung Anies Sandi yang diusung PKS dan Gerindra menggunakan cara-cara licik seperti itu. Karena pada Pilpres 2014 lalu kita sudah mendapat banyak cerita hoax dan fitnah, lagi-lagi mayoritasnya dari kader-kader PKS.

Jadi jangan harap Indonesia bebas hoax selama masih ada kader PKS. Kader-kader akar rumput mereka memang sangat giat membuat hoax, fitnah, provokasi dan seterusnya. Bisa dilihat di pkspiyungan, Jonru dan yang sesapian dengannya.

Bahwa Anies Sandi mengusung politik santun, ya itu sih bahasa politisi. Bagaimana mungkin bisa santun sementara mereka maju menggandeng PKS? Haha ini sama seperti anda duduk di meja makan dengan sepiring nasi padang dan es teh manis, tengah hari bulan puasa. Lalu mau bilang “nggak kok, saya ga niat makan?”

Selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa lawan-lawan Ahok melakukan cara licik dan fitnah seperti itu? Sebab mereka sudah kehabisan cara untuk melawan program kerja. Sekarang coba ditanya, apa Ahok sudah mengatasi banjir, macet, pendidikan, kesehatan dan sebagainya? Sudah. Lalu lawannya mau menawarkan apa lagi kecuali bermain di area SARA?

Terakhir, PKS emang gitu. Ketumnya korup, nuduh konspirasi israel. Tidak mengaku kenal atau bertemu Fatonah, padahal makan semeja, setelah fotonya tersebar baru ngaku. Wkekek jadi intinya Meski Anies mengajak politik santun, tapi kalau ada PKS di belakangnya, ya tidak bakalan santun. Apalagi Gerindra yang memiliki banyak politisi corong provokator seperti Fadli Zon dan siapa tuh baca orasi di waktu doa MPR? Setan itu lho. Ngoahahaha

Begitulah kura-kura

[seword]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment