Monday, September 19, 2016

Kita Harus Seperti China


DUNIA HAWA - Banyak yang menyerang saya karena postingan tentang kenapa kasus BLBI dan Century ditutup..

Mereka menganggap Jokowi melindungi koruptor, pengecut dan tidak tegas. Mereka menyuruh saya untuk tidak mengambil contoh yang dilakukan Putin yang tidak mengungkit mega skandal korupsi Boris Yeltsin di masa lalu.

Mereka mengambil contoh China yang menghukum mati para koruptor dan negaranya maju..

Oh, dewa kerang...

China itu memberlakukan hukuman mati untuk kasus korupsi ke depan, bukan surut ke belakang. China memberi "pengampunan" dengan melupakan semua kasus mega korupsi gelap yang pernah terjadi sebelum PM Zhu Rongji menjabat..

Zhu Rongji ( 1997 ) terkenal dengan ucapannya "Beri saya 100 peti mati, 99 akan saya gunakan untuk mengubur para koruptor, dan 1 untuk saya kalau saya melakukan tindakan korupsi ".

Peti mati itu untuk mereka yang masih melakukan korupsi ke depan, ketka pengampunan sudah diberikan.

Kenapa PM Zhu bisa mengatakan itu dengan mudah? Karena ia didukung penuh oleh Partai Komunis China atau PKC, satu-satunya partai disana. Meski begitu, PM Zhu pun tidak bisa memberantas semua. Kebijakannya diteruskan oleh pemimpin pemimpin sesudah beliau tidak menjabat.

Lihat, mereka saja butuh waktu panjang untuk membersihkan semua masalah..

Jokowi sudah melakukan apa yang dulu China lakukan. Ia mengajak kita melupakan semua masa lalu kita yang hitam. Ia pun menutup semua lubang korupsi besar. Sampai sampai Irman Gusman yang baru ketangkap tangan oleh KPK itu terpaksa menerima uang suap kecil 100 juta rupiah, karena yang besar sudah tidak ada.

Tapi tentu belum bisa sesempurna China karena disini partainya banyak, banyak kepentingan. Lagian tugas DPR membuat UU hukuman mati koruptor itu, Jokowi hanya melaksanakan amanat saja.

Kenapa telunjuk tidak diarahkan ke wakil wakil kalian di Senayan sana?

Kalian ini lucu.. Dulu berdoa minta pemimpin yang amanah, sekarang diberi malah mau dijatuhkan. Dulu bermimpi ingin Indonesia maju, sekarang semua sudah memulai malah dihinakan. Saya membuka wawasan, kalian bilang saya penjilat...

Dewa kerang bisa marah, karena kalian tidak pernah bersyukur..

Bentar saya ambil kopi dan kerang dulu. "Wahai kerang ajaib, siapakah yang harus memimpin negeri ini biar mereka bisa menerima senua kebijakan seperti apa yang mereka inginkan?"

Dewa kerang : " Prabowo.."

Kulukulukulukuk....

[denny siregar]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment