Thursday, August 18, 2016

Sukses Jadi Paskibraka, Gloria Nangis: Ibu Saya Senang Banget


Dunia Hawa- Usai menjadi Paskibraka untuk prosesi penurunan bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, siswi SMA Islam Dian Didaktika, Gloria Natapradja Hamel, tak dapat menyembunyikan kebahagiaan.

Perasaannya campur adik. Betapa tidak, dia sempat tak diizinkan untuk bertugas di Istana karena masalah kewarganegaraan. Tapi kemudian Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengizinkannya. Lalu, dia dan rekan-rekan dari Tim Bima berhasil menjalankan tugas menurunkan bendera dengan lancar.

Gloria berpelukan dengan teman-temannya sambil menangis. Dia mengaku sangat terharu.

"Tadi sih pas nangis pas pagi, soalnya kan kebetulan saya Tim Arjuna pas latihan, jadi lebih kerasa feelnya. Soalnya kan mereka baru selesai (tugas). Kalau sekarang dengan Tim Bima, saya juga nangis, soalnya sahabat saya dari Jawa Barat jadi pembentang. Saya terharu juga akhirnya mimpi dia tercapai," kata Gloria.

Gloria yang mampu berbahasa Indonesia, Prancis, dan Jepang dengan baik itu mengatakan sudah memberitahu ibundanya.

"Dia senang banget," kata Gloria.

Wartawan kemudian bertanya tentang kemampuan berbahasa si blasteran Prancis - Sunda itu. Wartawan menantangnya apakah bisa bicara Prancis.

"Jangan pakai Bahasa Prancis dong, Bahasa Sunda gitu. Abde teh Sunda atuh, abde teh bahagianya. Ngarungpul jeng sararea," kata dia.

Gloria merupakan siswi SMA Islam Dian Didaktika, Cinere, Depok, Jawa Barat.  Dia sempat terpukul karena perjuangannya untuk ikut bertugas di Istana Merdeka gugur karena masalah kewarganegaraan.

Gloria lahir dari ibu Ira Natapradja (WNI) dan ayah Didier Hamel (warga berkebangsaan Prancis). Ketetarikan Gloria pada baris berbaris dari ibunya yang dulu pernah menjadi Paskibraka di Istana tahun 1992.

[suara]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment