Sunday, August 28, 2016

Bom Bunuh Diri Terjadi di Sebuah Gereja di Medan


Dunia Hawa - Telah terjadi percobaan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosef di Jalan Dokter Mansur, Medan, Sumatera Utara.

"Telah terjadi bom bunuh diri. di Gereja Santo Yosef, saat Misa pagi ini," ungkap Prof Johannes Tarigan di lokasi, Minggu (28/8/2016).

Johannes mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya si pembawa bom mengalami luka luka terkena ledakan sendiri.

"Kronologi saat pastor akan berkotbah, pembawa bom dengan membawa ransel berlari mendekati pastor ke Altar. Sebelum sampai di altar telah keluar percikan api dari ransel tersebut dan mulai membakar dirinya sendiri," tegas Johannes.


Dia menambahkan, pembawa bom terus mengejar pastor. Melihat gelagat tidak baik, pastor pun berlari menghindar. Sedangkan, umat gereja terkejut dan mulai mengejar pembawa bom dan mengambil ransel yang sudah terbakar.

"Pastor dan semua umat selamat. Pembawa bom luka luka dan sedang diinterogasi oleh polisi. Menurut pembawa bom, dia tidak sendiri. Di dalam ransel ditemukan, bom rakitan yang belum meledak, pisau, kampak dan benda benda tajam lainnya," pungkasnya. 

Benda Mencurigakan di Rumah Pelaku 



Polisi menemukan beberapa benda mencurigakan saat menggeledah rumah tersangka Ivan Armadi Hasugihan (18),  di Jalan Setiabudi gang Sehati Nomor  26, Medan. Ivan adalah pelaku percobaan bom bunuh diri di Gereja Katolik Santo Yosep.

Menurut Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut), barang yang ditemukan saat pemeriksaan di kamar rumah pelaku adalah detonator rakitan, rafo, pipa, semen, alumunium foil, baterai, kabel, pupuk urea, buku-buku tentang robotik, hingga paspor atas nama Ivan.

"Tim gabungan antara Polresta Medan dengan Polda Sumut masih terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan kepada pelaku untuk mengetahui motif dan jaringan pelaku," jelas Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting.

Akibat insiden ini, Pastur Albret S. Pandingan mengalami luka ringan di Bagian lengan kiri akibat luka bacok. Sedangkan terduga pelaku bernama Ivan Armadi Hasugihan masih diperiksa polisi.

Pelaku Percobaan Bom Bunuh Diri Bawa KTP, Pengamat: Aneh!



Peristiwa percobaan bom bunuh diri di Gereja Gereja Santo Yosef di Jalan Dokter Mansur, Medan, Sumatera Utara memunculkan sejumlah fakta. Salah satunya, penemuan kartu tanda penduduk (KTP) pelaku berinisial IAH (18). Hal ini dianggap sesuatu yang tak lazim.

Menurut Ketua Pusat Kajian Deradikalisasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) Ansari Yamamah, tak biasa jika pelaku bom membawa identitas pengenalnya.

"Itu tak lazim. Masak bawa KTP. Pelaku ini harus diusut, dia masih sangat muda. Dugaan kuat ada orang di belakangnya. Kemungkinan besar begitu," kata Ansari, Minggu (28/8/2016).

Dia mengatakan, pelaku yang terbilang remaja ini perlu diselamatkan dan didalami keterangannya supaya polisi dan aparat lainnya bisa mengurai kejadian ini dan mendapatkan motif yang terang.

"Ini bisa saja pancingan kecil untuk Medan dan Sumut. Pelaku harus didalami keterangannya dan tentu saja ditindak secara hukum," beber penulis buku 'Evolusi Jihad' ini.

Dia menegaskan, harus ada pengecekan yang lebih dalam. Polisi harus memastikan motif yang mendorong pelaku melakukan aksi ini. Kemudian, jangan cepat melibatkan atau melabelkan tindakan ini pada bernuansa keagamaan atau SARA.

"Karena kita tidak ingin hal semacam ini menimbulkan masalah baru. Masyarakat kami imbau tidak terpancing dengan peristiwa ini." lanjutnya.

Menurutnya, Sumut adalah kunci kerukunan di Indonesia. Maka itu, perlu diusut tuntas agar terbuka apa yang berada di balik peristiwa ini. Semua pihak perlu menjaga kerukunan di Sumut yang sangat baik hari ini.

"Kita sudah dipancing dengan peristiwa Tanjungbalai. Masyarakat harus tetap tenang. Sumut harus tegar dan tidak mudah terpancing. Rasa kebersamaan harus dibangun untuk menjaga daerah kita tetap kondusif." tuntasnya.

Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Santo Yoseph Medan, Ivan Armadi Hasugihan (18) akhirnya mau bicara terkait aksi nekatnya menyerang Pastor Albert dan meledakkan bom. Ia mengaku disuruh oleh orang tak dikenal.,

Ini Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri 


“Pelaku menerangkan bahwa dia hanya disuruh orang yang ia ketemu di jalan untuk melakukan peledakan,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto dalam keterangannya, Minggu (28/8/2016).

Namun pihaknya tidak serta merta percaya atas pengakuan IAH. Sebab, setiap pelaku kejahatan pasti memiliki psikologi bertahan diri untuk berbohong.

Agus melanjutkan, petugas kepolisian di Medan masih mempelajari profil IAH. Pelaku merupakan warga Jalan Setia Budi Medan, di KTP-nya tertulis pelajar/mahasiswa.


Sebelumnya sempat beredar informasi kalau Ivan melakukan aksi bom bunuh diri itu karena dendam dengan Pastor Albert. Namun, polisi juga belum yakin. Polisi masih menyelidiki kasus ini. 

Wali Kota Medan Minta Warga Tak Terprovokasi


Wali Kota Medan, Tengku Dzulmi Eldin meminta warganya untuk menahan diri dan tak terlibat spekulasi negatif, terkait percobaan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katolik St Yosep, Medan, pada Minggu (28/8/201/) pagi tadi.

"Jangan sepenuhnya percaya dengan informasi tak bertanggungjawab yang disebar, khususnya melalui media sosial. Tak perlu beropini ataupun menyimpulkan sendiri, serahkan saja sepenuhnya kasus ini ditangani kepolisian. Karena nantinya kepolisian yang bisa menyimpulkan penyidikannya," ujar Eldin di depan Gereja St Yosep, Minggu Siang.

Eldin mengatakan, pihaknya bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan, serta tokoh masyarakat Katolik, Ketua DPRD Medan sudah bertemu dan sama-sama meminta agar warga untuk tak terprovokasi.

"Marilah satukan persepsi kita agar kasus ini ditangani kepolisian dan tidak merembet kemana-mana," harapnya.

Eldin pun memberikan apresiasi kepada Kepolisian, yang menurutnya, bergerak cepat dalam menangani kasus ini.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Polisi. Saat ini pelaku sudah diamankan dan lokasi kejadian juga sudah dijaga pihak kepolisian," tutupnya.

[okezon]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment