Sunday, July 3, 2016

MUI Setuju Takbiran Keliling Dilarang, FPI dan Jonru Meradang


FPI dan Jonru terlihat sangat tidak senang dengan adanya himbauan pelarangan ini.

Dunia Hawa – DPP FPI mengajak seluruh warga Ibu Kota Jakarta agar bisa mengadakan konvoi takbiran keliling. Padahal, pemprov DKI Jakarta sudah menegaskan soal larangan untuk mengadakan takbir keliling.

“Ayo hadiri & ikuti ramai-ramai bersama keluarga, teman, dll. Silahkan bawa atribut & bendera msg2 ormas atau majelis #TakbiranBersamaFPI,” cuit DPP FPI di twitter.

FPI menyuarakan untuk syiar takbiran serta masyarakat diajak untuk melawan islamophobia dan melawan para kaum intoleran.

“Ayo…Semarakkan SYIAR TAKBIRAN !!! Ayo…Gemakan kebesaran nama Allah !!! Ayo…Lawan ISLAMOPHOBIA !!! Ayo Lawan kaum INTOLERAN !!!,” jelasnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengimbau agar masyarakat DKI Jakarta tidak melakukan takbir keliling.

“Saya imbau untuk takbiran di wilayahnya masing-masing. Tidak melakukan takbir keliling,” ucap Djarot dikutip hatree.me saat rapat di Balai Kota.

Tanggapan seorang Jonru

Menanggapi himbauan dari Djarot soal warga jangan melakukan takbiran keliling, Jonru langsung memposting pernyataan khas-nya.

Memang betul, takbiran keliling bukan bagian dari sunnah. Itu hanya budaya. Masih banyak cara lain untuk merayakan Idul Fitri.

Namun ketika takbiran keliling dilarang, namun pesta tahun baru difasilitasi, pesta barongsai dibiarkan, perayaan Paskah diberi tempat, maka ini disebut KETIDAKADILAN.

Ketidakadilan itulah yang harus kita lawan!!!

Mengapa umat Islam dianaktirikan, padahal kita di sini mayoritas? Makin terlihat bahwa rezim ini anti Islam, dan secara meyakinkan berusaha mematikan syiar-syiar Islam.

Mereka selalu memaksa kita untuk bersikap toleran. Padahal mereka sendirilah yang tidak toleran terhadap umat Islam.

Jonru menganggap bahwa pemprov DKI Jakarta anti islam karena telah melarang dilakukannya takbiran keliling.

3 Tahun Samarinda larang Takbiran Keliling

Pemkot Samarinda masih tetap melarang diadakannya takbir keliling pada malam lebaran. Kebijakan tersebut keluar menurut kesepakatan bersama dengan MUI Samarinda serta Kementerian Agama Samarinda, termasuk juga dari pihak Kepolisian dan TNI.

Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismali menyatakan kalau takbir keliling ini telah dilarang selama tiga tahun terakhir.

Takbiran hanya boleh dilakukan di Masjid setiap daerah, selain daripada itu tidak diizinkan oleh pemkot Samarinda.

“Selain Masjid, takbiran hanya boleh dilakukan pada tempat-tempat yang diperuntukkan untuk Salat Ied saja,” ucap Nusyirwan.

Larangan ini adalah karena kegiatan takbiran keliling telah bergeser maknanya dan lebih mengarah pada aksi hura-hura saja.

“Terkadang kan yang diatas mobil buka baju, suara takbirnya cuma kaset yang diperdengarkan pada pengeras suara, bahkan ada yang melempar mercon kepada pengguna jalan lainnya. Akhirnya malah terjadi gesekan antar warga,” jelasnya.

Penilaian ini juga berlanjut pada tidak amannya saat takbiran keliling berlangsung. Mereka juga menganggap kalau takbiran keliling tak mendidik dan cenderung kepada perusakan serta aksi anarkis.

“Kami akan segera membuat edaran terkait larangan tersebut dan meminta kepada seluruh pengurus Masjid untuk memaksimalkan kegiatan takbir pada wilayah masing-masing,” imbuhnya.

Ketua MUI Samarinda, KH Zaini Naim yang juga mengatakan hal serupa dimana kegiatan takbir keliling telah sangat jauh melenceng dari ajaran agama Islam.

Oleh karena itulah, keputusan hasil rapat pemkot Samarinda dengan instansi terkait sudah dianggap sangat tepat.

“Tidak ada dalam Alquran itu takbiran itu harus keliling-keliling. Yang ada itu besarkan nama Tuhanmu berdasarkan petunjuk yang ada padamu. Kenapa anda tidak duduk khusuk di rumah atau musala masing-masing,” ucap Zaini Naim.

Menurut Zaini Naim, konvoi saat takbir keliling suka mengganggu kelancaran arus lalu lintas alias bikin macet. Padahal, di malam takbiran tersebut banyak orang yang akan menunaikan ibadah zakat.

“Itulah alasannya. Dampak negatifnya jauh lebih besar, hampir tidak ada positifnya. Lebih banyak mudaratnya dari pada manfaatnya. Itu alasan kami kenapa melarang tarbiran,” tutup Zaini.

Ahok tak melarang Takbiran Keliling

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan kalau masyarakat boleh merayakan malam takbiran dengan keliling kota Jakarta. Izin tersebut diberikan kepada warga dengan catatan untuk dapat tetap mematuhi aturan.

“Iya (boleh). Mau enggak takbiran pakai helm?” tegas Ahok 

Ia menyatakan kalau sudah berkonsultasi dengan Kapolda supaya bisa membantu Pemprov agar dapat menjaga ketertiban selama masa Lebaran.

“Takbiran selama enggak pakai helm naik di bak terbuka tetap akan dilarang dari Kapolda. Itu urusan polisi,” jelas dia.

[indra/hatree]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment