Tuesday, July 12, 2016

Ancaman Mengerikan Dhani Ditujukan pada Pendukung Jokowi dan Ahok


Ahmad Dhani memberikan ancaman pada pendukung Jokowi dan Ahok.

Dunia Hawa– Ahmad Dhani menyerang kembali para relawan Teman Ahok di masa menjelang Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017 mendatang. Kali ini Dhani meminta supaya Teman Ahok bisa membayar utang negara yang sudah dipinjam oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kumpulkan sejuta KTP Teman Jokowi dan Teman Ahok…2019…Mereka yang bayar utang Negara…ADP,” cuit Dhani seperti dikutip hatree.me dalam akun twitter miliknya, @AHMADDHANIPRAST.

Dhani juga menyindir kepada para pendukung Jokowi di dalam Pilpres 2014 kemarin dengan menyatakan dengan kata Selamat hari Raya Utang.

“Selamat hari Raya Utang kpd pendukung jokowi dan Teman Ahok…ati2 2019 utang Negara tambah banyak gw gamparin semua lu pada.”, cuitnya.

Menkeu, Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan bila pemerintah harus menutup kebutuhan pertumbuhan ekonomi lewat utang dikarenakan harga komoditas telah berakhir pada tahun 2013 kemarin.


Sampai dengan akhir Maret 2016 kemarin, utang pemerintah diketahui mencapai Rp 3.271,82 triliun. Total utang itu menjadi akumulasi sejak jaman pemerintahan orde baru.\”Utang Rp 3.200-an triliun itu sudah dari dulu. Sejak zaman berutang, tepatnya saat awal orde baru,” jelas Bambang.

“Selamat Hari Raya Utang pada Pendukung Jokowi & Ahok” -Ahmad Dhani

Utang itu sendiri terus bertambah karena seiring dengan kebutuhan belanja yang diperlukan oleh pemerintah guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Tetapi Bambang juga memastikan kalau utang yang diambil saat ini tak bersifat mengikat.


“Mungkin kalau masa lalu kan ada yang mengikat. Tapi saya bisa yakinkan sekarang dari multilateral dan bilateral itu tidak ada yang mengikat. Jadi tidak ada kesepakatan kontraktor harus dari pemberi utang, artinya bisa ditentukan sendiri oleh pemerintah Indonesia. Kecuali dalam utang untuk pembelian alutsista,” jelasnya.

Posisi dari utang negara sendiri masih di dalam batas yang aman karena Rasio utang mencapai 27% atas PDB sedangkan untuk batas mengkhawatirkan untuk Indonesia adalah 60% dari PDB.


[budi/hatree]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment