Monday, May 9, 2016

Isu Syiah PKI Ala ORBA


Dunia Hawa - Hari ini Menhan Ryamizard Ryacudu menanggapi isu "Kebangkitan PKI" yang berasal dari foto-foto orang memakai kaos lambang palu arit yang viral (ramai dibagi Netizen) disertai klaim sebagai kegiatan aktivis PKI.

Menhan mengingatkan, bahwa membangkitkan isu PKI ini bisa menimbulkan keributan di negara ini. Karena bahaya yang mengancam negara bukan hanya paham radikalisme Kiri, tapi juga paham Radikalisme Kanan (Agama).

Menhan juga meminta agar jangan ada kelompok masyarakat yang menciptakan polemik melempar isu-isu semacam ini karena bisa provokasi konflik horisontal. 

Yang Disasar Bukan Benar PKI

Karena bagi generasi 80-an yang sempat merasakan hidup dibawah kekuasaan Rezim ORBA, sudah bukan rahasia bahwa stigma "PKI" saat itu digunakan oleh penguasa untuk membungkam siapa saja yang vokal berani kritik pemerintah.

Faktanya saat itu, yang disasar bukan hanya yang benar-benar PKI saja.. tapi siapa saja yang bukan PKI pun, bila dianggap "membahayakan" secara politik, berani kritik, apalagi buka aib Dinasti Cendana, bakal dituduh PKI.

Istilah "Tapol" (tahanan politik) sudah tidak asing bagi yang hidup jaman ORBA. Isinya cendikia, politisi, aktivis, yang bukan PKI tapi dituduh PKI karena berani nyinyir ke Cendana, ditangkap tanpa pengadilan, dipenjara bertahun-tahun.

Putra-putri bangsa lulusan terbaik dari universitas-universitas terbaik dunia memilih untuk bekerja di luar mengabdi bagi negeri orang, karena di tanah air kebebasan berpendapat bisa membuat karir hancur, sialnya lagi dicap PKI.

Radikal Kanan Menuru ORBA

Yang kita sedang saksikan saat ini adalah kelompok Radikal Kanan (agama) sedang meniru jurus ORBA menggunakan Stigma "Syiah" dan "PKI" untuk mendiskreditkan siapa saja yang berseberangan dengan agenda mereka.

Muslim yang berbeda pandangan dicap "Syiah", Non Muslim yang nyinyir dicap "PKI". Metoda efektif untuk membungkam siapapun yang dianggap merugikan kepentingan politik dan ekonomi golongan mereka.

Akhir-akhir ini kita menyaksikan begitu mudahnya ormas Islam tertentu menggeruduk dan menutup acara secara sepihak bermodalkan klaim menuduh acara tersebut "Kekirian" atau berusaha membangkitkan PKI.

Ini adalah upaya sistematis, terstruktur dan massif untuk membunuh kebebasan berpendapat, menyasar opini yang dinilai merugikan pihak tertentu. Namun yang paling berbahaya adalah efek Domimo potensi konflik horisontal seperti yang diperingatkan Menhan.

Karena bukan tidak mungkin suatu saat ada kelompok radikal yang berani melakukan kekerasan terhadap ulama, politikus, tokoh masyarakat atau aktivis, bersenjatakan tuduhan SYIAH dan tuduhan PKI sebagai justifikasi menghilangkan nyawa.

Nauzubillah. Semoga Allah SWT menyelamatkan bangsa ini dan hal seperti itu tidak harus sampai terjadi, aamiin ya Rabb

[Ustad Abu Janda al-Boliwudi/permadiarya.com]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment