Saturday, March 19, 2016

Umat Beragama Memang "Aneh"


Setiap kali mengunjungi Makah, Masjid Haram, dan ka'bah, saya selalu memperhatikan perilaku umat Islam yang "unik", "aneh", atau bahkan mungkin dianggap "gila" oleh kaum tertentu yang tidak familiar dengan tata-cara beribadah atau ritual kaum Muslim. 

Di Masjidil Haram misalnya, kita akan menyaksikan aneka-ragam ekspresi ibadah ribuan kaum Muslim. Ada yang berebut uyel-uyelan (dan bahkan sikut2an) untuk memegang ka'bah dan mencium si batu hitam keramat Hajar Aswad; ada yang menangis histeris; ada yang berdoa dengan khusyu di tempat2 sakral tertentu; ada yang muter-muter thawaf mengelilingi ka'bah berkali-kali sambil melafalkan berbagai kalimat pujian dan doa; ada yang mengantri mengambil "air suci" zam zam yang dipercaya sangat mujarab untuk mengobati penyakit apa saja. Daftar "keanehan" dan keunikan ini bertambah saat musim haji, misalnya jutaan umat Islam melempari "setan" dengan batu-batu kecil...

Sebagaimana umumnya umat Islam, saya juga tidak merasa unik, aneh, apalagi gila dengan berbagai ritual-keagamaan ini. Semuanya normal-normal saja. Jika kita memandang lumrah terhadap aneka ritual yang ita lakukan, maka begitulah umat beragama lain terhadap beragam ritual yang mereka lakukan. Jika kita menganggap ritual pengikut agama lain sebagai aneh dam gila, maka begitulah mereka juga menganggap ritual yang kita kerjakan itu aneh dan gila. Oleh karena itu hendaknya umat beragama harus saling menghormati ibadah ritual dan budaya masing2, jangan malah saling mengklaim, meledek, menuduh, menghina, dan melecehkan tata-cara ritual masing2 agama.

[prof.sumanto al qurtuby]




Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment