Muffin top, belly fat, perut buncit, apa pun
namanya pasti Anda tak ingin memilikinya.Tetapi sebuah penelitian baru
menemukan bahwa lemak di bagian perut tak selalu buruk.
Sebuah
studi dari Loyola University Chicago, AS, mengungkap bahwa lemak
tertentu di dalam perut memainkan peranan dalam mengatur sistem
kekebalan tubuh. Para peneliti percaya temuan ini bisa dikembangkan menjadi obat baru bagi pasien transplantasi organ dan pasien dengan penyakit autoimun seperti lupus dan penyakit crohn.
Lemak perut yang diidentifikasikan peneliti disebut omentum,
selembar jaringan lemak yang terikat di perut yang menggantung di
bagian depan usus. Jaringan ini merupakan bantalan pelindung. Omentum adalah salah satu depot penyimpanan lemak utama dalam tubuh, dan mengental sebagai lemak menumpuk, mengembangkan kulit perut tergantung jumlah lemak yang tersimpan.
"Bentuknya
seperti apron dan melebar layaknya adonan pizza," kata Makio Iwashima,
Associate Professor, University Loyola, Department of Microbiology and
Immunology. Iwashima juga salah satu ilmuwan di belakang penemuan
ini.
"Meski fungsi fisiologisnya belum jelas, akan tetapi para dokter sejak beberapa tahun lalu sudah mengetahui bila menempelkan omentum pada organ yang rusak bisa membantu proses penyembuhan organ tersebut," tutur Iwashima.
Dalam riset teranyarnya, Iwashima mendemontrasikan temuannya dengan menggunakan tikus sebagai model. Dalam demonstrasinya, omentum memiliki
tiga tipe lemak yang berperan dalam penyembuhan jaringan tubuh: sel
yang bisa mengganti dan meregenerasikan jaringan yang rusak atau mati.
Tipe kedua, sel yang mengurangi peradangan akut. Ketiga, sel-sel yang
mencegah respons imun yang tidak perlu.
"Kami sekarang memiliki bukti bahwa omentum bukan sekadar lemak di perut," kata Iwashima. "Berdasarkan data ini, kami mengusulkan bahwa fungsi utama dari omentum adalah untuk merekrut dan memperluas sel yang mengkhususkan diri dalam penyembuhan jaringan dan regenerasi."
Temuan
ini akan membantu pengembangan metode efektif penyembuhan jaringan dan
mengurangi respons imun yang tidak diinginkan. Diharapkan di masa depan
obat baru dapat dikembangkan dengan efek samping yang lebih sedikit
daripada obat penekan kekebalan yang tersedia saat ini.
Tentu saja
jika Anda memiliki lemak perut lebih banyak daripada yang diinginkan,
maka diet sehat dan olahraga sangat dianjurkan. Lemak yang berlebih di
sekitar pinggang dapat berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Ingat, ukuran pinggang lebih besar dari 94 cm untuk pria atau 80 cm untuk wanita merupakan indikator timbunan lemak internal, yang dapat melapisi jantung, ginjal, hati, dan pankreas, dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Sumber: The Age
buka juga yang ini :
No comments:
Post a Comment