Saturday, March 18, 2017

Begini Cara Djan Faridz Jelaskan Kalau Ahok Pro Islam


DUNIA HAWA - Dulu Batman pernah diskusi dengan beberapa orang teman, membahas bagaimana memenangkan Ahok. Saya bilang bahwa sulit memenangkan Ahok karena kubu lawan main langsung kebawah dan tidak melalui media sosial. Banyak warga Jakarta yang minim akses informasi, mereka yang tidak memiliki banyak kuota dan kesempatan untuk mengakses internet. Akhirnya mereka menerima informasi dari spanduk-spanduk provokatif yang dipasang di mesjid-mesjid.

Belum lagi dari pengajian ke pengajian, ditambah setiap Jumatan tema khotbahnya adalah haram pemimpin kafir. Sementara pendukung Ahok membalas spanduk-spanduk tersebut melalui online, mengomentari dan meng-counter lewat online…Batman bawa golok, ya gak nyambung dong kayak pantun ini yang gak nyambung. Satunya dipasang offline, lalu dibalas online….hahah lucu bener.

Nah alhamdulillah akhirnya ada Djan Faridz yang berencana memasang spanduk-spanduk di rumah-rumah pendukung Ahok. Isinya bukan mengajak memilih Ahok tapi memberikan informasi bahwa Ahok itu Pro Islam. Langkah yang harus diapresiasi karena mau menerima masukan dari Om Batman yang ganteng ini (ge’er abis).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz meminta dukungan penuh dari warga Jakarta yang mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Sebagai salah satu bentuk dukungan itu, Djan meminta warga memasang spanduk yang berisi program khusus.

Adapun isi spanduk itu perihal kesepakatan Ahok-Djarot dengan umat Islam. “Spanduk jelaskan Ahok pro Islam, gak menyatakan pilih Ahok jadi gubernur. Ini menceritakan kesepakatan Ahok-Djarot kepada umat Islam,” kata Djan saat memberi sambutan di acara pembukaan relawan Badja Bhineka Tunggal Ika, di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Maret 2017.

Dalam spanduk itu berjudul 7 Program Kerja untuk Umat Islam Jakarta. Dalam spanduk itu dituliskan isi dari tujuh program tersebut. Disebutkan pula bahwa kesepakatan itu ditandatangani  Ahok dan Djarot pada 17 Oktober 2016. Di bagian bawah, terdapat tanda tangan dan foto Ahok-Djarot dengan kemeja kotak merah mereka.

Langkah yang perlu kita apresiasi dengan baik, membagikan informasi melalui spanduk-spanduk agar mereka yang minim akses informasi terutama dari internet dapat mengetahui program kerja Ahok terutama untuk umat Islam. Spanduk-spanduk meskipun konvensional namun tetap efektif, buktinya efek spanduk penolakan jenazah begitu kuat terasa saat kejadian penolakan jenazah alm. Hindun. Spanduk ini menurut saya ibarat meme-meme yang berseliweran di media sosial. Memang jangkauan media sosial lebih luas tapi ini Pilkada daerah sehingga tidak perlu jangkauan terlalu luas, cukup daerah Jakarta saja sehingga spanduk cukup efektif. Terutama untuk menjangkau mereka yang memiliki keterbatasan akses informasi melalui internet.

Djan menargetkan spanduk itu bisa tersebar di 2.500 rumah para pendukung Ahok-Djarot. Di tiap rumah, ia meminta spanduk dipasang satu buah. “Pasang di rumah ibu untuk kepentingan ibu-ibu sendiri. Mudah-mudahan kalau ada tetangga lewat, bisa lihat,” kata Djan pada massa pendukung yang hadir di sana.

Ia pun meminta agar spanduk tak dipasang di pagar karena akan menyalahi aturan dari Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta. Djan menilai spanduk seperti ini lebih dapat diterima ketimbang spanduk-spanduk berbau SARA yang beredar di masyarakat.

Djan menegaskan hal ini adalah bentuk komitmen pasangan inkumbem itu dalam mendukung umat Islam di Jakarta. “Marbot, gaji bulanan. Ini Ahok Cina mau janji marbot dan lain-lain dapat gaji bulanan. Pasti bawa manfaat untuk umat Islam,” kata Djan.

Dalam acara itu, Djarot ikut hadir bersama istrinya Heppy Farida. Selain itu, ada Gubernur Nusa Tenggara Timur sekaligus kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Frans Lebu Raya.

2.500 rumah pendukung Ahok-Djarot, ini jumlah yang tidak main-main, jumlah yang cukup banyak. Isi spanduk tersebut diantaranya gaji bulanan untuk para marbot, dan sudah tentu ini bermanfaat bagi umat Islam.

“Hok gue gak bisa kawin sama lo, ya udah deh bikin kontrak politik menyatakan dukung umat Islam. Marbot, gaji bulanan, ini ahok China mau janji marbot dll gaji bulanan. Pasti bawa manfaat untuk umat Islam,” kata Djan.

Dia juga mengharapkan agar masyarakat menurunkan spanduk yang berbau SARA. “Ingat kita ini sedang menghadapi pilkada yang harus adil dan jujur,” ujar dia.

Saya yakin kalau dengan cara seperti ini pasti kubu sebelah kelabakan karena mereka kerap menyebarkan informasi melalui spanduk-spanduk, brosur dan lain sebagainya. Sehingga kita bisa berharap jika ini terlaksana maka elektabilitas Ahok bisa semakin meningkat dan bisa memenangkan putaran kedua ini.

@gusti yusuf


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment